"Myunghee, Myungjoo."
"Eonnieeeee!!" si kembar berhamburan ke dalam pelukanku ketika aku menjemput mereka dan setelahnya mereka menyerbuku dengan banyak cerita seputar keseharian mereka di sekolah.
"Nih, buat kalian," ujar Justin membelikan es krim untuk mereka berdua.
"Oppa siapa?"
"Temennya Nakwon."
"Ohhh temennya Nakwon eonnie," lalu salah satu dari si kembar mengambil es krim pemberian Justin, diikuti dengan yang satunya.
"Makasih oppa!"
"Yap, sama-sama."
Justin jadi ikut denganku karena dia bilang nggak mau pulang ke rumah, bosan katanya. Awalnya aku menolaknya, tapi tau kan Justin itu nggak suka penolakan? Jadi dia tetap ikut juga.
"Nih buatmu," katanya memberiku roti.
"Kok kamu jadi baik sih?"
"Emang dasarnya tuh aku orang baik!!"
"Udah bisa ngomong 'aku kamu' tanpa gagap sekarang kamu?" ledekku.
"Hei!!"
Tinn tinn
"Nakwon, maaf la—Loh? Kamu? Yang kemarin?"
Justin mengerjap-erjap. "Siapa yah? Oh! Yang kemarin!"
Dokter Myungho menatapku, meminta penjelasan.
"Justin nemenin aku..."
"Kamu ancam Nakwon atau apa? Kok dia bisa sama kamu?"
"Om ngomongnya kasar banget sih. Orang saya baik sama Nakwon. Tanya aja tuh orangnya," jawab Justin kurang ngajar.
Kamu tuh baik dimananya sih?
"Papa! Lapar!"
"Iya! Lapar! Lapar!"
Bersyukurlah kepada si kembar karena mereka bisa meringankan atmosfer diantara Justin dan Dokter Myungho.
Dokter Myungho tersenyum."Ya udah yuk, cari makan. Nakwon, ayo masuk mobil."
"Lah saya nggak?"
"Justin!" kataku gemas sendiri dengan sifat seenaknya Justin.
"Yah bener dong!"
"Saya hitung sampai tiga. Kalo kamu nggak masuk, saya tinggal."
"Emang saya anak kecil apa?"
"Satu."
Justin langsung berlari menuju mobil Dokter Myungho dan masuk begitu saja.
Aku menghela nafas pasrah. Kacau. Mereka tidak akur. Walau aku juga bingung alasan ketidakakuran mereka itu karena apa.
🥀
"Radius satu meter dari Nakwon!"
"Emang gua apaan? Kuman?"
"Iya, kuman! Kuman jahat!"
Dihadapanku sekarang ini Siyeon dan Justin tengah bertengkar dihadapanku. Jangan tanya kenapa, aku juga tidak tahu.
Sejak Justin jujur soal alasannya membuntutiku, entah kenapa dia jadi lebih sering menemaniku—membuntutiku sebenarnya—entah bersama teman-temanku, atau bersama teman-teman Siyeon.
Dan ada kejadian ajaib. Coba tebak? Justin malah jadi serasi dengan Chaewon. Sama-sama cerewet dan siapa yang tau kalau Justin tau hampir semua gosip di kampus?