Shin Hye menatap raganya yang terlentang diatas bed tanpa daya dengan alat-alat medis memenuhi tubuhnya. Ia mondar-mandir sambil berpangku tangan. Bukti percakapan Shi Hoo dengan Kwon Sang Woo sudah ada di tangannya. Tapi kepada siapa sebaiknya ia berikan? Apakah kepada Joo Sang Wook? Sebab pasti raga Yong Hwa yang akan menyerahkan barang bukti itu. Lalu apa tidak akan terjadi kegaduhan di RS? Joo Sang Wook pasti akan dengan frontal mengkonfirmasi kepada Kwon Sang Woo. Jika mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi, bukan tidak mungkin Sang Wook akan balas menyerang Sang Woo dengan lebih membabi buta.
Sejak dulu, sejak Shin Hye kecil yang lebih seperti kakak terhadapnya Joo Sang Wook bukan Shi Hoo. Kebaikan, perhatian dan sikap ngemong Sang Wook terhadapnya itu sempat disalah artikan oleh Shin Hye sebagai perasaan cinta pria dewasa terhadap wanita. Bukan kasih sayang kakak terhadap adik. Saat remaja Shin Hye menganggap Sang Wook sebagai pacar pertamanya, Sang Wook hanya tersenyum setiap kali Shin Hye memintanya untuk mengiyakan. Ia memang sangat menyayangi Shin Hye tak ubah seperti terhadap adik kandung yang tak ia miliki.
Bahkan lantaran sikap Shi Hoo yang kerap kasar terhadap Shin Hye yang membuatnya sering bertengkar dengan Shi Hoo dulu. Sehingga Shi Hoo selalu menyindirnya sebagai kakak kandung Shin Hye, sebab dirinya hanya kakak tiri. Ibu Shi Hoo dengan ibunya Shin Hye berbeda. Ibunya Shi Hoo meninggal saat Shi Hoo berusia 10 tahun, setahun kemudian Tn Park menikah lagi dan dari pernikahan keduanya itu lahir Shin Hye. Makanya selisih usia mereka sangat jauh yaitu 12 tahun.
Sebelum Shin Hye lahir Dong Il belum memiliki anak perusahaan satu pun. Tapi sejak kelahiran Shin Hye, Dong Il berkembang sangat pesat. Ini tidak lain karena dukungan ibunya Shin Hye yang adalah putri pewaris perusahaan, berbeda dengan mendiang ibunya Shi Hoo yang hanya wanita biasa. Meski Tn Park tidak pernah membedakan kedua anaknya tapi Shi Hoo sudah memperlihatkan ketamakannya sejak remaja. Dan karena hobinya bermain judi Tn Park tidak memberikan aset perusahaan yang merupakan aset utama kepada Shi Hoo, sebab mengancam keselamatan dan keberlangsungan Dong Il Group.
Dan karena hal itu maka semua ini terjadi. Shin Hye mendongakan kepalanya menatap langit-langit kamar. Langsung menyerahkan bukti itu kepada Joo Sang Wook bukan cara terbaik, justru akan membahayakan keselamatan Sang Wook. Shi Hoo dan Kwon Sang Woo bisa menyuruh orang untuk mencelakai atau bahkan membunuh Sang Wook untuk menghilangkan bukti. Untuk itu Shin Hye tidak boleh gegabah. Sebab yang dihadapinya adalah monster yang tidak memiliki hati.
Sedangkan bila langsung memberikan bukti kepada Choi Woo Young atau para pemegang saham, pasti urusannya tidak simple sebab mereka tidak mengenal Yong Hwa. Sebelum mereka percaya keburu berita itu tercium Shi Hoo atau Kwon Sang Woo, Yong Hwa nanti yang akan jadi korban. Shin Hye menghela napas dalam. Berapa lama lagi waktu tersisa sampai rapat luar biasa para pemegang saham untuk memilih pengganti ayahnya? Ia menatap kalender. Tidak sampai 1 bulan. Bahkan hanya 2 minggu efektifnya.
Shin Hye turun dari atas meja yang didudukinya. Semalam Seo Hee memberikan botol kecil bekas obat yang diberikan Sang Woo kepada raganya yang tak berdaya. Mungkin ia bisa memulai dengan memberi dokter lugu itu pemahaman, bahwa seseorang dalam kondisi bahaya dan sangat membutuhkan bantuannya. Sekali lagi ia harus meyakinkan Jung Yong Hwa agar bersedia menolong. Sayangnya Shin Hye tidak bisa memberitahu Yong Hwa secara langsung tentang siapa dirinya, sebab kapan saja ia membocorkan identitasnya selain nama, maka dengan otomatis wujudnya tidak akan bisa lagi dilihat Yong Hwa. Kecuali Yong Hwa sendiri yang mencari tahu identitas Shin Hye atas keinginannya bukan atas perintah. Dan Shin Hye harus membuat Yong Hwa penasaran siapa dirinya lalu mencari tahu. Membuat penasaran sampai membakar ubun-ubunnya, sehingga dia akan mencaritahunya sendiri sampai dapat.
👥Yong Hwa pergi bekerja dengan hati dongkol pagi itu. Sejak hantu itu menampakan diri padanya hidupnya jadi repot. Dan sekarang lebih lagi karena dia sudah mempergunakan raganya untuk kepentingan dia. Mengacak-acak pakaiannya lalu meninggalkannya menjadi pakaian kotor, serta dengan seenaknya menghabiskan uangnya. Jika dibiarkan sangat berbahaya. Bisa membuatnya dalam bahaya sekaligus menjadikannya bangkrut. Setiap malam pergi ke klub, menjejali raga Yong Hwa dengan minuman beralkohol yang sangat dijauhinya. Menggoda kupu-kupu malam, mungkin juga tidur dengan mereka... Astaga! Seketika Yong Hwa menginjak pedal rem. Sambil menghabiskan uangnya. Aakhhh... Yong Hwa melajukan lagi mobilnya dengan gelisah. Diraihnya tissue, lalu dilapnya bibirnya berulang kali. Shin Hye tadi mengatakan dengan memakai raganya itu mencium kupu-kupu malam. Apa sebetulnya yang diinginkannya?
Menghadapi pasien pertama dengan benak masih memikirkan semua yang terjadi. Apa hari ini hantu itu akan datang ke RS? Sekarang Yong Hwa jadi ingin tahu, dia mengatakan banyak kenal dengan dokter di RS itu, apa mereka adalah juga yang pernah menjadi korbannya? Siapa saja mereka? Apa Yong Hwa bisa bertanya kepada mereka bagaimana melepaskan diri dari hantu menyebalkan itu? Saat makan siang bersama teman-temannya, ia mengadukan permasalahannya tersebut.
"Apa kalian pernah mendengar orang yang bertemu dengan arwah?" tanyanya memancing.
"Hh... ya, aku pernah." Yoon Park yang menjawab.
"Jingja? Apa di RS ini, Hyung?" Yong Hwa antusias.
"Ani. Di drama 49 days." senyum pria berwajah jutek itu.
"Ish... Aku bertanya serius." omel Yong Hwa.
"Pertanyaanmu aneh, seperti pertanyaan anak kecil." ledeknya.Yong Hwa terdiam, jadi cerita seperti itu adalah mustahil. Tapi bagaimana dengan gadis gothic yang selalu menampakan diri kepadanya? Apa dirinya sebetulnya berhalusinasi? Apa otaknya mulai tidak beres? Sebab nyata dirinya bisa melihatnya, sosok yang tidak bisa dilihat orang. Bisa mendengar suaranya dengan jelas, dan bahkan bisa menyentuhnya... Tiba-tiba kuduknya meruap. Dan setiap kali bertanya apa tujuan mahkluk itu memperlihatkan diri kepadanya, dia selalu menyebutkan dirinya butuh pertolongannya. Namun dia juga menolak menceritakan siapa dia sebenarnya.
Seraya menikmati makan siang, teman-temannya itu menggosipkan tentang wakil direktur, dr Kwon. Mereka tampaknya tidak terlalu respect sejak departemen bedah ditekan untuk meningkatkan pendapatan. Yong Hwa pun tentu saja terkena imbasnya, jadwalnya mengisi kamar bedah jadi lebih padat dari sebelumnya.
"Dia itu berasal dari sebuah RS di Busan." jelas Jin Ki menoleh Yong Hwa. "Dokter RS kecil tiba-tiba sekarang menjadi petinggi di RS kita. Makanya kebijakannya tidak masuk akal. Hanya untuk cari muka kepada Dirut Park saja." omelnya tidak menyembunyikan perasaan kesalnya.
"Yong Hwa kenal dengannya, sebab dia pun mengenalnya waktu dia datang ke departemen bedah. Iya kan, Yong-ah?" tatap Park Ki Woong pula.
"Eoh, dr Kwon merawat kakekku dulu." Yong Hwa membenarkan.
"Yang tak kupahami, kenapa big boss merekrutnya dan memberikan jabatan tinggi di RS ini jika di sini saja ada banyak dokter yang lebih layak dari padanya. Paling tidak, dokter-dokter di sini lebih mengenal RS ini dari pada dokter yang sebelumnya bukan staf RS ini." Jin Ki mengerutkan keningnya."Apa kalian pernah mendengar gosip ini?" Young Kwang yang sejak tadi serius menyuap, bersuara setelah menyelesaikan makannya.
"Mwoga...?" yang lain penasaran.
"Dr Kwon mantan Yong-Pal." Young Kwang setengah berbisik.
"Mwo...? Yong Pal-ie..?" Ki Woong setengah memekik begitu kaget.
"Shhutt! Pelankan suaramu!!!" hardik Young Kwang dan yang lain memelototinya.
"Siapa yang bilang, Hyung?" dia sekarang berbisik.
"Apa karena dia Yong-Pal? Itu alasan big boss memilihnya?" bisik Jin Ki pula menatap Young Kwang.
"Begitu kecurigaan para senior. Big boss membalas budi dengan memberikan posisi strategis itu kepadanya."
"O my God! Benar-benar bencana jika benar demikian." gumam Jin Ki yang atas gumamannya itu sebagian ada yang paham apa maksudnya, sebagian tidak paham. Yaitu Yoon Park dan Yong Hwa.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers Incarnate
Mystery / ThrillerJung Yong Hwa seorang dokter digambarkan sebagai pria cool, smart dan penuh kasih. Terlihat dari cara dia memperlakukan pasien-pasiennya. Sedangkan Park Shin Hye berpenampilan classy, berpembawaan ceria cenderung konyol, meski merepresentasikan diri...