Yong Hwa sendiri bertugas menjaga di dalam ambulance yang akan membawa ke rumahnya. Hari ini Yong Hwa akan melengkapi kamar untuk Shin Hye dengan monitor, ventilator dan semua yang dibutuhkan pasien koma di ICU. Sedangkan Sang Wook mendatangi secara pribadi sopir dan 2 orang perawat pria untuk membantu operasinya serta memilih ambulance. Tentunya para petugas yang bisa dipercaya turut merahasiakan hal itu. Sekretaris Choi sendiri menghampiri 5 pemegang saham terbesar Dong Il. 5 saja mencegah terjadinya kehebohan jika semuanya diberitahu.
Hari itu Sang Wook datang sangat telat ke RS, dan Yong Hwa tidak datang sama sekali. Tapi ketidak-hadirannya yang tanpa pemberitahuan itu membuat Sang Wook melarang kepala perawat Yun untuk mencatatnya sebagai ketidak-disiplinan.
"Dia tidak datang hari ini atas ijinku, kepala perawat Yun. Aku yang menyuruhnya. Jangan ditulis disitu namanya!" larang Sang Wook.
"Tapi hari ini jadwalnya jaga di IGD, Gyosu-nim. Dia digantikan tugasnya oleh Yoon Park." protes Chae Won.
"Kau atur jadwal sebaik mungkin tanpa dia dalam beberapa hari ini, Chae Won-ah. Sebab dia pasti tidak akan bisa masuk kerja untuk beberapa hari ke depan."
"Ada apa memangnya? Dan kenapa bukan dia sendiri yang melapor?" dokter berwajah menggemaskan itu melotot.
"Aku yang menyuruh kau jangan banyak tanya. Dia melaksanakan tugasku."
"Tugas apa? Mengapa hanya dia sendiri, Gyosu-nim?" Chae Won makin meraung.
"Pokoknya ikuti saja apa kataku, Chae Won-ah! Aku pun akan telat-telat datang seperti hari ini, atau mungkin sama sekali tidak datang. Makanya kau atur semuanya gantikan aku."
"Gyosu-nim, kita ini sedang mendapat sorotan tajam dari tim manajemen. Apa kau lupa?" nada suara Chae Won rendah, mencoba mengingatkan.
"Aku tidak peduli. Kwon Pujang mau mencopotku, aku tidak peduli. Tapi sekarang aku harus fokus pada apa yang sedang kukerjakan. Dan dr Jung sementara ini ikut aku, hanya itu yang bisa kusampaikan padamu, Chae Won." tandas Sang Wook pula tampak lelah serta geram mendengar bahwa departemennya dalam sorotan Kwon Sang Woo. Karena Moon Chae Won tidak tahu pria oportunis itu sebetulnya tengah membunuh karakternya.
Dokter bedah cantik itu terdiam mendapat jawaban demikian. Hanya menatap Sang Wook berlalu ke dalam ruangannya.
👥Persiapan melarikan Shin Hye dari rumahnya sudah lengkap, tinggal eksekusinya. Hari itulah mereka akan membawa Shin Hye. Pagi itu dari kejauhan Sang Wook melihat mobil Sang Woo keluar dari kediaman keluarga Park. Tapi Sang Wook belum bisa bergerak, selain belum ada aba-aba dari sekretaris Choi, Shi Hoo belum tampak keluar dari rumah. Dan saat mobil Shi Hoo sudah pula keluar dari sana, dia meminta ambulance mulai bergerak.
Di dalam ambulance yang melaju menuju kediaman big boss, Yong Hwa dikejutkan oleh kehadiran jiwa yang sangat ditunggu-tunggunya itu. Tiba-tiba sosoknya sudah duduk di dalam ambulance.
"Ah, gabjagi-ya!" teriaknya refleks.
"Kenapa, dokter?" perawat dari depan melongokan wajah.
"Aniya, bukan apa-apa." senyum Yong Hwa.
"Aigo... Kalian mau kemana ini, dokter? Apa mau menjemput pasien?" tanya Shin Hye.
"Eoh."
"Kau sendiri menjemputnya?"
"Karena pasien ini sangat spesial." tukas Yong Hwa dengan wajah tersenyum. Hatinya sendiri melonjak senang bertemu Shin Hye.
"Geurae...?" Shin Hye melihat keluar jendela. "Jakan, jalan ini seperti aku kenal. Seperti menuju rumahku..." serunya. "Siapa yang sakit di komplek perumahanku?" tanyanya.
Yong Hwa tidak menjawab hanya menatap wajah Shin Hye dalam. Disamping perawat pasti bingung mendengarnya bicara sendiri, rasanya ia merindukan wajah itu.
"Dokter Jung...!" pekik Shin Hye.
Yong Hwa hanya tersenyum. "Olaenmaniya!" bisik Yong Hwa.
"Aish... Kau aneh sekali." belalak Shin Hye, kemudian huft... wujudnya hilang.Shin Hye melihat tantenya sedang berteriak-teriak marah kepada Sekretaris Choi.
"Apa yang sedang kau lakukan ini, Choi Biseo? Apa maksudmu kau akan membawa Shin Hye?"
"Mianhamidha, Samo-nim! Aku harus menyelamatkan Nona."
"Menyelamatkan katamu? Kau menculiknya kalau membawa Shin Hye dengan paksa begini. Aku tidak mengijinkannya! Dan aku akan laporkan kepada Shi Hoo."
"Andwe! Samo-nim sebaiknya ikut dengan kami supaya mengerti." ajak sekretaris Choi.
"Kau mengajakku bersekongkol maksudmu?" pekik Lee Il Hwa.Sementara di dalam kamar, seorang yang mengenakan masker dan topi sedang melucuti alat-alat medis dari tubuhnya, Shin Hye tahu orang itu adalah Sang Wook.
"Oppa... Sang Wook Oppa!" bisiknya membuat matanya meneteskan air. Sang Wook yang sedang melepas alat yang menghubungkannya ke monitor dan sebentar-sebentar melihat reaksi Shin Hye tertegun melihat mata terpejam Shin Hye meneteskan air.
"Kau tahu, aku akan membawamu pergi, Shin Hye-ya?" tanyanya seraya jemarinya menghapus kelopak yang membasah.
"Nde, arrayo, Oppa." jawab Shin Hye dengan tangis yang tak terbendung.
"Maaf, Oppa datang terlambat. Ayo sekarang kita pergi! Bertahan sebentar selama di perjalanan, eoh?"
"Kamshahamnidha... Kamshahamnidha, Sang Wook Oppa!" Shin Hye membungkuk-bungkukan badan berulang kali.
Sementara Sang Wook selesai melepas semua alat yang terhubung ke alat-alat yang tidak bisa dibawa. Ia lalu memberi isyarat pria berpenampilan sama mengenakan masker dan topi supaya lekas membawa Shin Hye dari sana.Melihatnya keluar dari kamar, sekretaris Choi segera menunjukan jalan ke pintu darurat. Saat itu Lee Il Hwa berusaha menghalangi seraya berteriak-teriak melarang. Tangis Shin Hye semakin pecah melihat hal itu, ia tidak tega melihat tantenya yang juga tidak mau kehilangannya. Namun ia hanya bisa menangis. Dan tantenya pun hanya bisa berteriak-teriak saja. Karena Sang Wook dan sekretaris Choi terus membawanya pergi.
Di pinggir jalan keluar dari pintu darurat, ambulance sudah menunggu. Raga Shin Hye segera dinaikan. Bersamaan dengan itu jiwa Shin Hye menghilang. Yong Hwa melihat jemari Shin Hye bergerak-gerak saat sedang ia pasang lagi alat-alat yang dilepaskan Sang Wook dari tubuhnya di dalam ambulance. Itu menunjukan prognosa yang baik menuju kesembuhan.
"Jemarinya bergerak, Uisa-nim." beritahu perawat.
"Nde, aku pun melihatnya." tukas Yong Hwa. "Ayo kita berangkat, Ajhussi!" teriak Yong Hwa pada sopir.Ambulance kemudian bergerak meninggalkan halaman belakang rumah besar itu. Sang Wook mengikuti dengan mobilnya di belakang. Sementara sekretaris Choi meminta Lee Il Hwa ikut bersamanya bila ingin tahu alasan mereka membawa Shin Hye. Sekretaris Choi pun akan mengikuti kemana ambulance itu pergi. Lee Il Hwa tak urung ikut dengan sekretaris Choi akhirnya. Dan perawat yang bertugas menjaga Shin Hye yang paling panik. Tidak ada lagi yang bisa ia lakukan selain melaporkan hal itu kepada Shi Hoo. Ia jelas tidak mau disalahkan bila tidak melapor.
Shi Hoo bereaksi tidak percaya begitu perawat yang menjaga Shin Hye memberitahunya. Hal pertama yang ia lakukan yaitu menekan nomor kontak Sekretaris Choi untuk mengkonfirmasi, tapi tidak disahuti. Sekretaris Choi tengah fokus di belakang setir mengikuti mobil Sang Wook, ditambah Lee Il Hwa tidak mau henti terus saja menangis dan bertanya mengapa sekretaris Choi melakukan semua itu. Sekretaris Choi tidak bisa menjawab, akhirnya ia hanya diam. Smartphone-nya yang menjerit-jerit tidak ia hiraukan.
"Kenapa tidak kau angkat teleponnya, Choi Biseo?" tanya Il Hwa.
"Itu Park Sajang. Tidak harus kuangkat, sebab pasti untuk mempertanyakan kenapa Nona kubawa." tukasnya.
"Nde, itu juga hal yang ingin kutahu sejak tadi." semprit Il Hwa.
"Tolong Samo-nim ikuti saja jangan banyak bertanya. Nanti Samo-nim akan paham sendiri." sekretaris Choi menjawab dengan jengkel.
Wanita cantik itu akhirnya diam. Smartphone itu pun lama-lama berhenti berbunyi.Di ujung sana Shi Hoo mencengkram ponselnya dengan rahang gemeretak menahan kesal lantas dengan marah menyambar coat dan berlari meninggalkan ruangannya. Tapi tiba di lift tangannya menghidupkan lagi ponselnya. Ia menghubungi Sang Woo.
"Sekretaris Choi membawa lari Shin Hye katanya, dr Kwon." lapornya.
"Bagaimana, Sajang-nim?" Sang Woo mengernyitkan kening tidak paham.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers Incarnate
Mystery / ThrillerJung Yong Hwa seorang dokter digambarkan sebagai pria cool, smart dan penuh kasih. Terlihat dari cara dia memperlakukan pasien-pasiennya. Sedangkan Park Shin Hye berpenampilan classy, berpembawaan ceria cenderung konyol, meski merepresentasikan diri...