Tapi sialnya, semua yang dikatakannya tepat. Sejak remaja Yong Hwa memang hanya bisa memuja gadis dengan diam-diam, ketika akhirnya ia memberanikan diri untuk mendekatinya, orang lain mendahului. Berulang kali hal ini terjadi membuatnya tidak lagi memiliki keberanian sama sekali. Jika hatinya mendamba seorang gadis, cukup buku hariannya saja yang tahu. Rasa mindernya itu berbanding terbalik dengan kemampuan otaknya yang cerdas. Meski ia bukan lulusan luar negeri tapi kemampuannya sejajar dengan dokter-dokter lulusan luar negeri di departemen bedah RS Dong Il. Merasa sangat kesal terhadap si gadis hantu, Yong Hwa memilih meneguk wine untuk membuatnya cepat tidur. Ia sudah tidak peduli lagi Shin Hye akan masuk ke raganya.
👥Shin Hye keluar dari rumah Yong Hwa sudah berwujud pria itu. Berulang kali ia mencoba pakaian di dalam lemari Yong Hwa, satu pun tidak ada yang sesuai seleranya.
"Selera berpakaian pria ini sangat buruk. Tidak ada satu pun pakaiannya sesusai mode yang sedang trend. Harus diperbaiki." gumamnya seraya mengenakan coat. Menyambar kunci mobil, lantas pergi dari rumah itu.Tujuannya ke sebuah klub malam, dimana Sang Woo akan bertemu seseorang disana. Setahunya tempat bertemu orang-orang jetzet di klub malam adalah di private room VVIP. Shin Hye yang berwujud Yong Hwa duduk di bar dengan mata memindai setiap pintu. Melihat kemunculannya itu para kupu-kupu malam sontak mendekatinya. Menempeli dan melancarkan rayuan seraya tangan berselancar di tubuhnya. Shin Hye beraksi orang kegelian.
"Hentikan!" pintanya. "Aku sedang menunggu orang."
"Nugu...?" tanya si kupu-kupu malam yang ber-lipstick seperti darah.
"Park Shi Hoo Sajang-nim dari Dong Il Group, apa kau sudah melihatnya datang?" tanya Shin Hye.
"Aku belum melihatnya."
"Apa kau mau pergi mencari tahu dia sudah datang atau belum? Kalau sudah datang ada tugas untukmu."
"Kau mau mengerjaiku?" tatap si kupu-kupu malam.
Shin Hye merogoh saku celananya mengambil dompet, lalu mengeluarkan beberapa lembar uang. Dan menyelipkannya di dada si kupu-kupu malam yang tak ubah hanya memakai bra. Bibir merahnya itu tersenyum seraya dengan sengaja tangannya menekan tangan Shin Hye yang berwujud tangan Yong Hwa itu ke dadanya. Membuat refleks Shin Hye justru menariknya.Kalau yang berada di dalam wujud itu betulan Yong Hwa mungkin akan dinikmatinya kenyal payudara yang diumbar itu. Tapi karena sesama wanita Shin Hye merasa jijik.
"Aigo, Son-nim. Kau membuatku penasaran. Apa kau masih perjaka diusiamu ini?" tanya si kupu-kupu malam sambil menggebuk pantat Shin Hye bersemu gemas.
"Aku ini pria beristri, Nona." dusta Shin Hye.
"Maldoandwe! Pria beristri tidak mungkin menolak dadaku, dan tidak mungkin reaksimu seperti ini kusentuh bokongmu."
"Aku pria... homo, kau tahu? Aku hanya bernafsu terhadap sesama pria." bisik Shin Hye kesal sekali.
"Ommo...mo! Tidak kusangka." dia membekap mulutnya.
"Cepat lakukan tugasmu!"
"Ndee... Aku pergi."
"Jangan lama, Sayang!"
"Oke."
Dia kemudian berlalu, Shin Hye menghela napasnya.Saat Shin Hye yang berwujud Yong Hwa sedang menunduk menatap gelas minumannya, seorang pria terlihat memasuki klub. Langkahnya lurus menuju sebuah private room di lantai atas. Wajahnya yang tampan berwibawa membuat para kupu-kupu malam yang keluar sebelum tengah malam tak berani mendekat. Tampang semahal ini pasti mencari kupu-kupu malam yang menjadi ikon klub itu, yang jarang keliaran tapi langsung menunggu di kamar hotel. Tapi nampaknya dia tidak mencari wanita penghibur, dirinya datang ke tempat itu atas undangan seseorang untuk membicarakan hal penting. Seorang waiter terlihat menyambut dan langsung mengantarnya ke sebuah private room.
"Tn Park sudah menunggu Anda, dokter." beritahu waiter.
"Nde, kamsahamnidha!"Ya, pria itu dr Kwon Sang Woo~wakil direktur RS Dong Il. Dia sudah ditunggu oleh direktur utama Dong Il Group~induk perusahaan yang membawahi RS itu. Atau dengan kata lain Sang Woo sudah ditunggu oleh Big Boss.
Begitu membuka pintu ia langsung membungkuk hormat, sebaliknya pria tampan lain yang tengah duduk di sofa segera pula berdiri.
"Maaf, datang terlambat, Sajang-nim."
"Anja!" perintah sang Big Boss sambil kembali duduk.
"Bagaimana kabar RS? Apa semua terkendali?" tanyanya langsung.
"Nde, aku baru melakukan rapat evaluasi. Dan..."
Tiba-tiba pintu terbuka, seorang wanita penghibur masuk seraya membawa wine.
"Selamat malam, Tuan-tuan! Maaf menjeda pembicaraan Anda sejenak." ucapnya seraya menekuk lutut di kaki meja meletakan botol dan 2 gelas kecil.
"O, Angeline! Nde, letakan wine itu di meja. Dan kau cepat keluar. Pembicaraan kami rahasia." ternyata Big Boss mengenali si kupu-kupu malam.
"Kalau rahasia kenapa di sini membicarakannya, Sajang-nim?" goda kupu-kupu malam itu iseng.
"Aku butuh tempat yang berisik supaya tidak ada yang menguping. Arrachi?"
"Nde, arraseo. Selamat menikmati Park Sajang-nim dan.. Nugu-nie teman Anda, Sajang-nim?" dengan genit dia menoleh Sang Woo.
"Kau tidak harus mengenalnya." tepis Big Boss.
"Geurae. Annyong haseyo, Sajang-nim!" dia membungkuk kemudian berlalu dari ruangan itu.Setengah berlari dia menuju Shin Hye yang berwujud Yong Hwa.
"Mereka sudah datang di private room Cathleya, Son-nim. Park Sajang bilang mereka sedang melakukan pembicaraan rahasia." lapornya.
"Angel, kau masih punya alat penyadap itu bukan?" tanya Shin Hye.
"Noe nugu-nie? Kenapa kau tahu..." Angeline bingung dengan pria yang baru dikenalnya ini tapi mengetahui namanya padahal mereka belum berkenalan, dan terutama tahu rahasia alat sadap.
"Park Shin Hye yang memberitahuku. Dia juga yang menyuruhku untuk menemuimu disini."
"Siapamu Nn Park? Apa pacarmu, Son-nim?"
"Majjayo, dia pacarku."
Si Angeline malah terbahak.
"Aku tidak percaya, kekasih Nn Park tidak mungkin sesederhana ini." tepisnya.
"Shuutttt! Karena sekarang aku sedang menyamar. Cepatlah! Mereka keburu pulang."
"Kalau begitu siapa namamu, apa profesimu dan dimana tempat tinggalmu?" Angeline tidak gegabah.Yong Hwa atau Shin Hye di dalam raganya merogoh dompet lagi mengambil kartu identitas. Dan memperlihatkannya kepada kupu-kupu malam kepo itu.
"Jung Yong Hwa, lahir Busan tanggal..."
Tidak sampai tuntas Shin Hye menarik lagi tangannya.
"Jakanman, apa pekerjaanmu?" dia menahan tangan Shin Hye. "Dokter. Aigo, Nn Park pacaran dengan seorang dokter. Maldoandwe! Selera dia berubah parah kekekkkkk..."
"Yogieyo..." Shin Hye mengetuk meja dengan kepalnya, merasa kesal. "Bisa pergi sekarang?" tatapnya.
"Aniyo, aku ingin telepon dia dulu untuk memastikan." sekarang dia meraih tas kecilnya.
"Tidak ada waktu, Shin Hye sekarang sedang terbaring sa... Aniyo, dia sekarang sedang di Eropa. Tapi untuk membuatmu yakin aku akan tambah upahnya. Dengan angka yang biasa dia berikan padamu." Shin Hye merogoh lagi dompet untuk ke-3 kalinya. Ia keluarkan semua uang yang tersisa disana. "Itu pasti ₩500000." ucapnya seraya menyerahkan beberapa lembar uang pecahan ₩50000.
Baru WTS itu pergi dengan ceria.Sementara Shin Hye menghela napas sepeninggalnya seraya memasukan lagi dompet yang sudah kempes.
"Mianhe, dr Jung! Aku janji akan ganti semua uangmu." bisiknya.
Menunggu beberapa saat, tak lama Angeline kembali seraya menyerahkan sebentuk alat untuk dipasang di lubang telinga. Setelah itu ia meraih wadah berisi es batu dari bar.
"Ayo, Son-nim ikut aku!" ajaknya. Shin Hye mengikuti. Mereka menaiki tangga menuju private room Cathleya. Angeline mengetuk pintu ruangan itu, Shin Hye berlalu ke balkon.
"Mianhamidha, Sajang-nim. Es batunya tertinggal." ia melangkah ke meja meletakan wadah itu disana. Keduanya hanya menatap tanpa suara. Angeline buru-buru keluar lagi. Dari semacam alat seperti earphone lalu Shin Hye dapat mendengar pembicaraan di dalam.
"Bagaimana departemen bedah?" terdengar suara Shi Hoo.
"Ya, aku baru menaklukannya, Sajang-nim. Aku menemukan celah untuk menjatuhkan dr Joo Sang Wook." jawab Sang Woo.
"Lakukan dengan cepat, dr Kwon! Sekarang kita berpacu dengan waktu. Dan setelah RS dalam kendalimu, seluruh pemegang saham memihakmu, kau konsentrasi lagi untuk membuat Shin Hye bangun guna menanda-tangani semua berkas yang kubutuhkan. Setelah tanda-tangannya kita dapatkan, kau bunuh dia."TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers Incarnate
Mystery / ThrillerJung Yong Hwa seorang dokter digambarkan sebagai pria cool, smart dan penuh kasih. Terlihat dari cara dia memperlakukan pasien-pasiennya. Sedangkan Park Shin Hye berpenampilan classy, berpembawaan ceria cenderung konyol, meski merepresentasikan diri...