♡3

4.8K 511 0
                                    

Jihoon izin pulang dan tidak jadi mengajar. Ia tidak mungkin mampu mengajar dengan keadaan hati dan pikirannya yang berhamburan. Sungguh, ia kalut dan tidak tau harus menata hatinya seperti apa lagi.

Tidak mungkin kan dia minta dimutasi pindah sekolah, sedangkan Jihoon sudah sangat nyaman bekerja sebagai guru seni musik di SSP. Lagipula tidak ada sekolah seni lainnya yang lebih bergengsi daripada SSP. Ya karena Jihoon dan Soonyoung yang membuat SSP sebergengsi sekarang.

Jihoon membuat teh apel kesukaannya, duduk di balkon depan sambil menerawang terik matahari dan awan siang. Pikirannya masih berkelana, ingin menghapus tapi terlalu membekas. Ingin melupakan tapi selalu teringat. Ingin melangkah ke depan tapi juga ingin kembali. Ah entahlah, biarkan waktu yang menjawabnya.

Soonyoung masih berdiam diri di ruang kepala sekolah alias sahabat segengnya dulu. Ia masih syok dengan perubahan sikap Jihoon yang amat terasa menyesakkan. Dulu ia dan Jihoon juga bersahabat sangat baik layaknya dengan Seungcheol. Bahkan saat Soonyoung melanjutkan studinya ke Jepang Jihoon yang paling bersemangat mengantarnya ke bandara. Katanya agar bisa menatap wajah Soonyoung lebih lama sebelum benar-benar berpisah. Tapi kenapa sekarang sikap Jihoon seperti anti terhadap dirinya?

"Kau pasti bingung kan Hosh?"

Seungcheol mencoba membuka obrolan dengan memanggil nama uniknya saat masih zaman di SSP. 'HOSHI yang memiliki arti Bintang' , dan memang benar adanya bahwa Soonyoung merupakan bintang sekolah pada zamannya.

"Ne Hyung, apa aku ada salah dengan Jihoon? Sungguh Hyung, aku hampir gila mengingat apa saja yang telah aku lakukan saat aku berpisah dengan kalian dan study di Jepang. Aku sungguh tidak berbuat macam-macam Hyung." Ucap Soonyoung frustasi.

Ia tidak menyangka dihari pertamanya menjadi guru harus porak poranda karena keadaan hatinya.

"Kau harus sabar Hosh, Jihoon sekarang punya trauma yang parah. Dan mungkin kau adalah satu-satunya orang yang membangunkan trauma Jihoon lagi." Jawab Seungcheol menatap prihatin ke arah Soonyoung.

"Maksut Hyung apa?? Jihoon trauma dengan apa? Dan kenapa bisa aku yang membangunkan trauma Jihoon Hyung?!!!"

Soonyoung mulai tersulut emosi, apalagi setelah mendengar penuturan Seungcheol.

Seungcheol sudah memikirkan beribu kali dampak yang akan terjadi jika ia menerima Soonyoung untuk bergabung menjadi guru di SSP. Salah satunya seperti yang terjadi sekarang. Namun Seungcheol menaruh harapan bahwa dengan menemukan keduanya akan mengobati trauma yang Jihoon alami. Ya, Seungcheol sangat tahu penyebab trauma Jihoon. Karena dia sudah menganggap Jihoon seperti adik kandungnya sendiri.

"Seperti yang ku bilang tadi. Kau harus sabar, carilah jawaban atas pertanyaanmu sendiri. Meskipun kau yang membangunkan trauma Jihoon, tapi aku lebih berharap kau juga yang bisa menyembuhkan traumanya."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
♡TBC♡

YOU ARE MINE [[SOONHOON]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang