Selepas adegan tampar menampar malam itu, hidup Jihoon semakin dibuat kalang kabut. Chanyeol memang berhenti menempeli Jihoon, tapi perangainya jauh lebih buruk. Rentetan teror Chanyeol kirim ke tempat-tempat yang sering Jihoon kunjungi. Loker kuliah, kelas, ruang latihan vocal, bahkan sampai ke kosan.
Terornya pun bermacam-macam, dari mengirim bunga Lily putih yang Jihoon pikir pernah melihat bunga itu di pemakaman, mengirim foto-foto Jihoon yang diambil tanpa izin, mengirim bunga mawar merah berduri tajam yang terdapat bercak darah di ujung-ujung durinya, dan terakhir yang dikirim hingga membuat Jihoon ketakutan setengah mati yaitu Chanyeol mengirim sebuah kotak berbungkus kertas merah pekat dengan isi seekor kucing mati dengan darah segar hingga menguarkan bau anyir yang tak tertahankan. Di dalamnya ada sebuah surat dilindungi plastik agar tak kena darah.
Jihoon bergetar dan tak kuasa membaca pesan yang ada di surat tersebut. Dengan tergesa Jihoon menemui Seungcheol sambil membawa kotak itu guna memohon pertolongan.
Seungcheol dan Jeonghan yang kala itu tengah bersama terlonjak kaget ketika Jihoon menemui mereka dengan keadaan yang bisa dibilang miris. Jeonghan mencoba menenangkan Jihoon, sedangkan Seungcheol mencoba menghubungi pihak berwajib.
Seungcheol tak habis pikir dengan pikiran dan tindakan Chanyeol. Bisa dibilang Chanyeol sudah terlalu terobsesi dengan Jihoon dan bahkan mungkin sebenarnya ia mempunyai jiwa psikopat juga. Pantas memang jika Seungcheol berpikiran seperti itu, karena dalam surat Chanyeol tertulis
'Aku sudah sangat menggila karenamu Jihoon sayang. Sakit hatiku karena selalu kau tolak sudah sangat mendarah daging. Kau tidak mau menjadi milikku? Maka aku juga tidak mau kau menjadi milik orang lain. Lebih baik aku menjadikanmu milikku di alam lain. Dan dengan kematianku ini, kuharap kau tidak menjadi milik siapapun. -CHANYEOL'.Seungcheol dan Jeonghan mengantarkan Jihoon pulang ke kosan. Memberitahu sahabat yang sudah dianggap sebagai adiknya itu untuk tidak khawatir dan terus menjaga diri. Menenangkan Jihoon bahwasannya surat Chanyeol yang terkesan akan bunuh diri sudah ada di tangan pihak berwajib.
Seungcheol dan Jeonghan hanya mengantar sampai depan kosan. Jihoon menolak diantar ke dalam. Dengan hati yang masih tak karuan, Jihoon harap tak akan terjadi apa-apa baik untuknya maupun untuk Chanyeol.
Namun harapan tinggal harapan, dunia Jihoon seakan runtuh. Berton-ton balok es seperti menimbun seluruh tubuhnya. Tepat di depan pandangan mata, Chanyeol sudah tergantung di kusen pintu kamarnya.
Tubuh Jihoon limbung terduduk kaku tanpa bisa bersuara. Entah memang punya firasat yang kuat, Seungcheol dan Jeonghan menyusul ke kamar Jihoon dan akhirnya terjadi kerusuhan besar. Jihoon digiring ke kantor polisi dimintai keterangan. Sedangkan mayat Chanyeol dibawa ke rumah sakit untuk ditindaklanjuti.
~~~~~~FLASHBACK END~~~~~~~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBCHaloo chingudeul
Sedikit curhat, cerita ini terinspirasi kisah nyata yang terjadi di dekat rumah zozo
Jadi di lingkungan rumah zozo memang banyak kosan
Dan dua hari lalu beneran ada kasus mahasiswa bunuh diri di kosan yang cukup dekat dengan rumah zozo
Alasannya yang zozo baca di berita karena putus cinta
Dan lagi yang memergoki itu mantannya
Zozo ga bisa bayangin perasaan si mantan liat mantannya nekat berbuat kayak gitu
Ngeri coy
Padahal zozo kalo kemana mana selalu lewat depan kosan itu
Agak gimana gitu ye T.T
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE [[SOONHOON]]
Fiksi Penggemar[[END]] "BUKAAAANN AKUUUUU!!!!" "AKUU BUKAN PEMBUNUUUHH!!" ~LJH "Kau adalah satu-satunya orang yang membangunkan trauma Jihoon lagi." ~CSC "Ji...bisa kita bicara?" ~KSY SoonHoon Hoshi Woozi Soonyoung Jihoon Seventeen member Highest Rank #1 in So...