"Tenangkan diri Anda, Gyosu-nim! Sekarang yang harus kita pikirkan bagaimana menolong Nn Park? Kita harus segera menolongnya." Yong Hwa menahan tangan Sang Wook yang sangat keras mencengkram kerah kemejanya.
"Kau tidak kenal Shin Hye, untuk apa peduli padanya? Justru aku harus waspada kepadamu." geram Sang Wook.
"Jika aku tahu cara menolong Nn Park seorang diri, aku tidak akan memperdengarkan rekaman itu kepada Anda, Gyosu-nim. Tapi karena tidak ada yang lain lagi yang bisa aku mintai tolong, maka aku memberitahu Anda dengan harapan Anda bisa bergerak cepat menolong Nn Park. Sebab Anda lebih tahu tentang dia dari padaku." tandas Yong Hwa. Mendengar itu cekalan Sang Wook mengendur.
"Sekali lagi, aku ingin menolong Nn Park bukan menjahatinya, Gyosu-nim. Dan aku menemukan bukti rekaman tentang kondisi Nn Park saat ini sebenarnya. Nn Park sekarang dalam kondisi baik tapi Kwon Pujang membuatnya tetap koma atas perintah Park Sajang. Dan beliau juga tidak berada di Amerika. Itu yang kupahami dari percakapan itu. Apa Gyosu-nim satu pemahaman denganku?" tatap Yong Hwa.Sekarang Sang Wook melepaskan cekalannya, ia lalu menjatuhkan pantatnya lagi ke kursi dengan lesu. Beberapa jenak ia tidak mampu berkata-kata. Tangannya menyangga kepala sambil mata memejam. Analisa itu membuat lidahnya kelu, sekujur tubuhnya terasa letih. Sementara benaknya pun masih loading belum dapat mencerna seluruh informasi itu dengan baik. 50% hatinya ingin menolak, tapi 50% lagi setuju dengan yang dikatakan Yong Hwa. Namun ia tetap tidak bisa memahami mengapa alat perekam itu ada di dalam mobil Yong Hwa bila memang tidak ada hubungan apa-apa antara anak ini dengan kedua orang itu. Ia sangat khawatir dirinya sedang dijebak anak buahnya ini.
"Joo Gyosu-nim, apa yang sebaiknya kita lakukan sekarang? Apa rencana Anda untuk menyelamatkan Nn Park?" usik Yong Hwa lagi melihat Sang Wook hanya diam.
"Aku tidak bisa memikirkannya sebab aku sangat bingung. Kau ini sebenarnya siapa, aku pun tidak tahu. Apa aku percaya dengan ceritamu...? Tidak. Aku tidak terlalu mempercayaimu. Siapa pun tahu kau lebih dekat dengan Kwon pujang, apa menurutmu aku akan percaya begitu saja dengan ceritamu itu?" Sang Wook menggeleng. "Meski mungkin informasimu itu benar. Tapi bisa saja semua ini untuk menjebakku." tukas Sang Wook mengemukakan kecurigaannya.
"Tak apa jika Gyosu-nim tidak percaya padaku, tapi rekaman itu bukan rekayasaku. Seseorang menaruhnya di dalam mobilku mungkin karena dia justru mempercayaiku. Anda boleh tidak mendengarkanku tapi tolong percayalah pada isi rekaman itu. Dan cepat lakukan sesuatu untuk menolong Nn Park. Setidaknya Anda pastikan tentang keberadaan Nn Park saat ini, apa benar berada di Amerika. Dan waktu Anda tidak banyak, hanya sampai sebelum rapat para pemegang saham digelar, Gyosu-nim." Yong Hwa mendesak dengan gemas.
"Dan tolong Gyosu-nim pikirkan, jika aku ada di pihak mereka~Kwon Pujang dan Park Sajang, apakah aku akan memberikan rahasia ini pada Anda? Dan bila ini dikatakan jebakan, akankah aku membawa nama Nn Park?" Yong Hwa menggeleng. "Aku sama sekali tidak mengenalnya, begitu juga aku tidak tahu hubungan Anda berdua." tutup Yong Hwa.Lalu seraya berdiri ia berucap lagi. "Aku serahkan barang bukti ini kepada Anda, Joo Gyosu-nim. Cepatlah mengambil keputusan! Dan lakukan dengan tepat. Jika mereka sudah melangkah sejauh ini, berarti mereka bukan lawan yang mudah. Anda pun harus sangat hati-hati." Yong Hwa menyerahkan penjepit dasi itu kepada Sang Wook, lantas membungkuk dan melangkah pergi. Sang Wook memungut benda sebesar jari kelingking itu, kemudian ditatapnya. Bagaimana pun ia setengah mempercayai anak itu. Dan dengan bukti itu diserahkan kepadanya, Yong Hwa sepertinya tidak berbohong dengan yang diucapkannya.
"Jakanman, Yong Hwa-ya!" teriaknya. Yong Hwa menghentikan langkah diambang pintu. "Karena kau yang memulai maka kau tidak bisa lepas tangan begitu saja. Kau tidak bisa melimpahkan ini hanya kepadaku sendiri. Kau harus terlibat. Tapi jika ternyata kau berkhianat dan membohongiku, aku tidak segan menjebloskanmu ke dalam penjara. Arachi?"
Yong Hwa hanya diam.
👥Di ruang kerjanya Sang Wook berulang kali mendengarkan rekaman pembicaraan antara Shi Hoo dengan Sang Woo itu, dan ingin saja ia pergi mendatangi Shi Hoo untuk menunjukannya. Bagaimana reaksi orang itu nanti? Tapi Yong Hwa melarangnya. Tadi sekeluarnya dari kedai tteokbokki Sang Wook akan langsung menuju kantor Shi Hoo.
Yong Hwa masih berdiri di ambang pintu ia mendahului keluar, dengan langkah penuh kemarahan dan nyaris Yong Hwa ditabraknya.
"Anda akan pergi ke RS sekarang?" tanya Yong Hwa khawatir Sang Wook hilang kendali.
"Aniyo. Aku akan pergi ke kantor Dong Il." jawab Sang Wook menuju mobilnya.
"Andwe, Gyosu-nim! Andwe-yo!" Yong Hwa segera menyusulnya.
"Aku harus memperdengarkan rekaman ini kepadanya dan aku ingin melihat bagaimana reaksinya."
"Andwe !!!" Yong Hwa menghalangi pintu mobil yang akan ditarik Sang Wook dengan badannya. "Anda bunuh diri dengan datang kesana memperlihatkan rekaman itu, Gyosu-nim! Apa Anda ini bodoh?" belalak Yong Hwa."Apa kau tahu siapa Park Shi Hoo? Dia itu musuh bebuyutanku sejak kami muda. Dan setiap berduel dia selalu kalah dariku." Sang Wook mendorong tubuh Yong Hwa dari pintu mobilnya. Tapi dengan cepat Yong Hwa kembali lagi menghadangnya.
"Park Sajang sekarang adalah seorang direktur utama, apa Gyosu-nim lupa? Dia memiliki banyak orang bayaran untuk menyingkirkan Anda dengan gampang. Dia bukan lawan yang mudah sekarang. Sadari itu, Gyosu-nim!"
"Aku ingin sekali menghajar wajahnya." geram Sang Wook dengan rahang gemeretak.
"Keselamatan Nn Park ada di tangannya, Anda tidak boleh gegabah."
"Aku harus bertanya langsung kepadanya tentang keberadaan Shin Hye, sebab aku tidak percaya padamu." sekali lagi Sang Wook mendorong tubuh Yong Hwa agar menyingkir.
"Apa hanya Park Sajang yang bisa Gyosu-nim tanya tentang keberadaan Nn Park?" Yong Hwa juga tidak mau mengalah. Sang Wook menatap matanya lekat.Perkataannya itu benar, ada sekretaris Choi Woo Young dan Lee Il Hwa~tantenya Shin Hye, minimal 2 orang ini akan mengetahui keberadaan Shin Hye dengan pasti. Dan 2 orang ini juga akan tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Bagaimana pun benar pula yang dikatakan anak ini, Shi Hoo sangat berkuasa sekarang sejak ayahnya tiada. Serta tidak semua jajaran direksi Dong Il atau para pemegang saham mengetahui dengan pasti tabeatnya. Benar dirinya tidak boleh gegabah.
"Minggir, aku akan ke RS sekarang. Aku akan memikirkannya baik-baik apa informasi yang kau sampaikan ini benar atau kau hanya ingin mengacau di tengah prestasi departemen bedah yang kini sedang menjadi sorotan. Sekali lagi aku tidak akan membiarkanmu bila ternyata kau tengah menyabotase departemenmu sendiri." kali ini Yong Hwa tidak melawan kala Sang Wook mendorong lagi tubuhnya dan ia membiarkan pria itu menaiki roda 4-nya.
Namun Yong Hwa terus menguntit dengan rapat mobilnya, dia benar-benar memastikan atasannya itu pergi ke RS bukan ke tempat lain. Bahkan Yong Hwa memarkir mobilnya persis di samping mobil Sang Wook di basement RS.Sang Wook menghela napas dalam. Ia menatap ke luar ruangannya, Yong Hwa tidak pergi dari kursinya. Ia sok sibuk dengan jurnal dan semua hal di meja kerjanya. Anak itu benar-benar mengawasinya. Sang Wook menatap lekat sosoknya. Siapa dia sebenarnya? Apa benar bukan kaki tangan Kwon Sang Woo? Namun jika benar, apa mungkin dia akan menyerahkan bukti percakapan yang berisi pengkhianatan junjungannya tersebut? Lalu, jika dalam upaya menjebak guna menjatuhkannya supaya Sang Woo mudah menguasainya, apa hubungan semua itu dengan Shin Hye? Yang coba dia tunjukan kepadanya justru kejahatan bos besarnya. Dengan memanfaatkan Kwon Sang Woo untuk melenyapkan Shin Hye.
Jantung Sang Wook seperti mau lepas menyadari itu. Barangkali benar ini adalah suatu konspirasi. Tiba-tiba ia berdiri, harus ia pertanyakan keberadaan Shin Hye kepada 2 orang tadi untuk memastikan hipotesa Yong Hwa. Benarkah Shin Hye tidak berada di Amerika melainkan di suatu tempat yang dirahasiakan?
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers Incarnate
Mystery / ThrillerJung Yong Hwa seorang dokter digambarkan sebagai pria cool, smart dan penuh kasih. Terlihat dari cara dia memperlakukan pasien-pasiennya. Sedangkan Park Shin Hye berpenampilan classy, berpembawaan ceria cenderung konyol, meski merepresentasikan diri...