22

385 116 10
                                    

"Sekretaris Choi melarikan Shin Hye, ini pasti ada hubungannya dengan dokter di RS. Kau cari tahu siapa yang melakukan ini terhadap kita, dr Kwon!" Shi Hoo langsung mencurigai bahwa itu kelakukan salah satu dokter di RS Dong Il.
"Maksudnya melarikan?" Kwon Sang Woo mengernyitkan kening sulit untuk memahami, sebab membawa pergi Shin Hye dari rumah itu nyaris mustahil bisa dengan penjagaan berlapis di dalam dan diluar rumah.
"Shin Hye dibawa pergi oleh Sekretaris Choi dan beberapa orang yang menutup wajah mereka. Membawa pergi Shin Hye dalam kondisi seperti itu hanya bisa dilakukan oleh dokter."
"Tapi bukankah ada banyak security di rumah, Sajang-nim?"
"Sekretaris Choi mengetahui pintu darurat dan jalan rahasia yang luput dari penjagaan. Aku sungguh lupa menempatkan mereka disana, dokter. Kita tidak punya banyak waktu, cepatlah!"
"Nde, aguesmidha."

Sang Woo menutup ponselnya sambil bingung. Bos-nya itu sangat yakin dokter RS Dong Il pelaku penculikan tersebut. Siapa kira-kira? Sementara di RS itu ada ratusan dokter. Siapa musuh Shi Hoo yang mengetahui Shin Hye berada di rumah bukan di Amerika? Dan dokter siapa yang dekat dengan sekretaris Choi lalu nekad membawa Shin Hye? Sang Woo tidak bisa meramalkannya. Meski Shi Hoo pernah memberinya clue tentang beberapa kepala departemen yang akan sulit untuk ditaklukan.

Shi Hoo sendiri langsung menuju rumah untuk memastikan dan menggali informasi tentang penculikan itu. Dan yang paling penting melihat rekaman CCTV di rumah dan kamar Shin Hye, untuk mencaritahu seperti apa penculik itu? Sebab perawat tadi mengatakan mereka mengenakan penutup wajah. Hatinya kesal sekali mendengar sekretaris Choi berani melakukan itu. Yang sama artinya dengan menantangnya. Apa yang membuat pria kepercayaan ayahnya itu tiba-tiba membawa Shin Hye? Apa dia tahu rencananya? Selain dirinya dan Kwon Sang Woo memang siapa lagi yang mengetahui rahasianya itu? Shi Hoo menjadi sangat gelisah.

Padahal ia merasa rencananya telah sempurna sehingga semuanya berjalan seperti harapan lebih dari 40 hari. Tapi apa yang terjadi sekarang? Dan jika sudah seberani itu, pasti karena sekretaris Choi telah memegang senjata. Mungkin juga dia sudah memegang kartu As-nya. Ini berbahaya. Shi Hoo menyuruh sopir untuk melajukan mobilnya lebih cepat, ia ingin segera tiba di rumah dan mendengar cerita lengkap dari perawat. Lalu untuk memarahi security yang lengah. Kepala Shi Hoo terasa panas.
👥

Di dalam ambulance Yong Hwa menjaga sosok gadis gothic itu dengan seksama. Ia sungguh tidak bisa memalingkan mata dari wajah yang tertidur itu. Jadi sosok inilah yang beberapa waktu belakangan selalu datang kepadanya? Dan bahaya seperti ini yang dimaksudkannya. Seperti mimpi saja. Andai sejak awal dirinya memahami keinginannya dan sejak saat datang mengetahui siapa dia, tentu sudah sejak saat itu ia melakukan ini kepadanya. Melarikannya dari rumah. Menjauhkan dari kakak yang ingin melenyapkannya. Dan semoga sekarang tidak terlambat, semoga dia masih bisa diselamatkan.

Dari belakang kemudi sopir mempertanyakan arah, baru Yong Hwa memalingkan wajah dan matanya menatap ke jalan.
"Di depan ada jalan kecil, kita berbelok kesana, Ajhussi!" perintahnya.
Tidak jauh dari sana, itulah tempat persembunyian Shin Hye. Sebuah rumah dengan halaman yang meski tidak terlalu luas tapi ada. Halaman yang rimbun oleh pepohonan membuat suasana di sekitarnya teduh. Berpagar tembok tinggi melindungi privacy pemilik rumah, pintu pagar hanya kecil di depan. Tapi pintu lain di samping langsung terhubung ke jalan. Lewat pintu itulah Shin Hye dibawa masuk ke dalam rumah. Setelah Shin Hye turun, ambulance pun langsung pergi. Sesedikit mungkin meninggalkan jejak. Supaya tidak memancing pertanyaan warga. Sang Wook dan sekretaris Choi memarkir mobilnya di pinggir jalan, lalu sama-sama memasuki rumah. Tidak tertinggal Lee Il Hwa~tantenya Shin Hye.

