Xu Minghao
Banyak yang bilang kalau jadi single dad itu nggak enak, awalnya aku juga merasa begitu. Benar-benar nggak enak, apalagi kalau harus mengurus bayi yang hanya tau menangis saja. Parahnya lagi, aku punya dua bayi dan bisa setiap saat menangis bersamaan. Tapi setelah dijalani, lama-lama enak kok.
"Papa, aku mau telurnya matang," ujar Myunghee.
"Papa, mau telur setengah matang," ujar Myungjoo.
"Yah, gimana nih? Papa masaknya telur gosong," kataku.
"Ihhh, papa!!" pekik mereka berdua.
Aku tertawa, tapi kemudian menghidangkan makan siang mereka sesuai dengan menu pilihan mereka. Nasi goreng dengan telur matang untuk Myunghee dan nasi goreng dengan telur setengah matang untuk Myungjoo.
Si kembar memakan makan siang mereka dengan lahap, aku yang melihat itupun jadi gemas dibuatnya. Usia mereka berapa yah? Enam tahun yah? Wah, mereka sudah tumbuh dengan cepat yah. Rasanya seperti baru kemarin mereka hanya bisa menangis ketika lapar dan buang air, sekarang sudah bisa pegang sendok sendiri.
"Papa," ujar Myungjoo.
"Hm? Kenapa?"
"Kita ke Nakwon eonnie nggak hari ini?"
"Hari ini nggak, Sayang."
"Kan ini hari Minggu!" ujar Myunghee.
Sejak kapan yah mereka jadi menempel dengan Nakwon begini? Apa karena aku sering menjemput dan mengantar Nakwon kuliah?
"Tapi hari ini Kak Nakwonnya lagi pergi sama teman-teman."
"Kemana?" tanya mereka kompak.
"Ke gunung gitu katanya sih."
Mereka berdua langsung cemberut. Wah, kalau sudah begini pasti repot sekali membujuk mereka.
"Hari ini mau ke rumahnya Giroo nggak?"
Mereka masih diam, tidak mau menjawab. Mereka masih fokus pada nasi goreng mereka.
"Ke toko alat gambar mau nggak?"
Mereka mendongak.
"Beli krayon?" tanya Myungjoo.
"Buku gambar?" tanya Myunghee.
"Iya, beli krayon dan buku gambar. Jadi jangan marah lagi oke?"
🥀
Aku merapihkan kemejaku kemudian mengambil kunci mobil dan menuju kamar si kembar.
Kosong.
Mereka tidak ada.
"Hei, kembar," panggilku memasuki kamar mereka.
"Dorrr!!" aku terlonjak ketika mereka mengangetkanku dari belakang. "Papa kaget!"
"Ya kagetlah!" kataku. "Papa kira kalian hilang, taunya ngumpet di belakang pintu."
Mereka berdua hanya terkikik geli lalu menarikku untuk segera keluar.
Sampai di toko alat gambar, mereka langsung menuju ke spot dimana mereka akan berburu barang yang mereka inginkan. Pemilik toko yang sudah hapal betul kelakuan mereka hanya tersenyum padaku.
"Mau menyetok alat gambar lagi?"
"Iya. Maaf yah, Bibi, mereka sering lari-lari kalau masuk kesini," kataku lalu pamit untuk menyusul Myunghee dan Myungjoo.
Aku sempat mengecek roomchatku dengan Nakwon, siapa tahu sudah dibalas.
Me:
Sudah sampai di tempat
tujuan?
Gimana disana?