Pagi-pagi sekali Dinda sudah sibuk memasak di dapur, Mamanya yang juga sedang menyiapkan sarapan di dapur hanya tersenyum melihat sang anak gadis yang sibuk dengan masakannya.
"Masakin buat siapa sih? Gak biasanya mau bikin bekal." Tanya sang Mama.
"Buat... buat aku lah Ma," ucap Dinda bohong.
"Buat kamu? Mama gak pernah liat kamu masak gini buat bekal biasanya kan kamu makan di kantin sekolah," ucap Mama Dinda.
"Em... Dinda mau makan bekal masakan sendiri aja sih Ma, lumayan kan Dinda gak perlu jajan." Sahut Dinda.
Mamanya tersenyum, "Yasudah, terserah kamu. Tapi kalau itu buat cowok, jangan lupa di cicip dulu siapa tau keasinan." Kekeh Mama Dinda.
"Ih.. Mama ini bukan buat cowok kok, ini buat aku." bela Dinda.
Mamanya hanya tersenyum senang sudah menggoda sang anak.
Dinda melihat masakannya yang sudah jadi, ia memikirkan kata-kata Mamanya barusan.
"Hm... coba dulu kali ya?" Ucap Dinda pelan.
Ia pun mengambil sendok dan mencoba masakannya itu, namun sedetik kemudian raut wajahnya berubah ia segera memuntahkan masakannya dan segera mengambil air minum.
"Ewh... asin banget..., mana rasanya aneh." Ucap Dinda.
"Kenapa sayang?" Tanya Mamanya.
"Ma... gak enak," ucap Dinda sedih.
"Masa sih? Sini Mama cobain,"
Mama Dinda mencoba masakan anaknya itu dan raut wajahnya terlihat berubah.
Dinda yang melihat ekspresi Mamanya menjadi frustasi," Tuh kan gak enak, rasanya aneh dan asin banget."
"Kamu kasih bumbu apa aja sih? Kok rasanya gini?"
"Ya semua bumbu di sini aku taroh Ma." Ucap Dinda.
"Astaga nak... bikin nasi goreng itu gak perlu pake banyak bumbu, kalau kamu gak mau ribet kamu bisa langsung pake bumbu nasi goreng yang udah jadi."
"Kan aku gak tau Ma.."
"Kamu sih taunya makan doang, makanya kalau di dapur bantu Mama masak biar kamu bisa masak juga."
"Kan Dinda gak suka masak ma."
"Suka atau gak suka kamu itu perempuan, nanti kalau udah nikah suami kamu emang mau makan apa?"
"Ya kan bisa beli aja Ma."
"Suami kamu mungkin gak masalah kalau tiap makan harus beli dulu tapi gimana mertua kamu? Nanti mama dibilang gak pernah ngajarin kamu masak lagi."
"Mama... kenapa harus ngomongin masalah rumah tangga sih? Dinda kan juga belum mau nikah Ma, perjalanan hidup Dinda tuh masih panjang."
"Kamu bisa ngomong gitu emang kamu tau kapan jodohmu datang? Kalau tiba-tiba ada yang ngelamar gimana? Pasti langsung mama terima dan nikahin."
"Ih gk mau ah ma, lagian Dinda masih sekolah kan gak boleh nikah apa kata orang kalau Dinda nikah di usia muda?."
"Mama gak masalah kalau kamu nikah muda, dari dulu kan Mama pengen kamu nikah cepat, biar mama bisa punya cucu."
"Yee Mama mah cucu mulu, udah tau ini anaknya masih sekolah."
"Kamu nikahnya pas udah lulus lah sayang,"
"Kalau lulus aku mau kuliah dulu lah Ma, mau kerja juga, pokonya Dinda gak mau nikah cepat. Lagipula gak ada cowok yang bikin Dinda jatuh cinta juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Tapi Menikah (RIZKYNDA)
Teen Fiction"apa-apaan gue nikah sama musuh bebuyutan?!" -Dinda. "ogah banget gue nikah sama musuh gue sendiri!" -Rizky. Publish : 03 agustus 2018 Republish : 11 mei 2020 don't copy-paste my story.