Semburat jingga kekuningan telah terusir berganti ungu kehitaman. Kerlap-kerlip lampu kota Seoul mulai berpijar menghiasi sang malam.
Sangat cantik nan indah gemerlap kota jika dipandang dari ketinggian.
Contohnya seperti yang sedang dipandang sepasang manik cantik pemilik senyum kucing imut nan menggemaskan.
Semilir angin pergantian malam menyapa lembut wajah yang terus menyunggingkan senyum kebahagiaan. -Bahagia karena akan menghabisi seseorang.
Kondisi hati pemilik senyum kucing yang sedang senang itu sangat berbanding terbalik dengan seonggok manusia yang duduk bersimpuh menyandarkan punggungnya ke pagar pembatas.
Tetesan-tetesan darah masih setia mengalir menyumbangkan tinta merah ke kain baju bahkan sampai memercik ke lantai.
Joshua mengalihkan atensinya dari memandang indahnya gemerlap lampu kota menuju Jihoon yang kondisinya sangat ternista.
Jihoon sendiri sudah mati rasa, dari raga, pikiran hingga nyawa. Ya, Jihoon sudah tak punya harapan untuk hidup. Tepatnya sudah tak mampu berjuang mempertahankan hidup.
Penjelasan yang Joshua ceritakan membuatnya terkejut dan menegang berkali-kali. Dia telah salah menilai Joshua. Dia telah berurusan dengan orang yang sangat mengerikan. Ah bukan orang, tapi iblis. IBLIS.
Joshua menjelaskan semua yang telah dia lakukan bak menceritakan kisah dongeng pada putra kecilnya sebagai pangantar tidur. -kisah pengantar untuk tidur selamanya.
Jihoon benar-benar tak menyangka semua hal dalam hidupnya akan terjadi semengerikan ini.
Berurusan dengan Chanyeol sudah membuat hidupnya penuh beban, ditambah dengan apa yang baru saja ia ketahui. Benar-benar gila pikirnya.
***
FlashbackAwal mula kehidupan kampus Jihoon baik-baik saja. Sangat baik-baik saja, bahkan cenderung menyenangkan.
Prestasinya yang menjulang membuatnya menjadi incaran untuk dijadikan teman atau bila beruntung bisa menjadi kekasih.
Namun karena pribadi Jihoon yang terkesan cuek dan dingin membuat nyali para pengincar menciut.
Pertemuan Jihoon dan Joshua terjadi saat masa orientasi pengenalan komunitas kampus. Sudah pasti Jihoon memilih komunitas 'Star Sing' yang berisi mahasiswa-mahasiswa bersuara emas dan Joshua sebagai ketua komunitas.
Joshua menyukai Jihoon karena talentanya yang luar biasa. Dan Jihoon menyukai Joshua karena kebaikan dan ketulusan Joshua yang menganggapnya sebagai adik tingkat kesayangan.
Dari situlah kisah hubungan mereka terukir mulai dari benang lurus hingga kusut tak berbentuk seperti sekarang.
Joshua mempunyai sahabat beda jurusan kesayangannya. Ah lebih tepatnya mencintainya. Siapa lagi kalau bukan Chanyeol.
Joshua mengenalkan Chanyeol pada Jihoon ketika mereka tak sengaja berpapasan di jalan.
Akibat perkenalan itu tumbuhlah benih cinta di hati Chanyeol pada Jihoon. Jihoon seperti mengingatkan Chanyeol pada mendiang kekasihnya. Si cantik nan centil Baekhyun.
Bagi Chanyeol Jihoon sama cantiknya, sama manisnya, sama bertalentanya seperti Baekhyun. Bedanya Jihoon tidak centil, malah cenderung cuek. Namun itulah yang membuat Chanyeol tambah jatuh hati hingga menggilai.
Sejak saat itu, tiada hari bagi Joshua mendengar curhatan Chanyeol yang intinya sama. Jihoon, Jihoon dan hanya Jihoon. Hingga membuat hatinya meradang dan membangkitkan iblis di dirinya kembali.
Joshua menahan diri untuk tidak melancarkan aksinya menyakiti Jihoon karena ada Chanyeol yang selalu menempeli Jihoon kapanpun dan dimanapun.
Hingga suatu hari Chanyeol menangis di hadapan Joshua karena merasa sangat sakit hati tertolak untuk sekian kalinya. Siapa lagi kalau bukan Jihoon penolaknya.
Tidakkah Chanyeol tahu bahwa Joshua sahabatnya sedari masa sekolah lebih sakit hati karena telah lama memendam rasa.
Joshua tidak bodoh, dia melihat semuanya. Melihat kegilaan Chanyeol mencium Jihoon secara paksa hingga terjadi adegan tampar menampar yang Jihoon lakukan, dan diakhiri sumpah serapah Jihoon kala itu.
Hati Joshua telah dibuat buta. Iblis dalam dirinya berkuasa. Rasa ingin memiliki Chanyeol dalam dirinya membuncah.
Joshua menyandera Chanyeol. Dia ingin memiliki Chanyeol seutuhnya. Dia ingin menjadikan Chanyeol miliknya. Bukan milik Baekhyun yang telah ia bunuh maupun Jihoon.
Namun yang didapatkan Joshua hanya membuatnya lebih nestapa. Chanyeol menolak Joshua mentah-mentah. Jelas saja, siapa yang mau menerima pembunuh. Chanyeol benar-benar tak habis pikir Joshua tega membunuh Baekhyun yang notabennya juga sahabat Joshua.
Joshua benar-benar sakit. SAKIT JIWA.
Akibat penolakan yang Chanyeol lakukan, rasa sakit di hati Joshua menghunus rasa cintanya pada Chanyeol. Joshua menyandera bahkan tega melakukan tindak keji. Menyiksa Chanyeol dan melakukan serangkaian aksi teror pada Jihoon.
Joshua benar-benar gila ingin menghabisi Chanyeol dan Jihoon.
Puncak sakit hati Joshua ketika Chanyeol melarangnya untuk tidak meneror Jihoon lagi.
Joshua kalap. Ia merencanakan aksi teror terakhir dan mengirim orang yang ia cintai ke neraka untuk menyambutnya kelak. Atau mungkin menyambut Jihoon juga.
Joshua mencari kucing liar kemudian menyiksanya dengan keji seakan dia tengah menyiksa orang-orang yang membuatnya sakit hati.
Menusukkan pisau berkali-kali pada kucing liar tak bersalah seakan menyalurkan rasa kesal dan pedih yang ditanggungnya selama ini.
Joshua membawa kucing mati berlumuran darah ke hadapan Chanyeol yang kondisinya sudah seperti mayat hidup.
Seringaian muncul di bibir Joshua. Chanyeol tak bisa berbuat apa-apa.
"Lihat kucing ini Yeolli. Apakah terlihat menyedihkan? Sayangnya bagiku tidak. Dengan aku membunuhnya maka akulah pemilik hidupnya. Begitupun denganmu, aku tak bisa menjadikanmu milikku. Tapi aku bisa memiliki hidupmu dengan membunuhmu."
Kekehan Joshua terdengar sangat nyaring.
"Selamat menyambutku di neraka nanti."
Joshua melilit leher Chanyeol dengan tali hingga Chanyeol kehabisan nafas dan mati menyusul kucing yang kini dibungkus sedemikian rupa oleh Joshua beserta surat yang dibungkus plastik olehnya.
Joshua kirimkan kotak berisi kucing mati dan surat itu ke Jihoon. Membaca situasi kosan Jihoon dan membawa mayat Chanyeol yang kemudian ia gantungkan tepat di kusen pintu kamar kos Jihoon.
Joshua itu cerdik dan licik hingga segala tindak tanduknya tak terbaca oleh siapapun.
Flashback off
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBCHappy reading chingudeul
Ayeeee satu chapter lagi end
Sudah terpapar pelaku dan kisah dibaliknya
Kemarin-kemarin pengen cepet selesai
Kenapa sekarang ga rela You are Mine mau tamat yaak
Dasar zozo plin plan nih
Otokheee 😭😭😭😭Terimakasih yang sudah membaca, memberikan vote bahkan komen
Neomu neomu Gomawoyoooo
Comeback SEBONG bener-bener petcaaaaahhhhhhhh
Im proud of them so so so so muuucchhhh💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝
Let me hear you say Baby 😚😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE [[SOONHOON]]
Fanfic[[END]] "BUKAAAANN AKUUUUU!!!!" "AKUU BUKAN PEMBUNUUUHH!!" ~LJH "Kau adalah satu-satunya orang yang membangunkan trauma Jihoon lagi." ~CSC "Ji...bisa kita bicara?" ~KSY SoonHoon Hoshi Woozi Soonyoung Jihoon Seventeen member Highest Rank #1 in So...