Rizky berjalan santai memasuki kelasnya, ini adalah hari dimana Rizky sudah bisa masuk sekolah. Walaupun masih terlihat bekas luka di kedua tangan dan wajahnya, namun luka tersebut tidak menimbulkan rasa sakit lagi, ia hanya perlu menunggu sampai luka-luka tersebut sembuh total.
Teman-teman Rizky sudah menyambutnya di kelas, terdapat beberapa siswi yang merasa senang karena salah satu murid populer di sekolahnya kini sudah menampakan wajah tampannya di kelas. Memang tidak diragukan lagi, ketampanan Rizky, memang menjadi daya pikat bagi banyak wanita dan banyak yang memang memiliki rasa padanya.
"Wes ma bro, udah sembuh juga lo." Ucap Doni.
Seketika kelas menjadi lebih ribut dari sebelum Rizky datang karena ulah beberapa siswi yang secara terang-terangan mengatakan kalau mereka merindukan sosok lelaki tampan tersebut.
Dinda hanya memutar bola matanya malas.
"Wah udah masuk tuh Rizky, liat deh anak-anak cewek pada heboh." Bisik Silvia ke Dinda.
"Mereka tuh ya... pada lebay!" Sahut Dinda.
"Ya wajar kali Din, kan di kelas kita banyak yang naksir sama Rizky." ucap Silvia.
Dinda hanya diam dan ketika Rizky ingin melangkah ke tempat duduknya, mata mereka saling bertemu, hanya sesaat, Dinda yang kemudian membuang pandangannya ke arah lain.
"Udah sembuh lu bro?" tanya Devan
Rizky meletakan tasnya di atas meja, "Udah mendingan, paling cuma tinggal nunggu bekas lukanya hilang."
"Parah banget sih alergi lu ky." Ucap Rian.
"Alergi dari gue kecil emang udah kaya gini." Sahut Rizky.
Teman-temannya yang lain mengagguk dan merasa prihatin.
Tiba-tiba dari luar pintu kelas ada seorang siswi yang berdiri sambil melihat-lihat isi kelas, ia terlihat sedang mencari seseorang, arah matanya terhenti disaat ia melihat Rizky dan Dinda yang sedang asik mengobrol bersama temannya. Ia segera menghampiri meja Rizky, "Ky, lo di panggil ke ruang Bu Indah tuh." Ucap siswi yang diketahui berasal dari kelas lain.
"Kenapa gue dipanggil?" Tanya Rizky.
"Mana gue tau." Jawab siswi itu.
Rizky hanya diam dan bangkit dari bangkunya.
"Dinda juga dipnggil Bu Indah," ucap siswi itu cepat dan membuat Rizky menoleh ke belakang, ke arah tempat duduk Dinda.
Dinda yang semula masa bodo ketika mendengar Rizky yang dipanggil mendadak kaget waktu namanya juga di sebut.
"Gue juga?" Tunjuk Dinda pada dirinya sendiri.
"Iya, lo sama Rizky. Kalian berdua di suruh ke ruang Bu Indah sekarang." Jelas siswi itu dan langsung melenggang pergi.
Dinda dan Rizky saling menatap satu sama lain dan kemudian mereka menghembuskan nafas secara bersamaan.
Teman-teman Dinda dan Rizky sudah tau pasti apa yang akan terjadi.
Keduanya melangkah keluar kelas secara bersamaan.
"Haduh pasti masalah tom and jerry lagi deh tuh," ucap Silvia
"Pasti masalah kemaren tuh!" Sambung Aurel.
"Masalah yang mana?" Tanya Mila.
"Yang mana lagi kalau bukan tentang alergi selai kacang." Jawab Nadya.
Mila pun mengagguk ingat, "nasib sahabat gue yang dipanggil ke ruang BK terus." Ucap Mila prihatin.
"Heran gue doyan banget ke ruang BK, yang lain pada menghindar dari ruangan itu lah mereka berdua malah masuk mulu." Sahut Silvia geleng-geleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Tapi Menikah (RIZKYNDA)
Teen Fiction"apa-apaan gue nikah sama musuh bebuyutan?!" -Dinda. "ogah banget gue nikah sama musuh gue sendiri!" -Rizky. Publish : 03 agustus 2018 Republish : 11 mei 2020 don't copy-paste my story.