Sang Wook dan Yong Hwa sibuk memasang alat-alat ke tubuh Shin Hye yang tetap terbaring tenang. Jemari Shin Hye beberapa kali terlihat bergerak-gerak, namun matanya tetap memejam.
"Jemarinya bergerak-gerak, Gyosu-nim." beritahu sekretaris Choi antusias.
"Nde, ini pertanda baik, Biseo-nim." angguk Sang Wook.
"Biasanya akan cepat bangun bila jemarinya sudah bergerak begitu, Joo Gyosu. Akan berapa lama lagi Shin Hye bangun kira-kira?" Lee Il Hwa tampak tidak sabar.
"Tidak bisa dipastikan berapa lama, Immo-nim. Tapi benar itu pertanda baik."
"Cepatlah buat Shin Hye bangun! Jika kalian membawanya kesini tapi Shin Hye tetap begini, lebih baik kalian antarkan lagi Shin Hye ke rumah. Tempat apa sebenarnya ini?" Il Hwa tampak sangat frustasi, terlebih kala melihat tempat itu malah jauh dari layak bila dibandingkan dengan rumah mereka.
Sang Wook dan sekretaris Choi saling pandang. Sekretaris Choi paham apa yang dimaksudkan Sang Wook lewat tatapannya.

Sang Wook meminta sekretaris Choi segera pergi. Sang Wook yakin saat ini Shi Hoo sedang kebakaran jenggot, dan pasti sekretaris Choi-lah yang pertama dicarinya.
"Shi Hoo bisa melacak keberadaan Anda melalui sinyal smartphone, jadi sebaiknya Anda pergi, Biseo-nim! Shin Hye sudah ada di tempat yang aman bersama kami." itu makna tatapan Sang Wook kepada Sekretaris Choi.
"Samo-nim sekarang sudah tahu dimana Agashi berada, sekarang aku akan beritahu kenapa kami melakukan ini. Mari Samo-nim ikut aku! Kita harus bicarakan ini di suatu tempat." ajak sekretaris Choi.
"Maksudmu kau ingin mempermainkan aku, Choi Biseo?" Il Hwa melotot kepada Sekretaris Choi.
"Aniyo, sama sekali bukan begitu. Anda mengetahui sendiri Park Sajang-nim terus menghubungiku tadi. Lama-lama beliau akan melacak sinyal smartphone-ku. Sia-sia kita membawa Agashi kesini jika diketahui Sajang-nim. Jadi mari sekarang kita pergi, Samo-nim! Di perjalanan akan aku sampaikan rahasia sangat penting mengapa kami membawa Shin Agashi dari rumah."

Merasa sangat penasaran mendengar kata rahasia, sekali lagi Il Hwa terpaksa mengikuti sekretaris Choi meski dengan wajah cemberut.
"Kau memang sengaja ingin mempermainkan aku!" omelnya. "Shin Hye aku titipkan padamu, Sang Wook-ah. Aku pergi. Kita lihat, dia akan berbohong apa lagi padaku?" sungutnya sambil mendelik kepada Choi Woo Young dan melangkah ke pintu. Pria yang diomelinya itu hanya tersenyum, lalu membungkuk kepada Sang Wook dan berlalu ke pintu mengikuti majikannya. Sang Wook balas membungkuk melepas kepergian keduanya.

Shin Hye sudah lengkap ditempeli alat seperti sebelumnya. Terakhir Sang Wook mengatur tetesan infus pada selang infusnya.
"Kau ambilkan sample darahnya, Yong Hwa-ya! Aku akan periksa di RS apa yang menyebabkannya terus tertidur? Apa karena dr Kwon memberinya eter setiap hari?" perintah Sang Wook.
"Nde, aguesmidha." Yong Hwa langsung melaksanakan titah itu.
"Aku akan meninggalkanmu sekarang. Kau jaga dia! Aku ingin segera tahu hasil pemeriksaan darahnya. Kalau ada apa-apa lekas kabari aku! Kau bisa menjaganya bukan?" tatap Sang Wook kepada Yong Hwa yang sedang menusukan jarum pada tangan Shin Hye untuk mengambil sample darahnya.
"Nde, bisa Gyosu-nim." angguk Yong Hwa.
"Oke, berikan sample itu!"
Yong Hwa lalu memasukan spuit berisi sample darah Shin Hye ke dalam tempat tertutup kedap udara untuk dibawa Sang Wook ke RS. Setelah itu Sang Wook pun pergi, di rumah itu hanga tinggal mereka berdua.

Setelah hanya berduaan Yong Hwa menatap paras itu dengan leluasa. Tangannya menyibakan rambut Shin Hye yang menutupi kening. Ia melihat wajah itu sangat berbeda dengan wajah yang sering datang kepadanya. Wajah itu terlihat lembut dan cantik tidak seram seperti ketika kelopaknya ber-makeup ala Avril Lavigne.
"Jadi wajahmu sebenarnya secantik ini?" bisik Yong Hwa. "Wajah ini lebih mirip putri Komisaris, jika kau tidak mau mengatakan identitasmu pun, aku akan lebih mudah mengenalimu." lanjutnya. "Mianheso, aku tidak tanggap. Dan gomowoyo, kau telah percaya kepadaku. Sungguh ini merupakan sebuah penghormatan bagiku. Gomasmidha!" Yong Hwa membungkukan badan kepada sosok yang tengah berbaring itu.
"Cepatlah bangun! Agar kau tidak kehilangan hakmu. Aku lebih suka kau yang menjadi bos besarku daripada kakakmu." bisiknya lagi. Jemari Shin Hye terlihat bergerak-gerak lagi.

TBC

Whispers IncarnateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang