Langit petang mulai menampakkan semburat jingga tipis dari ufuk timur, menandakan sang pemilik cahaya menggeliat terbangun dari persinggahan. Sepasang manik sipit menunjukkan gurat kelelahan, namun sama sekali tak merasa ingin terpejam.
Ya, sejak semalam Soonyoung hanya terus memandangi Jihoon. Ia sama sekali tak merasa mengantuk. Bahkan rasa kebas di tangannya yang menopang kepala si mungil tidak dihiraukan.
Ia tak peduli dengan fisik, hanya Jihoon yang sekarang menyedot seluruh atensinya. Semalaman ia puas merutuki dirinya yang terlampau bodoh luar biasa. Sekali lagi ia menyakiti yang seharusnya ia jaga.
Drrt drrttt
Soonyoung merasakan getaran dari ponselnya. Perlahan ia berusaha turun dari ranjang pesakitan tempat Jihoon terlelap. Ia mengecup dalam kening Jihoon kemudian keluar dari ruangan.
"Halo Hyung."
Seungcheol yang menelepon.
"Hosh, bisakah hari ini kau ke SSP?"
"Ada apa Hyung? Apakah kau menemukan sesuatu?"
"Ya. Aku menemukan sesuatu, namun tidak terlalu jelas. Kau harus melihatnya sendiri."
"Baik Hyung. Akan kuusahakan kesana kalau keadaan Jihoon sudah lebih baik."
"Apakah terjadi sesuatu pada Jihoon?"
"Nanti kuceritakan Hyung. Terima kasih atas kerja kerasmu Hyung."
"Bukan apa-apa Hosh. Aku menunggumu."
"Nee."
"Aku tutup."
Seungcheol menutup sambungan telepon lebih dulu. Soonyoung lemas, matanya memanas. Ia mengusap wajahnya sedikit kasar. Perasaan ingin segera menemukan peneror itu membuat emosinya memuncak.
Soonyoung pergi sebentar ke taman rumah sakit. Menghirup udara pagi yang segar guna menetralkan emosinya. Tanpa peduli jam yang masih sangat pagi, Soonyoung menghubungi seseorang.
"Akhh Ha-haloohh."
Soonyoung mengernyit mendengar suara di seberang sana.
"Hey Won."
"O-ohh wae Hosh? Akhh ber-berhentiihh sebentar Kim hh."
'Aish sialan, mereka berdua melakukan itu di pagi buta' batin Soonyoung setelah paham akan situasi seseorang yang ia hubungi.
Mingyu yang tadinya bergerak semangat di atas Wonwoo berhenti sejenak. Menetralkan nafas kemudian merebut ponsel dari sang empunya.
"Wae Hyung? Kau mengganggu olahraga pagiku."
Sungut Mingyu yang sepertinya lupa akan keadaan Soonyoung dan Jihoon. Tentu saja Mingyu lupa, dia kan sedang ena-ena.
"Ck dasar hitam. Aku butuh bicara dengan Wonwoo, bukan kau Kim."
"Tidak bisa Hyung. Aku tak ingin kau mendengar suaranya yang panas saat ini."
"Dasar Kim-Hitam-Gila. Sebentar saja. Ini tentang Jihoon."
"Jihoon hyung? Ah maaf Hyung aku lupa."
Mingyu segera mencabut miliknya dari gua hangat Wonwoo.
Soonyoung dapat mendengar jelas desahan dua insan gila yang sayangnya itu sahabat-sahabatnya. Namun sama sekali tak mempengaruhi libido seorang Kwon Soonyoung karena kondisi Jihoon lebih penting.
"Apa yang terjadi dengan Jihoon Hosh?" Tanya Wonwoo.
"Aku membuat trauma Jihoon kambuh tadi malam."
"MWO??"
"Aishhh jangan berteriak dasar rubah sialan."
"Kau yang sialan. Bagaimana bisa trauma Jihoon kambuh?"
"Panjang ceritanya. Aku hanya ingin meminta tolong, bisakah hari ini kau menemani Jihoon sembari melakukan pengobatan padanya? Aku ada urusan dengan Seungcheol hyung dan harus datang ke SSP."
"Nee, aku akan datang."
"Terima kasih Won."
"Aa-akhh yaahh tidak masalah akhh Kimhh."
Soonyoung cepat-cepat menutup sambungan telepon. Telinga dan wajahnya memerah. 'Benar-benar sialan mereka berdua' batin Soonyoung lagi.
***
Soonyoung sedang menyuapi Jihoon dengan bubur sebagai menu sarapan pagi. Jihoon masih belum mau mengeluarkan suaranya barang sedikitpun. Soonyoung sangat sabar tentu saja, ia tak mau memaksa Jihoon.
Kkrrkkk kkkkrrrkk
Suara perut Soonyoung yang meronta mengambil alih atensi Jihoon yang tengah menunduk sambil mengunyah. Soonyoung yang ditatap hanya menampilkan senyum bodoh dengan mata sipit membentuk jarum jam 10:10.
"Kau lapar?" Jihoon bertanya.
"Tidak, aku sudah kenyang melihatmu makan."
Krrrkkk
Lagi-lagi suara perut Soonyoung berbunyi.
"Bohong. Sejak kapan belum makan?"
"Eung, entah aku lupa hehe."
"Kwon." Mata Jihoon memicing.
"Sepertinya kemarin siang Jie." Jawab Soonyoung lemah.
"Ck. Jangan hanya merawatku, rawat dirimu juga. Dekatkan mulutmu."
Soonyoung yang tak paham akan apa yang dilakukan Jihoon hanya menurut.
Jihoon mengambil sendok yang digenggam Soonyoung. Mengambil bubur dari mangkuk kemudian ia lahap ke dalam mulutnya.
Jihoon menarik tengkuk Soonyoung kemudian mempertemukan kedua bibir mereka dengan perbedaan volume yang cukup kentara.
Jihoon menyalurkan bubur ke dalam mulut Soonyoung. Soonyoung diam-diam tersenyum akan tingkah Jihoon yang jujur saja sangat mengejutkan dan menggemaskan baginya.
Bubur di dalam mulut Jihoon telah habis di telan Soonyoung. Namun pagutan mereka masih terus berlanjut. Lidah Soonyoung menelusuri seluruh rongga mulut Jihoon mencari sisa-sisa bubur di sana.
"Eunnghh Youngieh."
Jihoon merintih tanda nafasnya telah habis dan butuh oksigen untuk mengisi paru-parunya.
Soonyoung memutus morning kiss bertema sarapan yang baru saja mereka lakukan. Tersenyum manis seraya mengusap pinggiran bibir Jihoon yang berantakan.
"Terima kasih Sayang. Sarapanku pagi ini sangat menyenangkan."
Jihoon hanya mengangguk dan meneruskan makannya bersama Soonyoung. Jihoon merasa gila karena kecanduan dengan bibir semi tebal milik seorang Kwon Soonyoung.
Sementara itu di suatu ruangan yang gelap dengan sumber cahaya redup berasal dari lampu kecil di meja, seorang pria cantik tengah menatap ponsel yang menampakkan sebuah foto lama. Hatinya tercabik-cabik setiap melihat foto lama yang selalu menorehkan luka.
Tapi sosok pria cantik itu menikmatinya. Setiap detik, menit, hari, minggu, bulan bahkan taun ia nikmati kesakitan seorang diri. Karena memang rasa sakit itulah yang ia butuhkan untuk memberinya kekuatan menyingkirkan seseorang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBCHappy reading chingu ^^♡♡♡
Akhirnya sang peneror mulai muncul.
Ga tau kenapa Zozo ngebet pengen "You are Mine" cepet selesai dan lihat endingnya. 😂😂😂
Zozo juga gemes sendiri dan penasaran ini endingnya bakal gimana 😂
Yang pasti Zozo sampaikan terimakasih sudah mau membaca.
Vote dan komennya zozo tunggu 😊😊
Gomawooo
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE [[SOONHOON]]
Fanfiction[[END]] "BUKAAAANN AKUUUUU!!!!" "AKUU BUKAN PEMBUNUUUHH!!" ~LJH "Kau adalah satu-satunya orang yang membangunkan trauma Jihoon lagi." ~CSC "Ji...bisa kita bicara?" ~KSY SoonHoon Hoshi Woozi Soonyoung Jihoon Seventeen member Highest Rank #1 in So...