10

450 113 12
                                    

Di dalam surat wasiat itu juga dituliskan, jika Shin Hye tidak bersedia menerima warisan itu atau terjadi sesuatu hal terhadapnya, maka hak waris aset-aset tersebut jatuh kepada yayasan amal yang didirikan komisaris Park. Bukan kepada Shi Hoo. Itu yang membuatnya syok teramat sangat. Maka ia tidak bisa langsung menghabisi nyawa Shin Hye, sebelum melimpahkan kepemilikan aset-asetnya kepadanya.

Oleh sebab itu kecelakaan tersebut tidak boleh di-blow up besar-besar. Supaya masyarakat tidak memperhatikan kondisi kesehatan Shin Hye. Shi Hoo tidak bisa buru-buru membunuh Shin Hye juga jangan membuatnya hidup. Shin Hye harus berada pada kondisi antara hidup dan mati sampai rapat luar biasa para pemegang saham digelar. Sebelum itu jelas Shin Hye tidak boleh siuman, sebab rapat itu bisa memilih Shin Hye untuk menggantikan posisi ayah mereka. Sebaliknya jika cepat dibuat mati, Shi Hoo bisa kehilangan pula aset-aset yang diwariskan ayahnya kepada Shin Hye. Rencana yang telah ia susun bersama Kwon Sang Woo~anteknya yang sangat setia, yaitu menggalang dukungan dari para pemegang saham supaya mendudukannya di posisi yang ditinggalkan ayahnya. Dan bila dirinya sudah terpilih, Shin Hye harus segera dibangunkan supaya menandatangani berkas pelimpahan aset-asetnya. Bila tandatangan Shin Hye sudah didapatkannya, Shin Hye harus segera dilenyapkan. Agar tidak menjadi pengganggu. Sungguh sebuah rencana yang sangat keji.

Untuk memuluskan rencana biadabnya itu, pertama Shi Hoo tidak mengijinkan media memberitakan kondisi terkini Shin Hye paska kecelakaan. Untuk mengelabui para pendukung Shin Hye di perusahaan, dia mengatakan Shin Hye di kirim ke luar negeri guna menjalani perawatan. Supaya adiknya itu mendapatkan perawatan medis terbaik. Sedangkan kepada Lee Il Hwa~tantenya Shin Hye dan sekretaris mendiang ayahnya~Choi Woo Young, dia beralasan melakukan kebohongan itu supaya Sang Woo konsentrasi melakukan perawatan terhadap Shin Hye. Dan untuk membuat mereka percaya, Shi Hoo membebaskan Il Hwa menengok Shin Hye ke kamarnya sesering yang diinginkannya. Begitu juga dia mengijinkan asisten kepercayaan ayahnya~Choi Woo Young untuk selalu datang melihat kondisi shin Hye. Namun selain mereka tidak ada yang dia ijinkan masuk.

Dan hingga hari itu sudah lebih dari 40 hari Shin Hye koma. Kondisinya tidak berubah dari saat Shi Hoo dan Sang Woo membawanya dari RS Daegu. Shin Hye masih bagai tertidur lelap dengan berbagai alat medis menempeli tubuhnya. Macam-macam obat diberikan Sang Woo ke dalam cairan infusnya, namun tetap tidak ada perkembangan. Il Hwa pernah menangis dan memarahi Sang Woo, begitu putus asa dengan pengobatan yang diberikan dokter itu, yang menurutnya tidak becus. Tapi Shi Hoo balas memarahi dan melarangnya menengok Shin Hye bila meragukan kemampuan dokter kepercayaannya tersebut. Il Hwa akhirnya mengalah, dia mempercayakan semuanya kepada Shi Hoo ketimbang tidak diijinkan menengok Shin Hye.

Melihat tantenya yang begitu sedih Shin Hye hanya bisa menangis. Ingin sekali ia memberitahunya bahwa mereka sengaja membuatnya terus tidur, dan mereka akan membuatnya bangun untuk memaksanya menyerahkan aset-aset miliknya. Bila keinginannya itu tercapai, mereka pun tidak akan mengambil resiko dengan membiarkannya hidup. Sebaliknya, bila Shin Hye menolak menandatangani surat pelimpahan aset yang mereka buat, Shin Hye akan tetap berada dalam 2 dunia seperti itu. Tidak mati namun juga tidak hidup untuk waktu yang tidak bisa ditentukan.

Untuk sekian lamanya Shin Hye merasa sangat kesepian. Semua orang yang ia sayangi dan menyayanginya berada dekat dengannya, namun mereka tidak bisa saling bertegur sapa. Mereka berada pada dimensi ruang yang berbeda. Semakin lama Shin Hye tidak bisa hanya duduk menunggu keajaiban datang, ia harus mencari keajaiban itu menghampirinya. Shin Hye mencoba mendatangi satu persatu orang yang sekiranya bisa membantu. Dan dari sekian banyak orang yang ia datangi, satu orang yang akhirnya dapat melihat wujudnya adalah dokter yang tidak ia kenal sebelumnya. Shin Hye hanya bisa mengurut dada. Jika dia seseorang yang sama sekali tidak mengenalnya, lalu bagaimana dirinya bisa meminta pertolongan? Beberapa petinggi RS Dong Il mungkin tahu siapa Park Shin Hye. Tapi dokter baru seperti Yong Hwa mana akan kenal?

Shin Hye sangat berharap Jong Suk yang bisa melihatnya, karena mereka teman SMA. Atau Joo Sang Wook sekalian, pasti akan lebih mudah lagi mengadukan Shi Hoo padanya, sebab mereka teman kecil. Sang Wook sangat tahu karakter teman sekaligus musuh bebuyutannya itu. Dan Sang Wook pasti tidak akan membiarkannya, Sang Wook akan mempercayainya 1000%. Sang Wook akan turun tangan untuk membelanya meski yang akan dia hadapi seluruh Direksi dan para pemegang saham Dong Il Group. Terlebih bila yang harus dihadapinya hanya Shi Hoo. Tapi bagai punguk merindukan bulan, yang didamba Sang Wook yang muncul anak buahnya yang lugu minta ampun.

Anak kampung yang tidak paham intrik dan politik. Yang baginya semua orang berhati malaikat. Sudah begitu dia keras kepala pula. Pasti tidak akan pernah terpikir dibenaknya seorang kakak tega menyakiti adiknya. Membuatnya berada diantara hidup dan mati. Yang diketahuinya kakak adalah pengganti orang tua, yang akan menyayangi dan melindungi adiknya. Dia pasti tidak kenal kata-kata khianat. Berkhianat atau dikhianati, lebih-lebih yang dikhianati adalah keluarganya sendiri.

Yong Hwa juga pasti tidak tahu ada manusia tipikal oportunist, yang hanya mencari kenyamanan dan kesenangannya sendiri, menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan. Terlebih bila parasnya tampan, penampilannya mempesona dan otaknya cerdas. Pria itu pasti menganggap istilah kejahatan 'kerah putih' hanya ada di dunia belahan barat yang ia ketahui lewat film. Di depan matanya, apalagi pelakunya orang yang ia kenal tidak mungkin ada istilah itu. Yong Hwa sangat cerdas secara akademik, tapi hatinya teramat putih. Shin Hye menduga pasti alasan itulah yang membuat dokter itu diijinkan Tuhan dapat melihat wujudnya. Sebab akan berbahaya bila kemampuan luar biasa itu diberikan kepada orang-orang berhati iblis.

Pagi itu sambil duduk di kursi Shin Hye menatap paras Yong Hwa yang masih terlelap. Setelah meminjam raganya semalam ia tidak tega membangunkannya. Meski pasti pria itu tidak akan merasa ngantuk sebab sudah tertidur cukup lama. Dan akhirnya mata itu pun terbuka. Shin Hye mengurai senyum manis kala Yong Hwa menatapnya. Tapi reaksi Yong Hwa terkejut dan langsung bangun.
"Selamat pagi, Sayang!" Shin Hye sengaja menggodanya.
Yong Hwa langsung memeriksa sekujur tubuhnya. Apakah pakaiannya masih lengkap?
"Aigo... Kau masih perjaka, aku tidak memperkosamu." sungut Shin Hye.
Baru Yong Hwa menghentikan tingkahnya memeriksa tubuh sendiri. Berhadapan dengan hantu nekad begini dirinya tidak tenang.
"Tapi semalam sangat menyenangkan, Tn Jung. Aku menikmatinya sekali. Seo Hee atau Angeline sangat berterima kasih atas ciuman hot-mu." senyum Shin Hye.
Yong Hwa menatap mata hantu itu, apa yang baru saja diocehkannya?
"Sayang pakaianmu itu..." Shin Hye geleng-geleng kepala. "Lain kali kita harus shopping, dokter. Kau ini bekerja di RS Dong Il. RS dengan standar fashion terbaik dari para pemberi layanannya. Apa kau tidak melihat atasanmu, Sang Wook Oppa? Atau rekan-rekanmu yang lain, terutama Jong Suk? Lihat dia dalam berbusana! Jadikan dia referensimu untuk memilih fashion item yang harus kau kenakan. Supaya kau keren." ceracau Shin Hye membuat Yong Hwa seketika memendar pandangan ke sudut kamar.

Seperangkat pakaiannya tergantung disana. Ia lalu turun dari tempat tidur memburunya. Melihat-lihat, dan benaknya menolak dirinya pernah mengenakan stelan dengan padu padan demikian. Bukan style-nya seperti itu. Dan tercium dari jasnya bau parfume wanita berpadu dengan bau minuman beralkohol. Juga samar-samar bau rokok.
"Apa semalam kau memakai ragaku?" Yong Hwa langsung curiga.
"Masmidha!" Shin Hye menjentikan jarinya membenarkan.
"Kau... tanpa meminta ijinku terlebih dahulu?" Yong Hwa melotot kepada hantu lancang itu.
"Aku sudah berkali-kali meminta ijinmu, apa kau lupa?"
"Tapi aku tidak pernah mengijinkanmu!" teriaknya seraya membanting pakaiannya ke lantai. Tapi terasa ada benda berat di dalam saku mengenai kakinya. Ia memungutnya lagi mencari tahu, ya dompetnya. Sebelum ia memeriksa isi dompet Shin Hye sudah hilang. Yong Hwa hanya menganga menyadari isi dompetnya semua raib...
👥

TBC

Whispers IncarnateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang