Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dulu ya 🌟
Wahai para pembaca yang budiman~
~🖤🖤🖤🖤🖤~
-BAB. 07-
Malam minggu kali ini, aku lebih memilih menghabiskan waktu di kediaman kedua orang tua ku.Sudah satu bulan ini setiap akhir pekan aku akan menyempatkan diri untuk pulang. Selain karena perintah dari ibu negara, aku pun juga merasa malas jika harus menghabiskan waktu akhir pekan sendiri di kontrakan yang merangkap menjadi kos-kosan.
Setidaknya jika berada di rumah kedua orang tua, aku tidak terlalu merasakan kesendirian di malam minggu kelabu ini.
Sedari tadi aku sibuk memperhatikan mamah yang sudah mirip seperti setrikaan. Mondar-mandir ruang tivi - dapur sambil bertelepon dengan anggota PKK, organisasi kaum ibu rumah tangga yang belakangan ini diikuti oleh mamah.
"Dek, malem ini kamu nggak kemana-mana kan?"
Aku menganggukan kepala saat mamah berdiri di depanku dengan tangan yang masih memegang ponselnya. "Iya mah. Kenapa emang?"
"Malem ini ada acara di rumah bu Praja. Tapi mamah nggak bisa dateng, mau nganter papah ke rumah keponakannya di Tambun."
'Lalu apa urusannya sama aku?' pikir ku dalam hati, menerka-nerka apa yang akan di katakan mamah selanjutnya.
"Kamu tolong anterin puding mangga buatan mamah kesana ya. Cuman anter doang, abis itu kamu mau pulang juga nggak apa-apa."
Yaampun. Kukira ada apa. Ternyata mamah hanya menyuruhku mengantarkan puding.
"Yaudah, tapi aku ganti baju dulu ya mah." Ucap ku dan langsung berjalan menuju lantai dua dimana kamar ku berada.
Setelah selesai berganti pakaian menjadi kaus lengan panjang bertuliskan EXO, nama boy grup asal negeri ginseng idola ku dan celana jeans selutut.
Akupun segera menuruni satu persatu anak tangga dan mendapati mamah dan papah sudah berpakaian rapih hendak pergi.
"Mamah minta tolong ya dek, entar kalau bu Praja nyariin mamah, bilang aja ada acara keluarga, ok?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Scelta D'amore [END]
RomansTerjebak friendzone selama sembilan tahun pada sahabat sendiri membuat seorang Deskaria merasakan perasaan gundah gulana yang tidak terbendung. Tidak bisa mengungkapkan perasaannya sebelum wish list yang dia dan ketiga sahabatnya buat dapat terwujud...