MTM (16)

3K 168 14
                                    

Setelah satu jam lebih berlatih, Rizky dan para pemain basket menyudahi latihan mereka dan memutuskan beristirahat untuk beberapa saat.

Ada beberapa dari mereka langsung berlari menghampiri pasangan mereka yang sudah menunggu di kursi penonton dan ada juga yang masih bertahan di tengah lapangan sambil mengatur nafasnya yang masih terengah pasca berlatih tadi.

Rizky yang semula terduduk sambil mengatur nafasnya kemudian beranjak menghampiri Dinda yang terlihat sibuk dengan hpnya. Ia duduk di sebelah kursi tempat duduk Dinda.

Meski tanpa bicara, namun Dinda menyadari bahwa ada seseorang yang sedang duduk di sampingnya dan ia menoleh untuk memastikan bahwa seseorang itu adalah si musuh.

Dinda yang sepertinya bingung hanya menatap diam Rizky dengan ekspresi wajah bertanya.

"Kenapa lo natap gue gitu?" Tanya Rizky yang lagi lagi memulai pembicaraan mereka.

"Lo udah selesai latihan?" Tanya Dinda.

"Menurut lo?" Rizky malah balik bertanya.

Dinda memperhatikan sekitarnya yang cukup ribut karena suara-suara canda tawa dan obrolan dari siswa siswi yang berada disana dan baru mengetahui jika para pemain basket sedang duduk bersantai, ada yang terlihat minum, dan ada yang sedang bersama sang pacar. Dan Dinda baru sadar bahwa latihan sudah selesai.

"Oh udah selesai, cepet juga." Balas Dinda.

"Mana minuman gue?" Tanya Rizky.

Dinda seperti teringat suatu hal dan ia membuka tasnya dan memberikan Rizky sebotol air mineral dan bekal roti.

"Bukain!" Perintah Rizky memberikan botol air mineral itu kepada Dinda.

Dinda menggerutu, "Ginian aja minta bukain, dasar manja!"

Namun Rizky nampak tidak peduli dengan kalimat Dinda.

Dinda membuka tutup botol tersebut dan memberikan kembali pada Rizky.

"Lap dulu kek keringat lo, jijik banget gue liatnya." Ucap Dinda.

Rizky menerima botol air tersebut, "Gak usah di liat lah kalau jijik." Ucap Rizky dan meneguk air itu beberapa tegukan.

Dinda mendecak kesal, ia mengambil sapu tangan di dalam tasnya dan memberikan pada Rizky, "Nih, lap pake ini."

Rizky menatap aneh ke Dinda dan sapu tangannya, "Gak salah lo ngasih gue ini?"

Dinda memutar bola matanya malas, "Yang ada di tas gue cuma itu gak ada handuk lagian gue gak mungkin nyediain lo handuk, emang lo penting banget apa buat gue?" Oceh Dinda.

Mendengar ucapan blak-blakan dari Dinda, Rizky hanya acuh dan kembali meneguk air mineralnya.

Merasa sang musuh terlihat acuh membuat Dinda menjadi kesal dan greget. Pasalnya Dinda sangat tidak suka jika melihat lelaki berkeringat seperti itu, menurut Dinda itu sangat menjijikan, ya walaupun patut Dinda akui mesti berkeringat, tapi ternyata Rizky tidak bau badan yang ada malah wangi parfum maskulinnya masih tercium. Tapi tetap saja Dinda tidak suka, dan itulah sebabnya ia sangat menghindari hal yang berbau olahraga terutama basket.

Bukannya Dinda tidak pernah berkeringat, tapi ayolah... anak-anak basket itu lebih banyak mengeluarkan keringat.

"Woy kecoak! Lo denger gue gak sih?" Tanya Dinda kesal.

"Dengerlah emang gue budeg apa?" Ucap Rizky tanpa menoleh ke arah lawan yang diajaknya bicara.

Dinda mendengus kesal, "Yaudah kalau lo denger tunggu apa lagi? Lap tuh keringat menjijikan lo. Udah baik-baik gue kasih lo sapu tangan."

Musuh Tapi Menikah (RIZKYNDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang