"Jihoon."
Panggil Soonyoung mengejar Jihoon dari parkiran hingga langkah mereka sejajar. Jihoon hanya tersenyum sekilas sambil terus berjalan. Mencoba mengabaikan Soonyoung agar degup jantungnya tidak terlalu berantakan. Jihoon merasa aneh dengan dirinya. Ia seperti merasakan baru jatuh cinta kepada Soonyoung. Mungkin efek terlalu merindu.
"Kau sangat manis hari ini Jie." Soonyoung mencoba memuji Jihoon, tepatnya menggoda.
Jihoon mendengus. Melirik sekilas kemudian menghentikan langkahnya.
"A-Ku Ti-Dak Ma-Nis!! Aku laki-laki Kwon!!"
Jihoon berjalan kembali sambil menghentakkan kaki meninggalkan Soonyoung yang tertawa terpingkal. Soonyoung senang kali bisa menggoda Jihoon di pagi hari.
Jihoon masuk ke ruang guru yang masih sepi disusul Soonyoung. Soonyoung berhenti terlebih dahulu di meja kerjanya sedangkan Jihoon terus melangkah ke sudut meja belakang. Jihoon mengernyit bingung, dari kejauhan nampak sebuah kotak yang cukup besar di atas mejanya. Soonyoung masih terus memperhatikan Jihoon dari jauh.
Jihoon berhenti di mejanya, meletakkan tas yang ia bawa kemudian membuka kotak berwarna coklat tersebut. 'Apa Soonyoung memberiku kejutan?' Batin Jihoon.
Jihoon membeku, tubuhnya bergetar dan mulai menggigil. 'Gila' pikirnya. Jihoon menatap Soonyoung getir. 'Apa lagi ini?' Pikir Jihoon lagi. Soonyoung yang sedari tadi menatap Jihoon mengernyit heran. Kenapa Jihoon memandangnya seperti itu?
Rasa penasaran berdesakan di pikiran Soonyoung, membuat dirinya melangkah mendekati Jihoon. Jihoon masih mematung, pandangan getir tadi berubah menjadi pandangan kosong.
"Jie, kau kenapa?" Tanya Soonyoung mendekat. Tak ada jawaban dari Jihoon. Soonyoung mengalihkan pandangannya ke kotak yang Jihoon buka tadi. Ia terkejut bukan main.
Sebuah bunga lili putih cantik nan harum terpampang di hadapan Soonyoung yang sudah pasti telah dilihat Jihoon. Tanpa pikir panjang Soonyoung langsung memeluk Jihoon. Mencoba menyadarkan jiwa Jihoon agar kembali normal. Belum juga mulai mengobati trauma Jihoon kenapa sudah ada hal seperti ini lagi? Batin Soonyoung.
"Jie, sadarlah tenangkan dirimu kumohon. Kau bisa melewati ini Jie. Jie lihat aku, aku ada di sampingmu sekarang." Soonyoung memeluk erat tubuh Jihoon sembari mengucapkan kata-kata penenang untuk Jihoon. Namun tubuh Jihoon masih kaku.Tak ada pilihan lain pikir Soonyoung.
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
Empat detik
Lima detik
Mata Jihoon membola, sengatan panas menjalari tubuhnya. Soonyoung berhasil menyadarkan Jihoon dengan bibirnya yang menempel pada bibir Jihoon. Kepalang tanggung, Soonyoung melumat lembut bibir kenyal kesayangannya. Menyalurkan kehangatan dan kenyamanan agar Jihoon menyadari Soonyoung ada di sisinya.
Tangan Soonyoung memeluk pinggang ramping Jihoon posesive. Sedangkan kedua tangan Jihoon sudah bertengger manis di pundak sang dominan. Jihoon membalas ciuman Soonyoung mencari kehangatan untuk menghilangkan ketakutan yang mendera. Kedua insan itu seakan lupa kalau mereka tengah berada di ruang guru yang sebentar lagi akan ramai.
"OOHHH MYY GOODD!!! MATAKUU TAK SUCI LAGI!! OH NOOOO!!!"
Teriak Seungkwan heboh kala melihat kejadian sangat tak senonoh di pagi hari dan lagi ini di lingkungan sekolah. Catat LINGKUNGAN SEKOLAH.
***
Selepas kejadian yang merusak mata Seungkwan tadi pagi, Jihoon menyibukkan diri dengan mengajar dan mengerjakan berbagai tugas yang sebenarnya tidak perlu ia kerjakan. Tujuannya untuk menghindari godaan Seungkwan dan meredakan degupan jantung yang tidak kunjung normal.
Kotak berisi bunga lili disita Soonyoung agar Jihoon tidak melihatnya lagi. Soonyoung tengah berada di ruang kepala sekolah alias ruang sahabat yang sudah dianggap sebagai hyungnya. Ia meletakkan kotak tersebut di atas meja Seungcheol. Seungcheol sedikit mengerut melihat kotak berisikan bunga lili putih.
"Hyung, kira-kira siapa yang mengirimkan bunga lili ini ke Jihoon? Hyung bilang dulu Jihoon sering diteror Chanyeol dengan mengirim bunga lili putih. Tapi Chanyeol sekarang sudah tiada. Lalu siapa Hyung?" Tanyan Soonyoung tak sabaran.
"Hmmm..aku tidak tahu Hosh. Setahuku dulu hanya Chanyeol yang meneror Jihoon seperti itu. Tidak ada orang lain lagi." Seungcheol menerawang masa lalu disaat Jihoon kesusahan.
"Coba kau bongkar bunga lili itu, bisa jadi ada sebuah pesan atau surat di dalamnya." Titah Seungcheol.
Soonyoung menurut, ia mengeluarkan bunga lili putih itu dan mengecek bagian bawah yang tertutupi kain putih. Benar saja, ternyata ada sepucuk surat di dalamnya.
"Ini Hyung, ada sebuah surat." Soonyoung menunjukkan kertas itu dihadapan Seungcheol.
"Coba kau baca Hosh." Titah Seungcheol lagi.
Soonyoung mengangguk dan mulai membacakan isi surat tersebut.
'Halo kekasih dari cucu tampanku. Bagaimana keadaanmu? Kenapa kau tega tak mengunjungiku selepas kepergian cucu tampanku? Nenek merindukanmu nak Jihoon. Tapi Chanyeol lebih merindukanku. Apakah kau sudah ada yang memiliki? Aku harap belum. Agar aku tidak melihat cucuku bersedih saat bertemu dengannya. Seperti harapan Chanyeol, nenek juga berharap kau segera menjadi milik Chanyeol di dunianya dan duniaku sekarang. Biarkan kepergian Chanyeol karenamu dulu tidak sia-sia, setidaknya nenek bisa menemaninya sekarang. Menunggumu untuk menjadi miliknya. Datanglah ke pemakamanku hari ini di Jangryesik-jang. Nenek menunggumu nak.'
Bulukuduk Soonyoung dan Seungcheol meremang. Mereka saling pandang dengan isi pikiran di kepala masing-masing. Surat tersebut berasal dari nenek Chanyeol. Tapi Jihoon diminta menghadiri pemakamannya. Itu artinya nenek Chanyeol telah tiada. Lalu siapa yang menulis surat itu?
"Kita harus bagaimana Hyung?" Tanya Soonyoung lirih.
Seungcheol memandang Soonyoung bingung bercampur khawatir. Ia khawatir jika Jihoon kembali seperti dulu dengan trauma yang bisa jadi lebih parah. Sungguh ia tak ingin melihat adiknya kesusahan lagi dan lagi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBCHappy reading chingudeul ^^
Terimakasih banyak buat yang sudah membaca serta memberikan vote dan komen. Buat yang belum pernah komen Zozo masih menunggu looo.
Zozo kuat kok U.U
Vote dan komen kalian sangat berati buat Zozo.
Gomawooo ♡♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE [[SOONHOON]]
Fanfiction[[END]] "BUKAAAANN AKUUUUU!!!!" "AKUU BUKAN PEMBUNUUUHH!!" ~LJH "Kau adalah satu-satunya orang yang membangunkan trauma Jihoon lagi." ~CSC "Ji...bisa kita bicara?" ~KSY SoonHoon Hoshi Woozi Soonyoung Jihoon Seventeen member Highest Rank #1 in So...