MP 20 | June's Death

2.2K 187 2
                                    

Rosé terus saja tersenyum menatap layar ponselnya. Dilihatnya ternyata Rosé sedang melakukan Video Call dengan Jimin. Yang membuat senyuman tidak luput dari wajahnya, saat Jimin terus menggodanya dibalik layar sana.

Ting nung

"Siapa, Sayang?"

Rosé mengangkat bahunya sebelum menjawab. "Aku tutup dulu, ya! Aku mau liat dulu siapa yang dateng."

Jimin terdiam sebentar disana, tampak dilayar ponsel Rosé. Yang membuat Rosé terkekeh kecil, karena menurut Rosé, Jimin sangat menggemaskan.

"Kabarin aku ya..Siapa yang dateng malam-malam kerumah kamu."

"Okey."

Akhirnya panggilan sudah terputus secara sepihak. Tanpa pikir lama lagi Rosé segera beranjak menuju pintu.

Ting nung

"Ya, sebentar!!"

Rosé berteriak saat orang diluar sana, entah siapa, terus menekan bel rumahnya. Setelah membuka pintunya Rosé terkesiap, ketika mendapatkan sosok June yang tengah menyeringai kearahnya.

"Lo ngapain kesini?! HAH?!!"

Rosé mendorong bahu June, agar menjauh darinya. Setelah melihat June terus menampikan smirk andalannya pada Rosé, membuat Rosé takut.

Rosé tidak tahu kenapa June bisa tahu alamat rumahnya. Rosé benar-benar ketakutan sekarang, apalagi Min Seo, satpam rumah Rosé kebetulan sedang cuti sekarang. Jadilah keamanan rumahnya agak sedikit kendor. Dan Rosé juga dirumah hanya berdua dengan pembatunya, yang mungkin saja sekarang sudah tidur karena memang sudah larut malam.

"Gue kesini mau kasih pelajaran sama lo! Gara-gara cowok lo yang brengsek itu, hidup gue ancur!!"

Dapat dilihat June kini sedang dilanda amarahnya.

"Itu salah lo sendiri!" teriak Rosé menatap June dengan tatapan tajamnya.

"Mendingan lo pergi dari sini!! Gak usah lo ganggu hidup gue sama Jimin, pergi!!" bentak Rosé mengusir June.

June yang sudah tidak tahan mulai menarik Rosé kasar. Membuat Rose meringis kesakitan. "Lepasin gue sakit, Jun!!"

Rosé kembali terkejut, saat June sudah terlempar jauh darinya. Rosé buru-buru mencari siapa yang membuat June seperti itu, dan setelah Rosé melihatnya, ternyata yang melakukannya adalah sosok pria tampan.

"Jaehyun?!"

"Lo masuk dulu, Rosé! Biar gue yang urus bajingan ini!!"

Jaehyun berlari menuju June yang sudah tergeletak ditanah. Akibat ulahnya sendiri.

Sementara itu Rosé langsung menuruti perintah Jaehyun. Rosé segera masuk kedalam rumahnya. Mengintip Jaehyun dan June dari jendela rumahnya, dengan sekujur tubuhnya yang sudah bergemeteran.

"SINI LO!!" Jaehyun menarik kerah baju June. Memaksa June untuk segera berdiri. Padahal sudah jelas, June tidak berdaya.

"Siapa lo?! Mau jadi jagoannya Rosé lo?!" June mendorong bahu Jaehyun, dengan kasar.

"Bukan urusan lo!!"

Tanpa basa-basi lagi, Jaehyun langsung menghajar June habis-habisan hingga June sekarat tidak bergerak alias pingsan. Rosé yang sedang mengintip itu hanya ketakutan.

Jaehyun langsung saja meninggalkan June yang masih tergeletak ditanah. Lalu pandangannya terhenti ketika melihat bawang putih berserakan dipinggiran rumah Rosé.

"Rosé nyebarin bawang putih untung kalung ini bisa ngelindungi gue dari bau bawang putih itu..Pasti ini suruhan Jimin." gumam Jaehyun sambil memegangi kalungnya.

MY PRINCE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang