12

409 98 11
                                    

Yong Pal sendiri adalah sebutan untuk dokternya para gangster atau penjahat kelas kakap. Dimana mereka enggan datang ke RS sebab takut tertangkap aparat. Setelah terjadi baku hantam biasanya banyak korban, korban-korban ini jarang dibawa ke RS melainkan cukup memberitahu Yong-Pal, dokter bergelar Yong Pal inilah yang nanti akan mengobati korban hingga sembuh. Tentunya di markas mereka yang jarang diketahui orang. Dan biasanya Yong Pal pandai segala rupa tentang merawat orang sakit.

Karena tempatnya tersembunyi, artinya hanya anggota dan ketua gangster itu saja yang dapat mengaksesnya. Jadi Yong Pal lebih banyak bekerja sendiri, kalaupun dibantu oleh orang-orang yang ada saja. Yang tentunya bukan tenaga profesional sebagaimana di RS. Oleh sebab itu seorang Yong Pal pastilah dokter yang sangat hebat. Tiga kriteria ini wajib dimilikinya : cakap, tangkas dan cermat. Cakap, dia memiliki kualifikasi untuk melakukan pekerjaannya. Tangkas, pandai melihat situasi dan cepat menyesuaikan diri dengan kondisi yang dihadapi. Cermat, tepat dalam mengambil keputusan dalam desakan waktu. Sebab yang dihadapinya para kriminal.

Dan seiring dengan berkembangnya jaman, Yong Pal bukan lagi berhadapan hanya dengan gangster. Atau para penjahat yang hanya mempergunakan fisik untuk berduel. Namun dengan para penjahat kerah putih. Dimana cara operasinya pun bukan lagi mengobati luka tusuk atau tembak, melainkan bergeser yaitu membuat seorang target mati suri untuk mencapai kesepakatan dan menghidupkannya lagi bila yang diinginkannya tercapai. Atau sengaja menciptakan penyakit parah sehingga tahanan yang hampir dipenjara dapat meloloskan diri dari bui dengan alasan sakit mematikan dan harus dilakukan perawatan intensive.

Tak jarang juga tahanan dikeluarkan dari dalam penjara dalam kondisi koma sehingga tidak dapat dilanjutkan penahanannya untuk dilakukan pengobatan. Padahal setelah beberapa waktu dilakukan pengobatan dia sembuh total dan tidak kembali ke dalam penjara, sebab hukum sudah memutuskan sang penjahat sakit parah sehingga tidak berkewajiban menyelesaikan sisa masa tahanannya. Semua itu bisa terjadi karena ulah Yong Pal.

Dengan demikian seorang Yong Pal jelas harus super cerdas, tidak bisa jika hanya memiliki kecerdasan rata-rata. Mengingat beban sangat berat yang ditanggungnya. Dan mereka akan menyembunyikan dengan rapat pekerjaannya itu. Bahkan teman dekat atau keluarganya sekalipun tidak bakal tahu, begitu rahasianya pekerjaan itu. Tidak jauh beda dengan agen rahasia. Sangat rahasia. Lantaran apa bila terbongkar, nyawanyalah taruhannya.

Untuk menyembunyikannya, dia akan bekerja di sebuah RS atau bahkan klinik. Senormal mungkin. Karena panggilan untuk tugas Yong Pal-nya sendiri hanya sekali-kali saja. Dan Kwon Sang Woo, sang wakil direktur RS Dong Il yang baru, dicurigai sebagai Yong Pal. Bukan tanpa alasan staf RS bisik-bisik menggosipkan dokter penuh pesona itu. Latar belakangnya yang hanya berasal dari sebuah RS kecil di Busan, dimana juga dirinya tidak terkenal, terlalu mirip dengan ciri-ciri seorang Yong Pal. Disamping penunjukannya tiba-tiba menduduki posisi strategis di RS Dong Il yang dilakukan secara langsung oleh Dirut Park, sangat mencurigakan. Ditambah lagi penunjukannya itu hanya sepekan setelah komisaris dikebumikan.

Fakta itu menyulut sangkaan sejumlah staf RS, bahwa Dirut Park telah memanfaatkan jasanya. Dan untuk berterima kasih ia memberikan posisi strategis itu kepadanya. Hanya berterima kasih untuk apa? Mereka tidak bisa menduganya dengan pasti. Tapi untuk sementara, pasti tidak jauh-jauh dari kesukaan judi pria penguasa itu. Mungkin Park Shi Hoo kalah bermain judi lalu membuat lawan yang mengalahkannya mati suri. Hipotesa yang sepertinya akurat.

Dan gosip itu sekarang merebak di departemen bedah. Yong Hwa yang mendengar hanya melongo tidak percaya. Benarkah ada profesi seperti itu? Bukankah setiap calon dokter pernah diangkat sumpah di hadapan Rohaniwan, bahwa akan bekerja semata untuk kepentingan perikemanusiaan, menjalankan tugas dengan cara terhormat dan bersusila... Lalu bila faktanya seperti itu, bukankah jelas telah melanggar sumpahnya sendiri? Cerita Young Kwang tadi terus berputar-putar di kepalanya. Saat sedang berjalan menuju ruangannya, di lantai dasar dari pintu ia melihat sosok wakil direktur itu masuk diikuti oleh beberapa orang. Sejenak Yong Hwa menghentikan langkah hanya untuk sengaja menatapnya. Jika melihat lagak lagunya siapa yang akan percaya dengan gosip yang dihembuskan Young Kwang. Dia begitu ramah membalas sapaan orang-orang. Dia tipikal pimpinan berbudi luhur.

Yong Hwa tidak beranjak terus menatapnya, ia ingin sekali melihat celanya. Tetapi dia terlalu mempesona bahkan untuk dirinya yang sama pria.
"Kau pasti sangat mengaguminya hingga terus saja menatapnya?" usik sebuah suara yang wujudnya tidak diketahui datangnya tiba-tiba sudah ada di sisinya, menelekan kedua tangannya pada pembatas sambil mata menatap ke bawah.
Yong Hwa mengalihkan matanya dari sosok wakil direktur yang mempesona.
"Tepat sekali kau datang, aku ingin bicara denganmu. Ayo ikut aku!" ajaknya kepada gadis gothic itu seraya melangkah menuju lift.
"Eodiyo? Dan apa yang ingin dibicarakan?" terburu-buru si gothic mengikuti. "Apa tentang uangmu yang aku pinjam? Aku akan menggantinya nanti. Yagsoghe!" ocehnya, Yong Hwa tidak menjawab hanya berjalan saja terus. Sebab ia tidak mau disebut gila bila bicara sendiri.

Yong Hwa memasuki lift tapi Shin Hye tidak mengikuti.
"Kita bertemu disana saja, dokter. Aku tidak suka memasuki ruangan sempit yang kedap udara ini." cibirnya.
Yong Hwa hanya menatap sosoknya yang hilang dibalik pintu lift. Kalau tahu tujuannya kemana, tadi untuk apa pake bertanya segala? Tunggu... Apa ini bukan akal bulusnya saja lari dari tangkapannya? Yong Hwa menghela napas merasa bodoh.
Tapi ia menemukan sosok hantu itu sudah menunggunya di atap, tempat yang sedang ia tuju. Sepasang matanya menatap kearahnya membuat Yong Hwa tidak nyaman.
"Aku kira kau akan kabur." duganya.
Bibirnya mengurai senyum lembut.
"Aku bukan type orang yang akan lari dari tanggung jawab."
"Bagus. Lalu bagaimana kau akan membayar hutangmu itu?" Yong Hwa duduk di tembok.
Shin Hye mengedikan bahu. "Aku pasti akan membayar bagaimana saja caranya."
"Kapan?" desak Yong Hwa.
"Mmh..." dia tampak bingung.
"Aku sudah tahu kau pasti bingung. Dan aku hampir yakin kaupun tidak akan bisa memenuhi janjimu untuk membayarnya. Untuk itu sekarang aku akan menawarkan kesepakatan denganmu." ucap Yong Hwa.
"Kesepakatan apa?" Shin Hye menatap paras pria itu tajam.
"Hutangmu tidak harus kau bayar, tapi kau pergi dari kehidupanku selamanya, tidak boleh datang lagi!"

"Maksudmu kau mengusirku?" Shin Hye sampai bangkit dari duduknya.
"Aku memintamu dengan baik-baik."
"Apa kau memintaku untuk berlutut padamu? Geurae, aku berlutut sekarang." Shin Hye lalu menekuk lututnya di kaki Yong Hwa.
"Kau tidak harus bersikap konyol seperti ini. Yang kuinginkan kau tidak mengganggu kehidupanku lagi. Aku ingin kau pergi selamanya. Apa kau paham?"
"Jika ada orang lain yang bisa melihatku seperti kau bisa melihatku, aku sungguh tidak ingin merepotkanmu, dr Jung. Sayangnya di RS seluas ini hanya kau yang bisa melihatku, dan pasien-pasien yang hampir bertemu kematian. Sisanya mata hati mereka tidak sepeka dirimu. Aku yakin ini semua bukan kebetulan, tapi Tuhan memiliki maksud yang sangat tak kupahami karena kebodohanku. Kau satu-satunya orang yang bisa melihatku, apa kau tidak berpikir sama denganku, dokter? Apa maksud Tuhan memberimu hak istimewa ini?" urai Shin Hye diakhiri dengan sebuah pertanyaan untuk memberinya pemahaman.
"Kalau begitu siapa kau? Maksudku, kau ini apa? Hantu? Atau jiwa yang tersesat? Apa kau masih hidup, atau bagaimana...?" pekik Yong Hwa hilang kesabaran. "Ini sungguh membuatku takut. Arrayo?" wajahnya hampir menangis.

Shin Hye tidak menjawab. Ia memalingkan wajahnya. Ingin saja hatinya mengaku apa dirinya itu. Tapi jika bibirnya tidak bisa menjaga rahasianya, maka usaha kerasnya itu akan sia-sia. Dirinya tidak boleh lupa bahwa bukti kejahatan kakak dan anak buahnya sudah ada di genggamannya. Hanya selangkah lagi untuk menghentikan Shi Hoo yang ingin menguasai seluruh kekayaan yang ayah mereka tinggalkan.
"Mianheso, jika kehadiranku ini sangat mengganggumu. Tapi Demi Tuhan aku tidak tahu harus meminta pertolongan kemana lagi. Kau hanya perlu mengikuti apa yang kuperintahkan tanpa bertanya, nanti kau akan tahu sendiri siapa dan apa aku ini. Hanya itu yang bisa kusampaikan, dr Jung. Jebal dowajuseyo!" Shin Hye sekarang menggosok-gosokan kedua telapak tangannya.

TBC

Whispers IncarnateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang