♡16

3K 355 9
                                    

"Hyung." Panggil Soonyoung membuyarkan lamunan Seungcheol.

"Hmm..Begini saja Hosh, kau temani Jihoon menemui Wonwoo untuk mulai mengobati traumanya. Aku akan mencoba mencari tahu siapa yang mengirim bunga dan surat ini untuk Jihoon. Aku akan datang ke pemakaman neneknya Chanyeol. Kau harus selalu ada di samping Jihoon." Ujar Seungcheol.

Soonyoung mengangguk pasti, tanpa diminta pun ia akan selalu mendampingi Jihoon dan tidak akan meninggalkannya lagi. Sudah cukup penderitaan yang dialami Jihoon.

"Terimakasih banyak Hyung."

"Hmmm..ngomong-ngomong kau tidak bermaksud makan gaji buta kan Hosh?" Tanya Seungcheol memicing.

"Ha? Maksudnya Hyung?"

"Kau sudah di ruanganku terlalu lama dan belum kembali mengajar. Kau ku terima di sini agar bisa mencetak bintang sebagai penerusmu ck." Sungut Seungcheol.

Soonyoung yang mendengar penuturan Seungcheol hanya meringis kikuk setelah itu tertawa bodoh.

"Hehe, ini kan masalah penting Hyung. Menyangkut belahan jiwaku, jadi maklumi saja." Ungkap Soonyoung mencoba merajuk.

"Ewh jijik Hosh, sana keluar! Kau membuatku merinding."

Soonyoung tergelak mendengar pengusiran Seungcheol. Sambil tertawa ia keluar ruangan dan tak lupa memberikan flying kiss kepada hyungnya. Seungcheol memberikan gestur ingin mutah mendapat flying kiss dari adik sipitnya itu.

***

Jam sekolah telah usai, para siswa dan guru berbondong-bondong kembali ke peradaban masing-masing. Jihoon masih di mejanya sembari mengepaki barang yang tercecer. Seungkwan di sebelah kiri Jihoon masih tidak berhenti menggoda, membuat telinga Jihoon panas dan ingin menyumpal mulut Seungkwan dengan gitar.

"Hyung, Hyung.. awas jantungmu lepas. Kekasihmu berjalan kemari Hyung. Hahaha wajahmu kenapa Hyung? Seperti kepiting rebus. Sangat merah." Seungkwan terbahak, Jihoon gelagapan ingin menendang Seungkwan.

"Jie.." panggil Soonyoung yang hanya dibalas deheman oleh Jihoon.

"Sudah selesai beberesnya?"

"Mm sudah."

"Ayo kita ke Wonwoo sekarang."

"Mm."

Seungkwan yang daritadi mengamati percakapan dua sejoli itu menggeram gemas.

"Cih.. Jihoon Hyung sok jual mahal. Padahal hatinya sedang bersorak senang tuuh. Hahaha"

Mata Jihoon membola, wajahnya memerah menahan malu. 'Awas kau Boo Seungkwan, ku timpuk gitar baru tau rasa isshh'. Soonyoung tertawa kecil melihat Jihoon yang salah tingkah.

"Ayo Jie." Ajak Soonyoung yang mengambil tas Jihoon kemudian menggandeng tangan mungil Jihoon. Jihoon tersentak atas perlakuan Soonyoung dan hanya mengikuti seperti kucing yang patuh pada majikan.

Soonyoung membawa motor besarnya membelah jalanan Seoul menuju rumah sakit tempat Wonwoo bekerja. Belum ada yang berniat mengeluarkan suara memecah keheningan. Soonyoung sibuk dengan pikirannya mengenai teror yang didapat Jihoon lagi. Sedangkan Jihoon sibuk memikirkan nasib traumanya akan benar-benar sembuh atau tidak.

"Jie.. apa kau masih takut traumamu kambuh saat didekatku?" Tanya Soonyoung tiba-tiba.

"Ti-tidak." Jawab Jihoon kikuk. Soonyoung tersenyum tipis.

"Peluk pinggangku Jie. Kalau tidak mau, aku akan ngebut."

"Yaakk!!!! Apa-apaan kau?!!" Jihoon memukul punggung Soonyoung gemas. Seenak jidat saja minta peluk dengan ancaman akan ngebut.

"Ya sudah, aku akan ngebut sekarang." Soonyoung meningkatkan laju motornya. Jihoon yang tidak siap refleks memeluk Soonyoung dari belakang.

"Youngiee...jangan ngebut!!" Jihoon merengek sambil mengeratkan pelukannya di pinggang Soonyoung.

Soonyoung bersorak senang, sudut-sudut bibirnya terangkat membentuk seulas senyum kebahagiaan. Tangan kirinya ia bawa menahan tangan Jihoon yang bertengger di perutnya.

"Baiklah, tapi jangan lepas pelukanmu ya Sayang." Soonyoung berujar menggoda.

Jihoon tak tahan, debaran jantungnya semakin tak karuan. Soonyoung benar-benar membuat jantungnya tak sehat hari ini. Tiba-tiba mencium, dan sekarang minta peluk.

***

Jihoon berjalan sedikit cepat di lorong rumah sakit menuju ruangan Wonwoo. Soonyoung mengikuti di belakang Jihoon dengan cengiran yang masih bertahan di bibirnya. Jihoon membuka pintu sedikit kasar membuat Wonwoo terlonjak dari kursinya.

"Santai sedikit Ji." Ujar Wonwoo menginterupsi ulah Jihoon. Jihoon langsung saja duduk di sofa yang ada di ruang Wonwoo.

"Dia kenapa?" Tanya Wonwoo pada Soonyoung yang masuk dengan cengiran bodoh di wajahnya.

"Tanya sendiri padanya." Ujar Soonyoung melirik Jihoon yang kini menekuk wajahnya.

Wonwoo mendekat duduk di sebelah Jihoon. Mengarahkan manik rubahnya menatap wajah Jihoon yang nampak rona merah menyebar. Kemudian ia melirik Soonyoung yang kini duduk di kursi kerjanya, 'Sudah pasti ini ulah si Sipit' batin Wonwoo.

Wonwoo berdiri menghampiri Soonyoung, berhenti di depan Soonyoung yang tengah mendongak menatap Wonwoo di depannya.

TAAKKK

"Adaaaawwwww."

Soonyoung berteriak sembari memegangi dahinya yang baru saja di sentil sangat kuat oleh Wonwoo. Jihoon seketika terbahak melihat adegan yang sangat tidak elit itu.

"Rasakan!! Terimakasih Wonwoo. Kau sangat mengerti aku tanpa harus ku katakan." Jihoon berujar.

"Yaa..ya.. dasar kalian pasangan gila." Ucap Wonwoo datar.

"YAKKK!!! Kau tega sekali melukai wajahku yang tampan ini ck." Soonyoung protes.

"Itu balasan untukmu Youngi." Jihoon masih terbahak di tempatnya.

"Ishh.. Kau tega sekali padaku Sayang. Tapi aku senang bisa melihat tawamu yang indah itu."

Seketika Jihoon berhenti tertawa mendengar penuturan Soonyoung. Sedangkan Wonwoo hanya memasang wajah datar melihat kelakuan dua sahabatnya. Sejujurnya Wonwoo rindu melihat interaksi kedua sahabatnya itu.

"Sudah, sudah. Kalian ke sini bukan untuk beradu mulut kan?" Wonwoo mencoba melerai.

"Adu mulut? Itu sudah kami lakukan tadi pagi Won. Bahkan sangat menggairahkan kalau kau ingin tahu." Ujar Soonyoung sambil melirik genit ke Jihoon.

Wajah Jihoon bertambah merah. 'Dasar Soonyoung bodoh, dia membangunkan macan tidur' batin Wonwoo.

"SOONYOUUUUNG!!! TUTUP MULUT MESUMMUUU!!!!" Teriak Jihoon nyaring.

'Mati aku' batin Soonyoung.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

Happy reading chinguu♡♡♡
Vote dan komennya Zozo tunggu
^^
Gomawoooo

YOU ARE MINE [[SOONHOON]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang