MP 11 | Blackpink

3.1K 222 1
                                    

Seperti biasa hari ini Jimin menjemputnya lagi. Untuk berangkat sekolah bersama. Rosé telah selesai sarapan dan bersiap-siap lainnya. Ia langsung saja keluar dari gerbang rumahnya dan menemukan Jimin yang tengah bersandar dimobil. Setia menunggunya.

"Hai!" Jimin menyapa Rosé, dengan senyuman andalannya.

"Hai juga." balas Rosé sambil tersenyum juga. Namun seketika terhenti, saat ia melihat kening Jimin yang terluka.

"Kening lo kenapa?"

Rosé menyentuh kening Jimin. Jimin hanya ikut arah pandang Rosé pada keningnya.

"Oh itu. Gapapa udah biasa."

"Jawab gue, Jim. Lo habis berantem sama siapa, hah? Siapa yang bikin luka dikening lo?" Rosé menatap muka Jimin dengan tatapan khawatir.

"Lo khawatir ya sama gue?"

Jimin malah tersenyum menggoda menatap Rosé. Yang sepertinya sangat khawatir dengan lukanya.

"Iya jelas gue khawatir!"

Rosé melotot setelah sadar ia keceplosan. Rasanya Rosé ingin mengutuk dirinya sendiri. 'Sumpah ini mulut, aduuh!'

Jimin tertawa melihat muka Rosé seperti menahan malu setengah mati. Karena telah mengaku bahwa dirinya khawatir pada keningnya yang terluka ini.

"Kok lo ketawa sih?" ketus Rosé. Tapi tidak menatap Jimin, karena malu.

"Gue gapapa, Rosé. Gak usah khawatir." Jimin tersenyum lalu menarik kepala Rosé agar menatapnya.

"Yaudah. Ayo masuk!" ajak Jimin. Tapi Rosé malah memalingkan mukanya lagi.

"Gue nggak mau masuk. Kalo lo nggak ngasih tau siapa yang udah bikin luka dikening lo." Rosé melipatkan tangannya didada, dengan ekspresi cemberutnya yang sangat lucu.

"Emang kalo udah tau bakal ngilangin luka gue?"

"Gue penasaran, Jim ih! Soalnya pas kemaren lo berantem sama June, lo gak luka. Gue cuman takut June bales dendam. Terus dia yang nyiptain luka lo itu!" Rosé berbicara masih dengan memalingkan wajahnya.

"Iya yang ngelakuin, Ayahnya June. Udah ayo masuk!" jawab Jimin dengan terpaksa.

Rosé terkejut mendengar jawaban Jimin. Ketika sudah tahu, ternyata Ayahnya June yang melakukan ini semua terhadap Jimin. 'Dasar tukang ngadu lo June! Lo udah bikin Jimin kayak gitu'

"Masuk, heh! Tadi kan udah gue jawab siapa pelakunya." Jimin menarik Rosé yang masih diam ditempat. Rosé hanya mendengus kesal.

Setelah sampai disekolah, Rosé langsung berjalan meninggalkan Jimin begitu saja. Jimin yang melihatnya pun sampai bingung.

"Rosé! Lo mau kemana sih?!" Jimin berlari menghampiri Rosé. Berusaha menyamakan langkahnya dengan cewek itu.

"Gue mau ngasih tau ke June. Kalo jadi orang gak usah ngaduan!" Jawaban Rosé membuat tawa Jimin berderai diudara.

"Gue cuma luka sedikit, Rosé. Jangan sampe digedein masalahnya. Peduli banget sih keknya!"

Jimin mencubit pipi Rosé yang gembul. Seketika Rosé membeku dan harus berusaha mengendalikan detak jantungnya lagi.

"Gi-gimana gak peduli! Ini kan semua gara-gara gue, juga lo diginiin, Jim.."

Rosé kembali memalingkan wajahnya. Agar Jimin tidak melihat wajahnya yang sudah memerah seperti kepiting rebus hanya karena tindakan Jimin tadi.

"Udah kalo lo samperin dia, lo malah diapa-apain lagi sama dia. Nanti gue harus ngaku-ngaku lagi, kalo gue pacar lo?"

Perkataan Jimin membuat Rosé terdiam sesaat. Dan baru ingat ketika Jimin menghajar June saat itu, Jimin ngaku-ngaku jadi pacarnya yang buat Rosé malu.

MY PRINCE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang