Rizky melangkah menuju kantor kepala sekolah, di sebelah ruangan itu terdapat ruang khusus untuk monitor cctv yang memang dipasang di beberapa titik di sekolahnya, namun cctv itu hanya terpasang di sudut atas luar koridor di setiap kelas dan di beberapa ruang seperti ruang latihan basket. Yang kurang baik dari sekolahan Rizky adalah kurangnya penjagaan untuk memantau cctv ini, sehinga beberapa aksi curang atau nakal yang dilakukan beberapa murid sering terlewatkan dan tidak dapat ditindak lanjuti sama halnya seperti kejadian hilangnya jaket Rizky.
Ketika Rizky memasuki ruang tempat memantau cctv itu benar saja, tidak ada yang menjaga disana, Rizky melihat ke arah monitor komputer tersebut dan melihat beberapa titik ruangan dari luar yang tentu saja sepi karna ini masih jam pelajaran.
Ia segera keluar ruangan dan mendapati ada Pak Herman, guru B.Inggris yang kebetulan lewat.
"Loh, kamu kenapa ada disini? Ini sudah jam pelajaran, kamu bolos ya?" Tegur Pak Herman langsung.
"Enggak Pak, saya gak bolos! Tadi saya ngebawa Dinda yang pingsan ke UKS." Jelas Rizky.
"Dinda pingsan? Kenapa?" Tanya Pak Herman.
"Dia dikerjain pak di suruh keliling lapangan 20 kali." -Rizky
Pak Herman terkejut, "Loh kok bisa? Siapa yang ngerjain dia?"
Rizky pun menjelaskan semua yang ia dengar secara diam-diam tadi di luar pintu UKS.
Pak Herman semakin terkejut ketika mendengar penjelasan Rizky dan beliau sampai menggeleng-gelengkan kepalanya tanda tak habis pikir oleh perbuatan anak muridnya.
"Biar bapak percaya sama saya lebih baik kita liat rekaman cctv nya pak," usul Rizky.
Pak Herman mengagguk dan beliau menuju ke arah monitor, beliau memfokuskan rekaman pada ruang latihan basket dan memutar ulang rekaman di hari Minggu.
Dari rekaman tersebut terlihat Dinda yang baru saja masuk dengan membawa jaket Rizky dan setelahnya ia keluar, namun beberapa saat kemudian muncul Alice secara diam-diam dengan menengok ke kiri dan kanan memastikan tidak ada yang melihatnya, mungkin Alice lupa jika di sekolahnya terdapat cctv yang diletakan di setiap luar ruangan.
Dan benar, ketika Alice keluar, ia membawa jaket Rizky dan ia langsung menaruh jaket itu di tas ranselnya.
"Nah! Itu pak! Si Alice dan itu jaket saya." Ucap Rizky sambil menunjuk Alice yang ada di rekaman cctv.
Pak Herman mengulangi rekaman itu sekali lagi dan mempause pada saat Alice keluar dan memang terbukti itu adalah Alice dan jaket yang ada di tangannya.
Dan setelahnya Pak Herman beralih melihat rekaman cctv di koridor menuju toilet, karena tidak terpasang cctv di area gudang jadilah Pak Herman mengecek di area menuju toilet karna arah toilet tidak terlalu jauh dari gudang dan jika ingin ke gudang pun harus melalui jalur menuju toilet dulu.
Dan setelah di putar alur mundur, terlihat Dinda, Alice, Anggie dan kedua teman geng Anggie yang melewati koridor toilet dan jelas juga terlihat di tangan Anggie terdapat jaket Rizky.
Dengan bukti yang jelas Pak Herman akhirnya percaya jika jaket Rizky hilang karena ulah Anggie dan Alice.
"Jadi bagaimana? Jaketmu sudah kembali, tapi tadi kamu bilang kalau Dinda gak mau ngasih tau siapa pelakunya." Tanya Pak Herman.
Rizky berpikir sejenak, gimana caranya dia bisa ngasih pelajaran untuk Anggie tanpa Dinda ketahui?
Rizky mungkin bisa memaafkan Alice karna alasan Dinda, tapi tidak dengan Anggie, kakak kelasnya itu harus di kasih pelajaran agar tidak semena-mena lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Tapi Menikah (RIZKYNDA)
Ficção Adolescente"apa-apaan gue nikah sama musuh bebuyutan?!" -Dinda. "ogah banget gue nikah sama musuh gue sendiri!" -Rizky. Publish : 03 agustus 2018 Republish : 11 mei 2020 don't copy-paste my story.