7

450 107 8
                                    

"Jadi kau tidak masalah departemenmu dianggap tidak becus bekerja?" belalak Shin Hye yang sangat tersinggung departemen yang dipimpin Sang Wook~yang diakui sebagai pacar pertamanya itu dipermalukan di depan seluruh kepala departemen RS Dong Il.
"Itu bukan mempermalukan, itu namanya mengevaluasi." tepis Yong Hwa.
"Apa kau pengagum wakil direktur utama~Kwon Sang Woo, dr Jung?" Shin Hye curiga.
"Eoh. Beliau dokter keren yang berasal dari kota kelahiranku. Busan. Dr Kwon contoh yang bagus bagi kami putra daerah. Capaiannya menjadi inspirasi dan tentunya menjadi kebanggaan kami. Bagaimana mungkin aku tidak kagum padanya." Yong Hwa mengakuinya dengan jujur.
"Pantas jika begitu! Tapi asal kau tahu, bagiku orang yang menjadi kebanggaanmu itu tak ubah monster." tegas Shin Hye dengan rahang gemeretak.
"Jangan sembarang berbicara jika kau tidak tahu apa-apa." hardik Yong Hwa ganti tersinggung. 
"Kau yang tidak tahu apa-apa dengan yang kau bicarakan."
"Dr Kwon adalah dokter yang pernah merawat mendiang kakekku. Aku masih SMA kala itu. Dan karena melihat pengabdian serta dedikasinya, dia menginspirasiku untuk menjadi dokter. Kala itu dia masih dokter umum di RS Busan. Apa yang tidak kutahu tentangnya?" Yong Hwa muntab mendengar tuduhan hantu itu bahwa dirinya tidak tahu apa-apa tentang wakil direktur utama.

"Ah... karena dia sumber inspirasimu maka kau membenarkan semua tindakannya." ejek Shin Hye.
"Dan jangan karena dr Joo, pria yang sangat kau inginkan menjadi mantan kekasihmu, kau membelanya seakan tindakannya sempurna. Departemen bedah memang defisit pada triwulan ini, dr Joo pun mengakuinya sendiri."
"Eoh, benar. Sebab manusia tempatnya berbuat salah dan hilaf, mungkin memang benar departemen bedah sekarang defisit, tapi jangan lupa kau ada di dalamnya. Dan jangan bilang aku ingin menjadi mantan kekasih Sang Wook Oppa, aku memang mantan kekasihnya. Tanyakan padanya langsung bila kau tidak percaya jangan tanya yang lain yang tidak tahu apa-apa seperti kepala perawat Yun." cerocos Shin Hye sejenak membuat Yong Hwa melongo.
Dia tahu tentang itu? Apa dia datang tapi tidak menampakan diri?
Saat Yong Hwa sedang bengong, Shin Hye sudah menghilang. Malas bertengkar dengan pria lugu itu.

Bagi Shin Hye pria itu sangat lugu. Karena tidak tahu apa pun selain yang dilihat oleh mata. Apa karena kepolosannya itu yang membuat mata hatinya dapat melihat wujud Shin Hye yang tidak bisa dilihat orang lain? Hingga detik ini Shin Hye tidak paham mengapa harus pria itu yang bisa melihat wujudnya. Tapi kepolosannya itu tak ayal membuat dirinya sangat kesal.

Begitu pula Yong Hwa merasa bingung dengan hantu itu. Tiba-tiba datang kepadanya, mengacau hidupnya, banyak pula maunya. Sekarang marah-marah tidak jelas. Yong Hwa sendiri belum terlalu lama menjadi staf di departemen bedah. Tahun ini baru tahun ke-3. Jujur saja, mengenai pendapatan atau apa pun secara administratif, ia tidak mengetahuinya secara rinci. Ia hanya tahu pendapatan per tahunnya surplus atau defisit. Dan ia pun hanya mengikuti strategi yang diatur oleh kepala departemennya untuk memperbaiki atau meningkatkan pendapatan. Bila sebelum-sebelumnya tidak ada yang menekan Joo Sang Wook akan capaian kerjanya, bisa jadi karena direktur utama sangat longgar terhadapnya mengingat Sang Wook adalah anaknya. Tapi bila sekarang pucuk pimpinan lebih keras, seharusnya menjadi hal yang wajar karena mereka orang yang berbeda. Shin Hye harusnya memahami hal itu bukan malah marah-marah. Sebab Sang Wook pun bisa menerimanya. Dasar hantu!
👥

Sebagai tindak lanjut dari evaluasi yang disampaikan di rapat rutin kepala departemen, hari itu wakil direktur Kwon Sang Woo mendatangi departemen bedah. Dia melihat sejak dari aktivitas di kamar bedah hingga ke kantor administrasi. Meski berbicara sangat pedas terhadap Sang Wook, nyatanya dia tetap ramah terhadap seluruh staf departemen bedah. Dia bahkan masih mengenali Yong Hwa. Setelah berbicara cukup lama hanya dengan Sang Wook dan Chae Won, dia keluar dari ruang kepala sambil menyapa ramah setiap yang ditemuinya disana. Tapi Shin Hye yang ikut mendengarkan pembicaraan mereka di dalam, terlihat wajahnya bagai pelangi melihat keramahan wakil dirut itu.

"Mm... Jung Yong Hwa Uisa-nim, majji?" tatapnya kepada Yong Hwa seraya memegang pundaknya.
"Nde, Pujang-nim. Masmidha!" bungkuk Yong Hwa takjim.
"Bagaimana kabar ayah dan ibumu?"
"Baik, Pujang-nim."
"Kau sering bertemu orang tuamu?"
"Jarang, Pujang-nim."
"Sering-seringlah pulang ke Busan bila tidak sibuk."
"Nde, aguesmidha."
"Sering-seringlah pulang ke Busan bila tidak sibuk."
Terdengar Shin Hye menirukan gaya berbicara Sang Woo.
"Dasar munafik. Aku bersumpah tidak akan membiarkanmu hidup bebas seperti ini. Tunggu saja waktunya, Dobermann!" ancam Shin Hye dengan wajah sejahat serigala.
Yong Hwa hanya bisa membelalakinya tanpa bisa berkata-kata sebab di hadapan banyak orang. Tapi setelah Sang Woo pergi Yong Hwa memberi isyarat Shin Hye untuk mengikutinya ke atap.

"Kau ini ada masalah apa dengan Kwon Pujang-nim? Kenapa kau sangat benci dia?" tatap Yong Hwa memprotes sikap Shin Hye.
"Jika kau mau tahu, kau ijinkan aku meminjam jasadmu. Nanti kau akan tahu semuanya. Siapa Kwon Pujang yang sangat kau kagumi itu!" balas Shin Hye.
"Kau jangan coba memanfaatkan situasi. Jangan coba pula menipuku!" peringat Yong Hwa.
"Pilihan seutuhnya ada padamu, kau tetap dungu dan nanti baru akan sangat menyesal... Atau kau mengikuti permintaanku lalu kau akan jadi pahlawan. Asal kau tahu, pria itu amat sangat jahat." sorot mata Shin Hye seperti memantulkan laser menyatakan dirinya tidak bermain-main dengan yang dikatakannya.
"Maksudmu kau akan memakai jasadku untuk menyerang Kwon Pujang?"
"Mungkin aku akan memakainya untuk mengungkap hal yang harus orang tahu." sorot mata itu sekarang sedingin salju.
"Hal apa itu?" Yong Hwa mulai terintimidasi.
"Sudah kukatakan aku tidak bisa memberitahumu. Kau hanya boleh membantuku tanpa banyak bertanya."
"Dan aku tidak sudi, mungkin saja kau keliru menargetkan dia." Yong Hwa pun keras kepala.
"Apa kau tahu, Jung Yong Hwa Uisa-nim?"
"Mwo?"
"Aku tetap bisa mengambil alih jasadmu bila kau lengah, saat kau lelah, dan saat kesadaranmu pergi. Jadi berhati-hatilah! Tanpa kau memberiku ijin aku tetap bisa mempergunakanmu. Namun aku tetap bersikap sopan dengan meminta ijinmu." ucap Shin Hye ringan.
Yong Hwa melotot menatap gadis gothic itu yang melempar senyum dan pffff.... hilang dari pandangan.
"Kau.... Kau selalu saja pergi disaat aku hendak bicara. Dasar hantu!" teriak Yong Hwa.
👥

Karena Shin Hye mengatakan bisa mengambil alih jasadnya saat dirinya hilang kesadaran, Yong Hwa menolak untuk tidur. Walau matanya terasa lelah. Ia membaca buku seraya berbaring di tempat tidur supaya tidak tertidur. Bosan membaca ia membuka smartphone-nya melihat rupa-rupa informasi. Dan akhirnya matanya tetap sulit untuk terjaga. Ia meletakan smartphone-nya begitu saja di ujung bantal, menyusul matanya memejam. Tapi persis di depan wajahnya yang ia baringkan menyamping terlihat bayangan sebentuk wajah yang juga berbaring menghadapnya. Wajah dengan smorkey eyes pada kelopak matanya. Seketika Yong Hwa membuka mata. Wajah itu tersenyum. Mereka berbaring saling berhadapan. Layaknya pasangan suami istri. Astaga!

"Naga...! Nagaragu...!!!" usirnya seraya mengibaskan tangan.
"Kita sudah seperti pasangan bukan?" godanya tanpa merubah posisi. Yong Hwa langsung bangkit.
"Siapa yang sudi berpasangan denganmu?" omelnya.
Shin Hye malah tertawa terbahak. "Jangan kasar menolakku, suatu saat nanti mungkin kau akan jatuh cinta padaku. Itu pasti terjadi! Pasti!"
"Dunia kita berbeda, kau cari lagi hantu bila ingin menikah." umpat Yong Hwa kesal.
"Apa kau pernah punya kekasih, dokter? Apa kau pernah pacaran? Pernah jatuh cinta?"
"Apa kau bisa diam? Aku benci mengobrol denganmu."
"Biar dirimu kuramal.... Kau belum pernah memiliki kekasih, kau belum pernah pacaran. Tapi jatuh hati pernah beberapa kali. Hanya karena kau terlalu pemalu, kau selalu keduluan orang. Ramalanku benar bukan?" toleh Shin Hye yang tetap berbaring seraya berceracau.
Yong Hwa mengurut keningnya yang terasa pening. Setiap berbicara dengan hantu ini tensi darahnya selalu naik.

TBC

Whispers IncarnateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang