"Tapi itu faktanya, Gyosu-nim. Aku pun sama tidak percaya. Jika aku mempercayainya sejak awal pasti akan lebih cepat lagi kita bisa menolongnya."
"Kalau begitu coba ceritakan bagaimana kejadiannya!"
"Beliau datang padaku dan memaksa aku harus menolongnya, tanpa mau menjelaskan identitasnya aku berulang kali menolak. Setiap hari beliau datang ke RS mengikutiku bekerja, jika aku membuat kekacauan itu sebenarnya ulahnya."
"Maksudmu, dia masuk ke dalam ragamu?" pintas Sang Wook.
"Aniyo, tapi tingkah beliau membuat aku melakukan banyak hal konyol."
Sang Wook tersenyum. "Nde, itulah dia... Shin Hye gadis yang ceria. Lanjutkan, Yong Hwa-ya!"
"Sampai ketika Gyosu-nim dipermalukan wakil direktur Kwon di rapat rutin para kepala departemen, beliau sangat marah kepada Kwon Pujang. Sehingga kami terus bertengkar. Aku membela Kwon Pujang dan beliau membela Gyosu-nim. Beliau bahkan men-tackling kaki Kwon Pujang saat ikut makan di kantin, dan semua orang melihat itu ulahku. Betapa aku malu saat itu, Kwon Pujang melotot padaku." cerita Yong Hwa. Sang Wook terbahak-bahak nikmat.
"Nde, nde, nde... Itu benar Shin Hye. Dia itu jahil dan ceriwis minta ampun. Makanya dia itu adik yang manis dan lucu buatku, bukan kekasih. Aku tidak menganggapnya sebagai kekasihku. Lalu...?""Beliau juga pernah mengatakan ingin meminjam ragaku, keinginannya itu jelas aku tolak. Bisa melihat wujudnya saja yang orang lain tidak bisa lihat, sudah membuatku takut apalagi meminjamkan raga. Itu menakutiku. Tapi saat aku lelap, beliau memakai ragaku ini ke sebuah klub malam, Gyosu-nim. Dan sepertinya disanalah beliau merekam pembicaraan Park Sajang dengan Kwon Pujang. Karena dari coat-ku yang beliau pakai aku menemukan botol eter serta di mobilku aku menemukan rekaman itu." terang Yong Hwa.
"Dan meski semuanya sudah cukup jelas buatmu, kau tetap tidak mau menolongnya?" kali ini wajah Sang Wook serius bersemu nelangsa mendengar perjalanan jiwa Shin Hye dalam rangka meminta pertolongan.
"Saat aku mulai mengetahui siapa beliau, Nn Park tidak pernah datang lagi padaku, Gyosu-nim. Itu makanya aku segera memberikan rekaman itu kepada Anda. Aku ingin menolongnya, namun tidak mengetahui caranya."Sekarang mata Sang Wook terlihat memerah dan berkaca.
"Kasihan Shin Hye. Saat bangun nanti dia pun pasti akan sangat sedih mengetahui ayahnya telah tiada. Harusnya kau lekas memberitahuku saat pertama dia meminta tolong padamu, Yong Hwa-ya. Sehingga dia tidak semenderita itu."
"Nde, mohon maaf! Aku yang salah, Gyosu-nim. Tapi saat aku belum tahu siapa Nn Park, aku sangat takut olehnya. Aku sempat mencari profile-nya di internet, tapi Nn Park Shin Hye putri Park Hoejang-nim, tidak menyeramkan penampilannya. Sedangkan Nn Park yang datang padaku ber-makeup seperti habis mengikuti malam Helloween, aku sudah takut saat melihat matanya." aku Yong Hwa apa adanya.
"Shin Hye bersama Tn Park habis mengikuti acara Daegu Festival saat terjadi kecelakaan itu. Dia memang suka berpenampilan eksentrik sesuai dengan karakternya yang lincah dan penuh ide. Kau dijamin tidak akan bosan saat bersamanya. Bagiku dia benar-benar adik yang menyenangkan."
"Namun bagi Nn Park Anda kekasih yang sangat beliau andalkan, Gyosu-nim." sela Yong Hwa.
"Dia masih remaja saat memaksa ingin menjadi kekasihku. Tapi dia juga yang paling repot saat aku akan menikah. Dan dia membelikan banyak mainan saat putriku lahir... Bahkan dia menghadiahi istriku sebuah gaun yang dibelinya di Milan saat melahirkan. Dia meminta istriku kembali langsing setelah melahirkan. Itu artinya Shin Hye sudah menganggapku kakak bukan lagi kekasih, Yong Hwa-ya." tutur Sang Wook seraya melangkah menghampiri Shin Hye di dalam kamar. Yong Hwa menatapnya."Shin Hye-ya, Oppa sangat ingin kau lekas bangun, tapi Oppa tidak bisa membayangkan sedihnya dirimu kala tahu Abeoji sudah tiada. Kau harus kuat menghadapi itu, eoh? Sebab kau yang akan menggantikan Abeoji memimpin Dong Il. Semua orang sekarang sudah ada di pihakmu. Kau hanya perlu bangun dan menunjukan kepada Shi Hoo, bahwa kau kuat. Kita semua ada di belakangmu." ceracau Sang Wook sambil menggenggam jemari Shin Hye.
Yong Hwa menunduk matanya terasa perih.
👥Sang Woo melajukan mobilnya dikeheningan malam dengan benak yang terus memikirkan ancaman Shi Hoo. Kondisinya memang berbahaya sebab rekaman pembicaraan dirinya dengan Shi Hoo sudah bocor. Orang-orang penting Dong Il Group sudah mengetahui dirinya bersekongkol untuk melenyapkan calon kuat komisaris. Dirinya pasti akan jadi tersangka sebagaimana Shi Hoo. Ia jadi mengingat-ingat siapa yang patut dicurigai dokter di RS yang telah membawa Shin Hye. Dan tiba-tiba ia menginjak pedal rem, Sang Wook pergi ke laboratorium di hari Shin Hye dibawa pergi dari rumah. Sang Wook mengatakan habis memeriksakan darah pamannya yang sering pingsan. Benar pamannya atau sample darah orang lain? Sang Woo perlu melihat hasilnya.
Ia lalu memutar setir ke arah RS. Ia akan melihat hasil pemeriksaan tersebut. Mungkin bisa jadi petunjuk. Sang Woo melarikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sungguh situasi itu baginya bagai makan buah simalakama, menjadi antek Shi Hoo, dirinya pasti jadi tersangka lalu masuk penjara. Melawan Shi Hoo, artinya kembali berurusan dengan ketua gangster yang juga mengancam jiwanya. Tidak ada yang lebih baik. Namun tetap menjadi anjing Shi Hoo pilihan terbaik dari 2 pilihan yang sama-sama buruk. Setidaknya dirinya hanya akan mendekam dipenjara. Sedang bila berurusan lagi dengan gangster, keselamatan jiwanya terancam.
Adalah Park Shi Hoo yang rela menggelontorkan uang dalam jumlah besar untuk membebaskannya dari cengkraman ketua gangster Gong. Gara-gara Sang Woo gagal menyelamatkan nyawa adik ketua gangster yang adalah pengedar narkoba. Dalam sebuah operasi penyelundupan barang haram itu, bandar narkoba tersebut kena tembakan petugas yang sedang mengejarnya. Timah panas itu sangat dalam menembus perutnya merusak hati dan ginjalnya sekaligus. Sang Woo kala itu dipaksa harus mengoperasinya dan wajib berhasil. Dalam keterbatasan tempat, alat-alat serta tenaga, Sang Woo bekerja dibawah tekanan. Menyebabkannya gagal menyelamatkan jiwa pasien. Alhasil ketua gangster itu murka dan mengancam akan membunuhnya.
Tapi Shi Hoo membelinya, sekaligus menyewa beberapa anggota gangster untuk menyabotase perjalanan ayahnya hingga menyebabkan kecelakaan. Dan tentu saja bukan sia-sia yang dilakukan Shi Hoo kepada Sang Woo tersebut, melainkan Sang Woo harus menjadi kaki tanganya yang sangat setia. Dan menghabisi Shin Hye sebelum rapat para pemegang saham sepertinya mutlak harus dilakukan bila memilih tetap menjadi anjing Park Shi Hoo. Artinya sekuat tenaga dirinya harus menemukan dokter yang telah membawa Shin Hye.
Sang Woo memarkir mobilnya di halaman RS asal, lalu ia tergesa memasuki pintu RS lurus ke laboratorium. Untungnya sistem menyimpan semua salinan hasil pemeriksaan, sehingga Sang Wook pasti tidak akan bisa menghapusnya melainkan secara otomatis dalam tenggat waktu tertentu. Sang Woo kemudian membuka daftar sample yang diperiksa hari itu di dalam komputer di laboratorium. Ia lalu mencari nama Joo Sang Wook orang yang mengirimkan sample. Dan hasil pemeriksaan yang diperlihatkan pada sample darah atas nama Lee Nam Jun itu, mengejutkannya. Didapatkan kandungan eter yang sangat tinggi, sedangkan yang lainnya dinyatakan normal.
Sang Woo langsung tahu bahwa sample darah yang dibawa Sang Wook itu adalah milik Shin Hye meski telah dinamainya macam-macam. Sebab dirinyalah yang telah dengan sengaja memasukan eter ke dalam tubuh Shin Hye setiap hari. Dengan begitu dapat dipastikan Sang Wook-lah yang telah melarikan Shin Hye dari rumah. Benar semua yang dikatakan Shi Hoo, dokter RS Dong Il yang melakukannya. Dan bodohnya Sang Wook, memeriksakan sample darah Shin Hye di RS Dong Il. Kwon Sang Woo membulatkan kepalnya dan menggeretakan rahang seraya meninggalkan laboratorium.
Sekarang tinggal memerintahkan orang untuk membuntuti Sang Wook agar mengetahui dimana Shin Hye disembunyikan. Sang Woo melarikan mobilnya dengan kecepatan tinggi kembali dari RS. Membunuh Shin Hye menjadi agenda penting untuk dilakukannya sebelum dirinya mendekam di dalam penjara.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers Incarnate
Mystery / ThrillerJung Yong Hwa seorang dokter digambarkan sebagai pria cool, smart dan penuh kasih. Terlihat dari cara dia memperlakukan pasien-pasiennya. Sedangkan Park Shin Hye berpenampilan classy, berpembawaan ceria cenderung konyol, meski merepresentasikan diri...