Penglihatan buram membawa perlahan kesadaran Charlotte. Dua dari satu wujud asli nampak tersenyum manis di atas penglihatannya. Charlotte memejamkan sejenak matanya, supaya penglihatannya kembali normal. Mungkin efek dari ketidak sandarannya tadi.
Rean mendengus kesal, ia berbaring di sebelah tubuh lemas Charlotte. Rean tidak berpikir panjang sebelum berbuat tadi. Seharusnya tanpa pikir panjang pun dirinya ingat dimana keberadaan dan juga kondisi sekitar.
Goblok banget!
"Ngapain di kamar gue?" Charlotte membuka suara seraknya dengan senyum sinis. "Rencana yang buruk ya Alrean?" Sinisnya.
Tindakan gegabah Rean benar-benar memalukan jika di ketahui orang lain. Rencana ingin membawa kabur gadisnya menjadi gagal begitu saja. Hunian gadisnya bukan sembarang hunian. Penjagaannya ketat, selain bodyguard ada beberapa cctv di setiap sudut tempat. Alhasil Rean beralibi jika Charlotte tertidur ketika ia membawa masuk tubuh berbalut handuk itu tadi.
"Lain waktu aku bawa kamu pergi jauh-jauh dari tempat ini. Hanya akan ada kita berdua di sana." Ucap Rean, mantap. Seperti telah di persiapkan sesuatunya.
Charlotte mengernyitkan, ia melirik sekilas wajah laki-laki yang benar terasa sulit untuk di benci. Padahal niatnya akan menyudahi hubungan dengan Rean, bahkan ingin tidak lagi melihat wajahnya. Tapi entah mengapa hatinya tak sejalan dengan otaknya.
"Aku enggak lakuin yang lebih lebih sama perempuan itu. Sekarang aku mulai yakin, yang enggak suka sama hubungan kita itu ada. Kamu bisa kan percaya?"
"Aku mau nyelesain masalah ini dengan kepala dingin. Kalaupun kita berakhir, berakhirnya dengan baik-baik aja." Tambah Rean.
Charlotte bergeming, ia menatap langit-langit kamar dengan penuh makna. Rasa sakitnya berharap dapat terobati walaupun tanpa Rean. Tapi nyatanya hati tetap mengharapkan laki-laki tersebut.
"Aku nggak tau sampai mana interaksi ku sama jalang itu. Yang aku yakin, enggak sampai pada intinya. Pagi itu aku bangun dan nemuin jalang itu tidur half-naked di sebelah ku. Karena yang aku pikir cuma kamu, aku enggak sempat ngancem dia buat kasih tau siapa yang nyuruh dia. Kepala juga pusing banget, aku cuman mau cepet pergi dari sana."
"Jangan di perjelas, telinga gue panas." Decak Charlotte.
Rean tersenyum manis, memiringkan posisi berbaringnya menghadap gadisnya yang sedang diam-diam kesal. "Maaf. Jadi intinya aku enggak ngerasa sepenuhnya sex sama dia. Mungkin sekedar make out. Maaf sayang. Kamu tau dari siapa?"
Charlotte menyodorkan ponselnya pada Rean. "Buka pesan dari nomor gak di kenal. Ada fotonya di sana. Jelas banget lagi!" Gerutunya mulai dengan kelakuan biasa.
Kamu nggak bisa benci aku Cha. Batin Rean, senang setengah mati mendapat respon positif dari Charlotte. Ya walaupun belum kembali seperti biasa. "Foto? Berarti bener ada yang nyiapin rencana malam itu."
Apa mungkin? Rean mengingat siapa saja yang memungkinkan ingin sekali melihatnya hancur. "Kamu tetep di samping aku ya? Kalau ada masalah kita harus hadapi bersama. Aku yakin kamu enggak menginginkan perpisahan. Kita berjuang bareng, oke?" Rean meyakinkan Charlotte yang masih diam menyelaraskan otak dan hati.
Pada akhirnya senyum Rean kembali merekah indah. Satu anggukan dari Charlotte benar-benar mampu mengembalikan perasaan dilemanya. Charlotte berakhir memberikan kesempatan untuk apa yang Rean janjikan. Gadis itu tidak kuasa untuk egois menolak hatinya lagi.
"Makasih sayang, makasih!" Senang Rean memeluk erat tubuh Charlotte yang sedikit dingin.
Rean melonggarkan pelukannya, di tatapnya mata indah sang pujaan hati dengan senyum bahagianya. Rean merasa dunianya kembali. Sementara Charlotte hanya menatap balik mata tajam laki-laki tersebut. Dalam benak Charlotte ia masih meyakinkan diri jika ia harus melupakan kejadian yang buruk itu dan memulai untuk terbiasa dengan rayuan rayuan negatif dari heaters yang memang benar adanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BABE [Beyond The Limit]
Teen Fiction[ALREAN SERRANO] UPDATE SETIAP INGAT! 'Gue lebih suka lingerie daripada melody' "Nggak sembarangan kok. Gue cuman mau ngehemat duit, jadi gue bawain kalian ponakan aja. Byeeeee!!!"