Ini tentang luka. Luka yang meradang lara. Lara yang tak kunjung reda. Reda, jika Kau sudah memeluknya.
~~~
"Aduh! Lo nggak apa-apa, kan? Ngapain pake terjun segala, sih?" Gadis itu terlihat panik lantas membantu laki-laki yang selalu dianggapnya sahabat paling tengil sejagat raya untuk bangkit dari terjatuhnya. Pelipisnya terlihat berdarah karena sempat membentur lantai paving blok.
Baru kali ini ia melihat gadis yang sekarang berada di hadapannya tampak begitu khawatir. Lantai dua yang tingginya mencapai tujuh meter nyaris meremukkan tulang-tulangnya. Namun ia tak menyurutkan senyumnya untuk mengembang senang.
Senang, pada akhirnya gadis pujaanya menaruh sedikit perhatian untuknya yang selama ini selalu tersita oleh keadaan lemah kembarannya. Hingga melupakannya yang sebenarnya paling rapuh.
"Kok malah senyum sih?!" omel gadis itu menuntunnya menuju ruang UKS.
"Senyum diomelin, diem diomelin, bacot diomelin. Dari jaman masih kita zigot, lo hobi banget ngomelin gue," dengusnya.
"Andai lo gak tengil. Contoh tuh Kakak lo itu!" sarkas gadis di sampingnya.
"Gue bukan dia. Dia juga bukan gue. Kami emang serupa, tapi gak sama. Jangan disama-samain, deh!" protesnya.
Gadis itu berdecak, "Dasar emang. Susah kalo udah dari embrio terbentuk tengil mah."
"Itu mulut, minta dicium kayaknya."
Plak!
Uh! Ia meringis. Tamparan itu bisa terbilang cukup keras.
"Lo gak liat dada gue sakit, tangan gue juga luka. Ini, nih, jidat gue berdarah kepentok lantai paving blok!"
"Lagian suka minta digampar!" Dengan cuek gadis itu membalasnya.
Cowok itu hanya berdecak sebal sambil terus menahan sakit di tubuhnya. Berdebat dengan Ratu Kidul memang tidak pernah ada habisnya dan satu lagi, berawal dari percakapan biasa tak pernah luput untuk berakhir dengan pertengkaran.
"Kemana aja lo? Kembaran lo sakit, lo malah pake ngilang segala."
Atas pertanyaan itu ia bungkam. Ia pun lara. Hatinya penuh dengan cabikan luka.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
DANKE SCHÖN
Teen Fiction(HARAP FOLLOW PENULISNYA TERLEBIH DAHULU) [TWINS STORY & SAD STORY] ~English Version ready on iStory~ PERHATIAN! Cerita ini dapat menyebabkan mata bengkak, pipi merah serta hidung tersumbat. Oleh karena itu, siapkan sekotak tisu terlebih dahulu sebe...