37

414 119 12
                                    

Ny Jung akhirnya pulang hanya diantar sekretaris pribadi Shin Hye kembali dengan private jet. Immo mengatakan Shin Hye harus menyelesaikan urusan perusahaan yang sangat mendesak. Ny Jung paham, sebab posisi Shin Hye adalah seorang komisaris dari perusahaan besar bernama Dong Il. Kepada Immo, ia bahkan mengatakan kehadirannya jangan sampai mengganggu tugas Shin Hye. Immo sendiri tidak tahu apa sesungguhnya yang membuat keponakannya itu menemui Sang Wook pada dini hari.

Seperti yang disarankan Sang Wook, Shin Hye tidak berencana buru-buru pergi menemui keluarga direktur Haeundae Beach Hotel untuk menyampaikan permohonan maaf ayahnya. Dirinya benar-benar tidak punya nyali menemui keluarga itu untuk mengakui segenap dosa keluarganya. Walau ia sebenarnya tidak tahu apa-apa, tetap saja otak dibalik kematian kakek Yong Hwa adalah kakaknya. Andai ayahnya tidak menjamin pembebasan Shi Hoo, andai Appa tetap membiarkan Shi Hoo di dalam penjara, mungkin ceritanya tidak begini.

Shin Hye kembali ke rumah kemudian mengurung diri di dalam kamarnya. Saat itu Ny Jung sudah kembali pulang ke Busan. Immo tetap tidak tahu apa-apa sebab Shin Hye langsung mengunci dirinya di dalam kamar. Sedangkan Sang Wook membawa bukti itu kepada Sekretaris Choi, mereka membahas langkah hukum selanjutnya. Sang Wook juga menugaskan Sekretaris Choi untuk mencari tahu keberadaan Haeundae Beach Hotel dan keluarga mendiang direkturnya.

Mereka semakin tercengang dengan bukti itu. Ternyata benar yang dikatakan Kwon Sang Woo, bahwa kematian komisaris Park benar-benar direncanakan Park Shi Hoo. Dan terungkap sudah bagaimana awal kedekatan Shi Hoo dengan Kwon Sang Woo. Rupanya karena Kwon Sang Woo dokter pribadi keluarga Direktur Haeundae Beach Hotel. Sang Wook tidak menyangka Park Shi Hoo sahabat dimasa kecilnya itu orang yang sangat biadab. Ia hanya bisa menghela napas dalam berulang kali.
👥

Yong Hwa memutuskan kembali ke Seoul untuk bertemu ibunya di sana. Namun ia terbelalak saat tiba di Seoul ibunya mengatakan sudah berada lagi di Busan. Astaga, kenapa jadi kucing-kucingan begini?
"Mworagu? Eomma sudah kembali ke Busan? Apa Eomma sedang bercanda denganku?" tanyanya melalui telepon teramat kesal.
"Nn Park tidak jadi mengajak Eomma ke pemandian umum sebab mendadak ada masalah perusahaan yang harus diurus. Jadi ya sudah Eomma pulang saja. Eomma mau apa lama-lama di rumah orang." jelas ibunya.
"Aku buru-buru pulang dari Busan karena mau menjemput Eomma. Kalau dia tidak mengajak Eomma jalan-jalan, biar Eomma jalan-jalan denganku."
"Kau tidak katakan itu kepada Eomma, jadi mana Eomma tahu."
"Ah, Eomma ini... Sekarang alasanku apa tiba-tiba datang ke rumah itu?" sungut Yong Hwa kecewa.
"Ya sudah, kau datang saja tanpa harus membuat alasan."
"Aigoo, Eomma... Eomma ini polos sekali sih." Yong Hwa jengkel.

Gagal menjemput Shin Hye dari rumah orang tuanya di Busan, Yong Hwa masih punya harapan bisa berkunjung ke rumah Shin Hye dengan alasan ibunya berada di rumah besar itu. Tapi sekarang Eomma pun sudah tidak ada di sana. Yong Hwa benar-benar gagal total menghabiskan weekend bersama bos besarnya. Ia jadi menyesal mengapa saat Shin Hye memintanya diantar ke Busan ia harus menolak. Padahal yang meminta big boss. Tidak seharusnya dirinya jual mahal. Yong Hwa jadi ingin marah-marah. Akhirnya ia kembali ke rumah dengan lesu.
👥

Selama 2 hari Shin Hye tidak mau keluar dari kamar. Ia syok mengetahui Shi Hoo merencanakan kematian Appa dan dirinya. Dan bagaimana ia akan merasa normal-normal saja kala mengetahui Shi Hoo pun membuatnya tetap koma selama lebih dari 40 hari. Mengetahui hal ini membuat Shin Hye tidak ingin makan dan bicara, maka ia hanya berada di dalam kamar, membuat Immo akhirnya marah.
"Apa kau juga ingin mati, Shin Hye-ya? Kau tidak makan tidak bangun sejak kemarin. Kalau ada masalah bicarakan dengan Immo, bukan hanya mengurung diri seperti ini." omel Immo jengkel sebab Shin Hye menolak lagi kala diajak makan.

Shin Hye mengusap matanya yang selalu saja membasah. Ia merasa bersalah karena Immo tidak diajak bicara masalah penting ini. Padahal hanya Immo satu-satunya pengganti orang tuanya sekarang. Ia pun akhirnya membicarakannya kepada Immo, membuat wanita itu terdiam membisu beberapa saat lamanya. Itu semua memang teramat mengerikan untuk dianggapnya biasa saja.
"Direktur Haeundae Beach Hotel itu kakeknya dr Jung Yong Hwa, Immo." jelas Shin Hye membangunkan keterkejutan Immo.
"Mworagu...?"
"Nde, itu faktanya. Aku tidak tahu bisakah aku melakukan apa yang diperintahkan Appa? Atau tetap pura-pura tidak tahu saja, Immo?" tatap Shin Hye meminta pendapat.
"Aniyo. Kita harus datang untuk meminta maaf seperti yang Appa-mu  inginkan. Kita harus hadapi apa pun yang akan mereka lakukan, Shin Hye-ya. Itu lebih baik."
"Nde." Shin Hye mengangguk dengan air mata yang berderai lagi.
👥

Sangat mahal memang untuk menebus sebuah mahkota, meski Shin Hye tidak pernah menginginkannya. Dan meski itu adalah takdir, rupanya juga tidak mulus jalan untuk menggapainya. Di atas pusara ayah ibunya senja itu bibirnya tidak sanggup mengatakan apa pun, namun hatinya berceracau. Ia tidak menyesali apa yang terjadi penimpanya. Hanya menceritakan yang mungkin kedua orang tuanya itu pun mengetahui, melihat dari alam sana.

Shin Hye melakukan sembahyang penghormatan untuk kedua orang tuanya. Yakni bersujud, menuang wine yang dibawanya serta sedikit makanan kesukaan mereka, dan meletakan dua ikat besar karangan bunga di atas pusaranya.
"Mianheyo, Appa, Eomma! Jeongmallo mianhe! Semua ini harus terjadi. Aku sudah melakukan apa yang Appa inginkan, namun mereka nampaknya sulit untuk memaafkan kita, Appa. Karena kesalahan Oppa sungguh tidak bisa dimaafkan." akhirnya Shin Hye berucap dengan sangat terbata. Air matanya berjatuhan. "Sama seperti aku yang tidak bisa memaafkan Oppa karena telah membuat Appa pergi... Mianheyo, Appa!"

Hari itu dengan sangat berat Shin Hye akhirnya pergi ke Busan, kembali menemui orang tua Yong Hwa, namun bukan seperti sebelumnya, berkunjung biasa. Melainkan untuk memperlihatkan rekaman video dan memohon permaafan keluarga itu atas yang telah dilakukan kakaknya. Dan sampai dirinya, Immo serta Sekretaris Choi meninggalkan rumah keluarga Jung, tidak sepatah kata pun ada yang mereka ucapkan. Pasti mereka pun sangat syok menerima kenyataan itu hingga membuatnya tidak ingin bicara. Namun pasti kemarahan memenuhi kepala mereka.

Padahal mereka telah sangat baik terhadap Shin Hye. Rupanya pewaris Dong Il Group yang telah mereka tolong sedemikian rupa itu adalah adik dari orang yang telah membunuh sosok paling penting bagi mereka. Reaksi ambigu dari Tn Jung dan istrinya membuat Shin Hye merasa kesalahan itu dirinyalah yang telah membuatnya. Shin Hye merasa sangat bersalah sehingga semangat hidupnya yang mulai pulih itu kini meredup lagi bahkan nyaris padam. Sekembalinya dari makam kedua orang tuanya, ia sama sekali tidak mau keluar dari kamar selama berhari-hari. Shin Hye sudah tidak memperdulikan kondisi perusahaan. Ia benar-benar terpukul telah melukai keluarga yang notabene telah membangkitkan semangat hidupnya.

Sang Wook sendiri tidak bisa melakukan apa-apa saat mengetahui siapa direktur yang telah dibunuh Shi Hoo. Ia jadi selalu menatap Yong Hwa dalam-dalam setiap bertemu. Yong Hwa sendiri hanya sebentar saja memperlihatkan kondisi hatinya sangat marah dan sakit. Tapi selanjutnya dia tampak biasa meski itu bukan jaminan Yong Hwa merasa baik-baik saja.
"Gwenchana?" tanya Sang Wook saat melihat Yong Hwa melangkah ke mejanya dengan wajah lesu.
"Nde." jawaban Yong Hwa datar.
"Mau pergi denganku sebentar?"
Yong Hwa tidak menjawab, tapi suara Sang Wook bernada memerintah. Ia pun akhirnya mengikutinya menuju pintu keluar. Mereka pergi ke atap.
"Aku sangat terkejut saat mengetahui siapa kakekmu, lebih terkejut lagi mendengar apa yang terjadi terhadap beliau. Aku pribadi sangat mengutuk kelakuan Shi Hoo, dan sangat menyesalkan semua yang telah terjadi. Aku juga memahami bila ayah ibumu dan kau sendiri sulit menerima ini. Tapi apa kau tahu siapa yang paling menderita sekarang?" tatap Sang Wook.
Yong Hwa menggeleng.
"Shin Hye. Kau tahu kenapa?" lanjut Sang Wook.
Yong Hwa kembali menggeleng.

TBC

Whispers IncarnateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang