19

424 116 11
                                    

Sang Wook keluar dari ruangannya. Benar saja, Yong Hwa langsung menolehnya, dia pun hampir bertanya Sang Wook akan pergi kemana. Tapi Chae Won mendahului bertanya.
"Apa Gyosu-nim akan pergi?"
"Nde, ada hal mendesak yang harus kuurus diluar. Kalau ada apa-apa, kau yang tangani, Chae Won-ah!" perintahnya.
"Nde." angguk wakilnya itu.
"Eodiyo, Gyosu-nim?" Yong Hwa ikut bertanya sambil berdiri.
Sang Wook menatapnya kesal. "Aku akan bertemu dengan Choi Biseo-nim, apa kau mau ikut?" ejeknya.
"Choi Biseo-nim?" kening Yong Hwa mengernyit.
"Sekretaris kepercayaan mendiang Komisaris Park kalau kau tidak tahu."
"Anda akan pergi ke kantor Dong Il?"
"Apa aku harus memberitahumu hingga sedetil itu?" pelotot Sang Wook gemas.
Yong Hwa menggeleng. Sang Wook mendelik seraya melangkah menuju pintu. Dan Yong Hwa menatap Sang Wook dengan tatap gelisah setelah atasannya itu berlalu.

Ia sangat khawatir Sang Wook sebenarnya akan pergi mendatangi Shi Hoo. Dia berbohong supaya tidak dikuntitinya lagi. Tapi setelah nyaris seharian berdiam diri di ruangannya mungkin ia sudah menemukan rencana terbaik untuk menolong Shin Hye, bukan dengan emosional mendatangi Shi Hoo. Dan mungkin benar sekretaris komisaris yang akan ditemuinya itu. Yong Hwa coba berprasangka baik tapi tetap hatinya gelisah, tetap khawatir Sang Wook tidak dapat menahan diri. Akhirnya ia pun melepas jas putih dan menyambar jas serta coat-nya. Ia mengikuti Sang Wook dengan berlari.
"Eodiga, Yong Hwa-ya?" tanya Yoon Park yang berpapasan di pintu.
"Keluar sebentar, Hyung. Penting." tukasnya sambil berlari.
Tertinggal agak jauh oleh Sang Wook tapi masih bisa mengikuti. Yong Hwa ingin memastikan atasannya itu tidak frontal, sebab akan sangat membahayakan jiwanya jika datang kepada Shi Hoo. Betapa pun Shi Hoo selalu kalah melawannya duel. Karena masalah yang terjadi saat ini sungguh tidak sesederhana itu.

Ke sebuah hotel Sang Wook membelokan setir. Yong Hwa menepikan mobilnya di pelataran parkir, ia mengikuti masuk ke dalam. Namun Sang Wook menghilang. Sang Wook dengan Choi Woo Young berbicara di sebuah kamar, Sang Wook tidak ingin terus dimata-matai anak buahnya itu. Maka ia membawa Woo Young ke sebuah kamar. Dan tanpa buang waktu ia memperdengarkan rekaman itu. Tentu saja tangan kanan komisaris itu terkejut dan syok. Dia pun mengatakan rahasia seperti yang dicurigai Yong Hwa, bahwa Shin Hye tidak berada di Amerika melainkan di rumahnya sendiri. Dan dia berkilah dirinya turut tutup mulut tentang keberadaan Shin Hye lantaran percaya dengan bualan Shi Hoo. Tidak menaruh curiga apa pun.

Mereka berdua memang akhirnya sama-sama terkejut.
"Lalu Anda punya rencana apa, Joo Uisa-nim?" tatap pria diambang paruh baya itu kepada Sang Wook dengan wajah pucat.
"Yang paling penting menyelamatkan Shin Hye terlebih dahulu, Biseo-nim. Aku ingin membawa Shin Hye dari sana. Apa itu memungkinkan?"
"Geurae, kita harus menculiknya. Uisa-nim siapkan tempat, nanti aku atur bagaimana cara mengeluarkan Nona dari sana."
"Sementara itu rapat luar biasa para pemegang saham harus ditunda pelaksanaannya selama mungkin. Apa Biseo-nim juga bisa melakukannya?" lanjut Sang Wook.
"Akan aku usahakan. Tapi yang pertama aku akan mempelajari bagaimana cara membawa Nn Shin pergi. Penjagaan di sekitar kamarnya sangat ketat, Uisa-nim."
"Pasti, Shi Hoo pasti sudah mengatur segalanya. Baiklah, untuk sementara itu saja dulu. Aku akan siapkan tempat untuk Shin Hye. Kita sudahi dulu pertemuan kita, aku harus segera kembali ke RS. Tolong secepatnya Biseo-nim kabari aku kapan kita larikan Shin Hye. Jangan keluar dari minggu ini."
"Nde, aguesmidha."

Hanya sesingkat itu pembicaraan mereka, Sang Wook kemudian segera meninggalkan kamar sedangkan Choi Woo Young masih duduk, ia masih syok dan tidak percaya dengan kabar itu. Namun juga tidak bisa menyangkal kebenarannya. Shin Hye terbaring koma sudah lebih dari 40 hari, tapi Shi Hoo tetap tenang, tidak berusaha melakukan penanganan medis lebih dari yang dilakukan Sang Woo. Justru dia berbohong kepada semua orang mengatakan Shin Hye mendapat perawatan medis di Amerika. Pasti lantaran dia tidak mau diganggu. Bodohnya dirinya tidak menaruh curiga apa pun. Hal itu tiada lain karena dirinya terlalu sibuk pada banyak hal yang ditinggalkan Komisaris Park. Pria tua bijak itu menitipkan banyak urusan kepadanya bukan kepada anak lelakinya. Komisaris Park lebih percaya kepadanya memang bukan rahasia, nampaknya semua itu membuat Shi Hoo memutuskan melakukan tindakan keji tersebut terhadap Shin Hye. Choi Woo Young lupa, benar-benar lupa Shi Hoo sanggup melakukan apa pun untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Ia sungguh tertipu dengan sikapnya yang tiba-tiba penuh perhatian terhadap adiknya itu. Ia mengusap wajahnya. Sekarang ia harus cepat bertindak untuk menggagalkan rencana Shi Hoo yang ingin melenyapkan Shin Hye, segara ia berdiri untuk melihat seberapa mungkin dirinya melarikan Shin Hye. Buru-buru ia meninggalkan kamar.
👥

Saat tiba di basement RS Sang Wook melihat mobil Yong Hwa juga memasuki basement. Sang Wook kesal tapi akhirnya ia sengaja menunggu Yong Hwa di tangga. Yong Hwa yang kehilangannya kembali ke RS dengan langkah lesu. Ia pun memilih menaiki tangga sebab malas menunggu lift turun. Tapi ia terkejut saat menemukan orang yang dikuntitnya itu sedang menunggunya di tangga.
"Geurae, kulihat kau tidak percaya padaku, Yong Hwa-ssi. Hingga kau mengikutiku. Tingkahmu sudah seperti stalker saja." sambut Sang Wook seraya berpangku tangan.
"Mianhamidha, Gyosu-nim!" Yong Hwa membungkukan badan merasa bersalah.
"Kau ikut aku kalau begitu!" perintahnya sambil mendahului berjalan.
"Ye...?" Yong Hwa takut salah dengar.
"Ttalawa..!"
"Eodi?" tidak ada jawaban.

Sang Wook mengajak Yong Hwa ke atap, tempat yang paling aman untuk bicara rahasia. Sebab dijamin tidak akan ada alat penyadap lantaran alam terbuka. Disamping itu orang yang menguping pun akan mudah terlihat.
"Kecurigaanmu benar, Shin Hye tidak berada di US melainkan di rumahnya sendiri. Wakil direktur yang menanganinya. Kondisinya sedang koma dan aku ingin membawanya lari. Apa kau punya tempat untuk menyembunyikan Nn Park?" tatap Sang Wook membuat mata Yong Hwa melotot.
"Jadi Anda sudah melihatnya?" tanyanya.
"Aniyo, aku mendengarnya dari orang yang memiliki akses ke rumah itu. Dan Shin Hye memang ada disana. Aku ingin membawanya dari sana, kau bisa membantuku?"
Yong Hwa terdiam. Ia tidak percaya dugaannya tepat 100%. Jika begitu mahkluk kasat mata yang datang kepadanya itu adalah jiwa. Seperti kisah dalam drama.
"Dr Jung? Otteyo?" usik Sang Wook tidak sabar.
"Maksudnya tempat seperti apa, Gyosu-nim?" ia balas menatap Sang Wook.
"Rumah yang bisa menampung Shin Hye dengan sejumlah peralatan medis. Aku jelas tidak bisa membawa ke rumahku, apa lagi ke rumah dinas kita, sebab akan mudah ditemukan Shi Hoo. Semua tempat atas namaku pasti akan digeledah Shi Hoo begitu dia kehilangan Shin Hye."
"Jadi maksudnya Nn Park akan dibawa ke Busan dalam kondisi seperti itu?"
"Tidak sejauh itu juga, sebab akan sulit aku memantaunya."
"Tempat yang mudah dijangkau yang bukan atas nama Anda... Ayahku punya rumah di Seoul, tapi bukan rumah yang besar."
"Bisa aku titipkan Shin Hye disana? Jangan khawatir, aku akan bayar biasa sewanya."
"Bukan itu masalahnya, Gyosu-nim. Rumah itu selama ini kosong. Harus ada orang yang menjaga Nn Park bila disembunyikan disana bukan?"
"Aku akan tugaskan security untuk menjaga keamanan rumah itu, ajhumma untuk mengurusinya dan seorang perawat. Nanti kita pun bisa bergantian memantaunya. Sama sekali bukan masalah." tukas Sang Wook bersemangat. "Sebab kau sudah terlibat maka kau pun harus ikut bertanggung jawab." tandasnya.
Yong Hwa tidak bicara.

Dirinya kira setelah rekaman itu diserahkan kepada Sang Wook, ia akan bebas dari masalah gadis gothic kasat mata itu. Justru yang terjadi sekarang, masalah itu bulat-bulat akan menjadi masalahnya juga. Sang Wook menyuruhnya untuk turut bertanggung jawab seakan semua itu adalah kesalahannya. Tapi jelas ia tidak bisa tidak peduli meski Park Shin Hye bukan pemilik RS Dong Il pun. Sebab keselamatan jiwanya sedang terancam. Terlebih jika gadis gothic itu adalah pemilik RS ini, atau bos besarnya. Tidak mungkin ia hanya berpangku tangan.

TBC

Whispers IncarnateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang