Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dulu ya 🌟
Wahai para pembaca yang budiman~
~🖤🖤🖤🖤🖤~
-BAB. 36-
Siang ini Deska dan Gina sudah berada di AEON Mall Jakarta Garden City. Mereka berdua sedang menunggu kedatangan Reval dan Vera yang katanya tengah terjebak macet untuk membicarakan perihal membuka kaffe di kawasan Senayan.
"Deska! Lu punya banyak utang cerita sama gue!" Omel Gina sambil menggoyang-goyang kan bahu Deska yang duduk tepat di samping nya.
"Eh, eh, Stop! Pusing nih gue!." Seru Deska berusaha melepaskan tangan Gina dari bahu nya.
Bukan nya berhenti, Gina justru makim gencar menggoyang-goyangkan bahu Deska, hingga sahabatnya itu berseru kesal barulah Gina melepaskan tangannya.
"Fine! Gue bakal ceritain ke lu! Tapi berenti goyangin bahu gue!"
"Oke, gue berenti."
Setelah Gina melepaskan tangan dari bahu nya, Deska memilih menyeruput segelas jus wortel pesanannya hingga setengah gelas.
"Apa yang mau lu tanyain ke gue? Inget, satu persatu!" Tanya Deska fokus menatap kedua manik mata Gina.
"Ok. Pertama, jelasin dulu hubungan lu sama si Bias, Bias itu apa sekarang?!" Tanya Gina sambil melipat kedua tangannya di depan dada, menatap balik Deska begitu intens.
"Baik, bakal gue jawab. Gue sama mas Bias nggak lagi dalam hubungan apa-apa, ok? Kita cuman sebatas saling kenal dan lagi merambat menuju pertemanan." Jawab Deska yang di respon pelototan galak oleh Gina.
"Bohong! Jelas-jelas waktu di pernikahan Dian, si Bias manggil lu, sayang! Selain itu pake cium kening sama pipi lagi! Nggak mungkin kalau nggak ada hubungan apa-apa dia berani kayak gitu!" Seru Gina menggebu-gebu dan hampir saja membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian, karena suara Gina yang terlampau cukup keras.
"Ssstt! Pelanin suara lu Gina!" Gerutu Deska balas melayangkan pelototan galak pada Gina.Kali ini Gina memilih diam menurut dan segera meminum milkshake cokelat pesanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scelta D'amore [END]
RomanceTerjebak friendzone selama sembilan tahun pada sahabat sendiri membuat seorang Deskaria merasakan perasaan gundah gulana yang tidak terbendung. Tidak bisa mengungkapkan perasaannya sebelum wish list yang dia dan ketiga sahabatnya buat dapat terwujud...