"Hati-hati yah sama Justin," ujar Siyeon ketika mengantarku ke fakultasku, padahal jarak fakultasku ke fakultasnya jauh sekali, tapi dia tetap ingin mengantarku karena Justin.
"Iya, aku gapapa kok. Kamu hati-hati yah."
"Iya. Nanti kalo udah selesai, kabarin aku yah," ujar Siyeon dan pergi setelahnya.
Akhirnya aku masuk ke gedung fakultasku sambil membawa beberapa buku yang aku pinjam di perpustakaan seminggu yang lalu. Sebelum ke kelas, aku pergi ke perpustakaan fakultas untuk mengembalikan buku-buku pinjamanku.
Entah nasib buruk apa yang aku lakukan dikehidupan sebelumnya, lagi-lagi aku harus melihatnya. Ya, Justin yang tengah berbicara kepada pengurus perpustakaan fakultas.
Aku mengigit bibir bawahku kuat-kuat, kenapa sih harus ada dia? Menyebalkan.
Tak sengaja Justin menengok kearahku. Salah satu alisnya terangkat. "Hai?"
Aku tak menggubrisnya, "Permisi, saya mau kembaliin buku," kataku pada pengurus perpustakaan fakultas.
"Oh iya," ujar pengurus perpustakaan fakultas lalu mengambil buku-buku yang kupinjam. "Mau kembalikan aja atau mau pinjam lagi?"
"Nggak usah. Terima kasih," kataku lalu segera berbalik, tapi kerah bajuku ditarik dan pelakunya adalah Justin.
Aku berbalik dan memandangnya kesal. "Apaan sih?!!"
Matanya membulat seakan-akan dia terkejut. Justin lalu mendekatkan wajahnya kepadaku, membuatku gugup hingga mundur selangkah.
"Tumben lu liat mata gua pas ngomong."
Hah?
Apa katanya?
Aku menatap matanya? Saat berbicara?
"Selamat, Nakwon. Kamu udah melewati 10 detik bicara sambil bertatap mata dengan saya. Kalo ditotalin kayanya hampir 15 detik deh."
Jadi Dokter Myungho benar soal itu? Dia tidak berbohong? Aku bisa sembuh?
"Udah mau masuk kelas. Aku permisi," kataku dan berjalan mendahuluinya.
Untuk kali ini, Justin tidak sekelas denganku. Dan aku bersyukur untuk itu sehingga aku bisa menjalani kelasku dengan tenang bersama Chaeyeon.
🥀
Sekarang ini aku sedang makan bersama Chaeyeon dan Minju, Chaewon tidak ada kelas siang ini, jadi dia tidak ke universitas.
Chaeyeon bercerita soal dirinya yang dekat dengan mahasiswa fotografi bernama Han Jisung, mereka berkenalan saat jadi panitia pameran seni beberapa waktu lalu.
Minju sendiri bercerita kalau dirinya tengah menyukai seseorang yang entah siapa itu, dia belum mau memberitahu.
"Kamu gimana, Nakwon?" tanya Chaeyeon.
"Hm?" tanyaku bingung.
"Kamu nggak ada yang deketin?" goda Chaeyeon menyenggol-nyenggol lenganku.
"N-Nggak ada kok."
"Ah bohong, kamu kan dulu terkenal banget waktu ospek."
"Terkenal?"
"Kamu tuh dijuluki 'Si pemalu jurusan psikologi', gara-gara itu banyak loh yang mau kenalan sama kamu," ujar Minju.