Bab. 46

192 14 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dulu ya 🌟

Wahai para pembaca yang budiman~

~🖤🖤🖤🖤🖤~



-BAB. 46-


Firman yang hari ini berniat mengajak Deska untuk menemaninya meeting pun harus di urungkan, mengetahui jika mantan staff nya itu izin tidak masuk karena sedang sakit.


Sebenarnya ini sudah dirinya duga jika Deska akan sakit. Mengingat kemarin perempuan itu mengeluh tidak berselera makan dan belum lagi semua makanan yang dimakannya terasa hambar.


Dirinya merasa begitu khawatir dengan kondisi Deska. Tapi mau bagaimana lagi, dia harus mengahadiri meeting bersama kolega bisnisnya yang kebetulan berada di Jakarta juga.


Handoko yang sedari tadi terus memperhatikan putra semata wayang yang terlihat begitu gelisah pun mengerutkan dahinya heran.


Apa terjadi sesuatu dengan putra semata wayangnya itu? Tidak biasa putranya itu begitu memperlihatkan ekspresi yang dirasakannya saat ini.


"Man, Kamu kenapa? Ayah perhatiin kamu dari tadi kayak gelisah."


Firman yang tadi sedang mengetikan sesuatu di laptopnya, kini langsung berhenti. Dirinya melirik sang ayah yang juga sedang matapnya.


"Ekhm. Tidak apa-apa. Hanya perasaan ayah saja." Jawab Firman singkat kembali mengetikan sesuatu pada laptopnya.


Handoko yang sangat hafal dengan sikap putra sematawayangnya sejak lahir tidak langsung percaya begitu saja saat Firman mengatakan tidak apa-apa.


Pasti ada sesuatu yang terjadi.


Tanpa sepengetahuan Firman, Handoko mengirimkan sebuah pesan pada Cahyo untuk memastikan sesuatu.


Handoko P : Cahyo? Apa hari ini Deska masuk?


Setelah mengirimkan pesan tersebut, Handoko pun kembali memperhatikan lagi sang putra yang tengah menatap laptopnya dengan tatapan tidak fokus.


Scelta D'amore [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang