MTM (20)

1.9K 93 10
                                    

Hari ini adalah hari pertama Dinda melakukan tugasnya sebagai babu Rizky, lagi. Harusnya Dinda sudah bebas dari masa buruknya karna waktu seminggu sudah selesai, tapi karna insiden jaket Rizky yang hilang disebabkan oleh Dinda, jadilah ia harus menanggung jawab dengan menyerahkan dirinya sendiri untuk dijadikan babu oleh sang musuh.

Dinda melangkahkan kedua kakinya dengan kesal sambil mengomel memaki sang musuh, ia sekarang sedang menuju kantin. Rizky baru saja menyuruh Dinda membeli makanan untuknya dan lelaki itu menunggu di balkon.

"Rese banget sih, nyusahin gue aja tu cowok! kenapa gak langsung makan di kantin sih? ngerepotin gue aja." omel Dinda.

Flashback

Rizky dan Dinda sedang ada di balkon, setelah bell istirahat berbunyi Rizky langsung menarik tangan Dinda dan membawanya ke balkon. Walaupun di sepanjang perjalanan menuju balkon Dinda tak henti mengomel karna menganggap Rizky tidak sopan sudah menarik dirinya dan langsung membawanya pergi tanpa berbicara terlebih dahulu, namun Rizky tidak memperdulikan itu ia tetap saja menarik Dinda dan membawanya ke balkon.

"Heh, lo mau ngapain sih? ngapain bawa-bawa gue kesini? gue laper dan gue mau makan ke kantin." ucap Dinda.

Rizky melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Dinda, "Lo pikir cuma lo doang yang laper? gue juga."

"Ya kalau laper harusnya lo ke kantin bukan kesini, bego!" omel Dinda.

"Simpen kata bego buat diri lo sendiri. Lo pikir lo siapa berani bilang kaya gitu sama majikan lo?" ucap Rizky.

Dinda menggepalkan kedua tangannya dan matanya menatap kesal kearah Rizky.

Rizky terlihat santai melihat ekspresi Dinda yang terlihat kesal padanya, "bukannya kemaren lo sendiri yang menyerahkan diri buat gue."

Mendengar itu Dinda melototkan matanya.

"Eh, oops! maksud gue.. menyerahkan diri lo buat gue jadiin sebagai babu." lanjut Rizky dengan menahan tawanya.

"Heh kecoak! lo inget ya! Kalau sampai lo nyuruh gue yang macem-macem gue jamin lo gak bakal bisa hidup tenang, inget tuh!" ancam Dinda.

Rizky maju selangkah mendekati Dinda, "Ohya?"

Dinda sedikit gugup karna jaraknya dan Rizky menjadi semakin dekat.

Rizky mencondongkan wajahnya kearah wajah Dinda dan membuat mata mereka saling bertemu dalam jarak yang begitu dekat, "lo takut kalau gue macem-macemin lo? apalagi di tempat sepi kaya gini." Rizky tersenyum jahil.

Mata Dinda terbuka lebar dan ia segera mendorong Rizky agar menjauh darinya.

Rizky tertawa karna berhasil mengerjai Dinda.

"Heh! Lo pikir gue takut apa sama cowok kaya lo? Gue itu jago bela diri ya dan lo bakal bonyok sama gue." ucap Dinda.

"Hahaha apa lo bilang? Jago bela diri? Hahaha jago marah-marah sih iya." sahut Rizky.

Dinda semakin kesal dan ia segera melangkah pergi meninggalkan Rizky, tapi baru beberapa langkah tangannya sudah dicegah oleh Rizky.

"Apaan sih? Lepasin gue!" bentak Dinda.

"Yang nyuruh lo buat pergi siapa?"

Dinda hanya diam namun matanya menatap kesal kearah Rizky.

"Lo gak bakal kemana-mana tanpa seizin dari gue, karna mulai hari ini sampai sebulan lo adalah babu gue, dan lo harus nurut sama gue."

Dinda melepaskan pegangan tangan Rizky dengan kasar dan menatapnya tajam, "oke, gue tau gue sekarang adalah suruhan lo, tapi kalau lo cuma buang-buang waktu gue dengan perdebatan yang gak jelas kaya tadi, lebih baik gue pergi makan buat ngisi perut gue daripada ngisi dosa sama lo disini." sahut Dinda.

Musuh Tapi Menikah (RIZKYNDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang