Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dulu ya 🌟
Wahai para pembaca yang budiman~
~🖤🖤🖤🖤🖤~
-BAB. 44-
Hari ini Deska kembali menjalani rutinitasnya seperti biasa. Pergi bekerja menjadi seorang staff keuangan di perusahaan elektronik milik keluarga Pradipta yang sudah memperkejakannya selama tiga tahun ini.
Deska yang baru saja tiba di kantor mengerutkan dahi heran saat beberapa staff berkumpul di depan meja resepsionis dan samar-samar dirinya pun mendengar suara pertengkaran antara seorang perempuan dan pria.
Deska yang memang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar pun berjalan menghampiri kerumunan para staff tersebut.
"Jar, ada ribut-ribut apasih?" Tanya Deska pada Fajar salah seorang staff penjualan yang ada di hadapannya.
"Oh Des. Itu si Clara lagi berantem sama suaminya."
Deska yang mendengar jawaban dari Fajar pun terperangah tidak percaya.
'Seriously?, Bertengkar urusan rumah tangga di kantor? Wah, apa mereka tidak malu ya, pagi-pagi sudah menjadi tontonan para staff satu kantor?' Gumam Deska tidak habis pikir dalam hati.
Setelah mengetahui akar perkara penyebab pertangkaran suami istri tersebut, Deska lebih memilih berjalan menuju lift. Lebih baik dirinya langsung saja menuju lantai dimana divisi keuangan berada.
Dari pada nanti dirinya jadi terbawa kena amukan pak Handoko karena ketahuan ikut menonton pertengkaran suami istri tersebut.
Sesampainya di lantai divisi keuangan. Deska tidak merasa heran jika lantai tersebut masih terlihat begitu sepi, hanya terdapat Fanny dan Cahyo yang sedang bercengkrama di dalam pentry.
"Wih udah dateng Des. Kirain lo ikutan yang lain nonton drama pertengakaran rumah tangga di bawah." Seru Fanny saat dirinya melihat Deska yang berjalan mendekat.
"Nggak ah mba. Aku nggak tertarik ngeliat drama pagi-pagi." Balas Deska lalu mengambil sepotong kukis di dalam toples yang di pegang Cahyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scelta D'amore [END]
RomanceTerjebak friendzone selama sembilan tahun pada sahabat sendiri membuat seorang Deskaria merasakan perasaan gundah gulana yang tidak terbendung. Tidak bisa mengungkapkan perasaannya sebelum wish list yang dia dan ketiga sahabatnya buat dapat terwujud...