Setelah kepulangannya dari bandara, Rean mengikuti Axel ke cafe. Di sana, Rean numpang istirahat di ruangan khusus Axel. Sedangkan pemiliknya baru saja pergi ke kampus setengah jam lalu. Jadilah Rean sendirian di ruangan tersebut, ia tidak bisa lepas dari ingatan tentang gadisnya yang sudah terbang ke asalnya.
"Arghhh... Galau juga rasanya? Target hilang. Tapi, gue cinta beneran gimana nih?!"
Rean meraih ponselnya, ia membuka akun sosial media nya yang jarang ia tengok. Rean mengetik sebuah nama yang sudah menjadi pencarian favoritnya. Akun bernama lengkap 'mellodyallizi' menjadi kunjungannya setiap hari.
"Sebenarnya ini fotonya kayak artis-artis. Tapi karirnya apaan?" Gumam Rean dengan terus menscroll foto-foto unggahan Mellody.
"Gue cari di google ada nggak ya? Kalau sampai ada, berarti terkenal dong."
Rean beralih ke aplikasi lainnya, ia mengetik sedikit kata, 'Who is Mellody Allizi?'. Dan dua detik kemudian muncul beberapa foto juga penjelasan tentang apa yang ia cari. Rean sedikit terkejut, namun ia langsung kembali normal. Ia lalu melanjutkan membacanya.
Mellody Allizi is an American dancer, actress, and model.
Born: September 30, 2002 (age 16 years), Pittsburgh, Pennsylvania, United States.
Height: 1.67 m
Siblings: Magdalena Aggiela, Tyler Scoot, Axel Alvert, Dante Naim K. , and Carralo Angelica M.
"What the fucking shit!!!" Umpat Rean saat tahu nama terakhir di bio saudara Mellody.
"Si kecebong Papi Arka Napa neplok di sini?!" Hebohnya sembari mengulang membaca nama-nama saudara dari Mellody Allizi.
Angelica itu anaknya Papi Arka sama Mami Kaia. Lalu ini hubungannya dengan Mellody dapat dari yang mana? Axel berarti saudaranya Angel juga? Kok gue kagak tauk?
Rean menerawang jauh kedalam ingatannya. Ia membiarkan selnya melorot ke sisi sofa. Memikirkan hubungan antara dia, dia, dan dia, sudah membuatnya ingin datang ke kampus Axel demi meminta penjelasan berupa cerita keluarga.
"Harus di selidikin ini!"
"Btw, napa si Mello nggak ada pakek bodyguard?" Gumam Rean dengan menumpu kepalnya menggunakan kedua lengan.
"Arghhh... Jenuh gue di sini. Mending ke kantor Papa deh, ngerecok bentar."
Rean benar-benar bangkit dari duduknya, ia meraih kunci mobil Serta jaketnya yang tersampir di sofa seberang. Ia keluar dari ruangan Axel tersebut dengan gayanya yang sok cool.
"Anjir, gue benar-benar ganteng!" Pekikannya yang tertahan, ia sengaja berhenti di depan cermin sebelah toilet.
"Mas Rean udah mau pulang?" Tegur suara salah satu waiters cafe yang kini berdiri di sebelah Rean.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABE [Beyond The Limit]
Dla nastolatków[ALREAN SERRANO] UPDATE SETIAP INGAT! 'Gue lebih suka lingerie daripada melody' "Nggak sembarangan kok. Gue cuman mau ngehemat duit, jadi gue bawain kalian ponakan aja. Byeeeee!!!"