Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dulu ya 🌟
Wahai para pembaca yang budiman~
~🖤🖤🖤🖤🖤~
-BAB. 22-
Hari ini aku kedapatan tugas untuk menemani pak Firman menghadiri pertemuan bersama kliennya di Hotel Ascott Jakarta mengganti kan sekretaris baru nya yang sedang melakukan meeting bersama para direksi di kantor.
Sebenarnya aku selalu bertanya-tanya pada diriku sendiri maupun rekan-rekan kerja ku. Kenapa selalu diriku yang di jadikan sebagai sekretaris dadakan maupun sekretaris kedua baik itu oleh pak Handoko maupun pak Firman seperti halnya saat ini?
Padahal diriku adalah seorang accounting dari divisi keuangan, aku pun juga lulusan sarjanah ekonomi. Ilmu tentang sekretaris yang ku ketahui pun hanya sedikit saja pencangkupannnya tidak banyak seperti lulusan sekretaris pada umumnya.
Dan jawaban dari rekan-rekan ku sedikit membuat ku mengerutkan dahi heran. Beberapa dari mereka berpendapat karena aku ini masih termasuk kedalam fresh graduate, dan diriku masih muda sehingga memiliki stamina yang mempuni untuk mengikuti gerak cepat sang bos.
Menurutku itu sedikit tidak masuk akal. Karena jika aku merangkap menjadi seorang skretaris seperti ini otomatis pekerjaan ku sebagai seorang accounting akan tertunda dan menumpuk diatas meja seperti hal nya saat diriku pergi ke Singapura beberapa minggu lalu.
Aku ingin sekali menanyakan hal itu langsung pada pak Handoko ataupun pak Firman. Tapi dalam diriku merasa sedikit segan untuk bertanya dalam jangka waktu dekat ini. Mungkin lain kali jika dalam situasi yang memungkinkan aku akan coba menanyakan hal ini pada salah satu diantara ayah dan anak itu.
"Deska."
Aku langsung menolehkan kepala ku kearah pak Firman yang rupanya sudah selesai bernegosiasi bersama klien nya. Terbukti dengan sudah tidak adanya sosok sang klien dan juga sekretarisnya yang sedari tadi ku perhatikan selalu mencuri-curi pandang kearah bos ku ini.
"Kamu lagi memikirkan apa?"
Aku sedikit terkejut mendengar pertanyaan yang di lontarkan pak Firman barusan.
Begitu terlihat sekali kah jika aku sedari tadi sedang memikirkan hal lain?
KAMU SEDANG MEMBACA
Scelta D'amore [END]
RomanceTerjebak friendzone selama sembilan tahun pada sahabat sendiri membuat seorang Deskaria merasakan perasaan gundah gulana yang tidak terbendung. Tidak bisa mengungkapkan perasaannya sebelum wish list yang dia dan ketiga sahabatnya buat dapat terwujud...