"Ekhem! Kalau mau pacaran jangan di sini mas, mba."
Dinda dan Rizky yang sebelumnya saling memandang satu sama lain karena ibu jari mereka yg saling bersentuhan, terkejut saat ada seorang lelaki yang melewati mereka dan menegur mereka.
"Eh? Apaan pacaran? Idih siapa yg pacaran sih?!" Ucap Dinda kesal menoleh ke arah lelaki yang sudah melenggang pergi menuruni anak tangga.
"Emang gak ada cewek lain apa sampai gue dikira pacaran sama lo." Sahut Rizky.
Dinda melirik kesal ke arah Rizky, "Lo sih sok-sokan mau bantuin gue jadi dikira pacaran kan! Lagian gue gak sudi ya dikira pacaran sama lo! Kaya gak ada cowok lain aja!" Balas Dinda.
"Emang lo pikir ada cowok yang mau sama cewek emosian, kasar kaya lo?" Ledek Rizky.
"Asal lo tau ya yang suka sama gue itu banyak, gue bisa aja milih salah satu dari mereka tapi... guenya aja yang gak mau." Balas Dinda.
"Terserah lo," ucap Rizky dan langsung berdiri meninggalkan Dinda.
"Eh woy! Tadi mau bantuin gue sekarang malah pergi! Dasar kecoak!" Ucap Dinda dan segera membereskan buku-buku yang berhamburan.
.....
Bell istirahat berbunyi, semua siswa siswi segera berhambur ke luar kelas dan langsung menyerbu tempat paling primadona di sekolah, siapa lagi kalau bukan kantin.
Sama halnya dengan Dinda dan teman-temannya mereka juga sedang menuju kantin, namun di tengah perjalanan, Rizky mencegat Dinda dan memintanya untuk berhenti sebentar.
"Ish mau apa lagi sih lo? Mau suruh-suruh gue? Tolong ya gue laper dan gue mau makan." Ucap Dinda.
"Ge'er banget sih kalau gue mau nyuruh-nyuruh lo," sahut Rizky.
"Ya terus lo mau apa?" Sambung Dinda yang sudah kesal karena ditinggal teman-temannya yang sudah berada di kantin.
"Hari ini gue gak bakal nyuruh-nyuruh lo, dan hari ini lo libur jadi babu gue." Ucap Rizky
Dinda yang tadi sudah penuh emosi seketika berubah menjadi kaget dan matanya berbinar, "hah? Lo seriusan? Gue hari ini gak jadi babu lo? Jadi lo gak bakal suruh-suruh gue?" Tanya Dinda antusias.
Rizky hanya mengagguk.
Dinda tersenyum senang, "YES!! MERDEKA!!! Hahaha,"
Rizky merasa aneh melihat Dinda yang baru kali ini terlihat sangat bahagia, biasanya muka Dinda gak enak banget di liat karena judes kalau udah ketemu Rizky.
"Oke deh kecoak, karna lo yang bilang kalau gue hari ini libur jadi babu, hmmm berarti gue bebas mau ngapain dan sekarang gue mau makan karna gue laper dan.... bye!"
Belum sempat Dinda melangkah meninggalkan Rizky, cowok itu menarik tangan Dinda dan mencegahnya lagi.
"Ish apa lagi sih?" Tanya Dinda kesal karena sudah dua kali di cegat.
"Hari ini lo emang libur jadi babu, tapi tugas libur lo ini gue ganti jadi besok." Ucap Rizky.
Dinda terngaga, "Hah? Besok?"
Rizky hanya mengagguk.
"Besok kan Minggu." Ucap Dinda.
"Iya, karna besok gue ada latihan basket di sini dan lo harus datang."
"Enak aja, enggak mau! Besok kan hari libur ngapain gue ke sekolah apalagi ngeliatin lo latihan basket! Hih gak banget." Protes Dinda.
"Ini perintah dan lo harus matuhin! Jangan lupa lo bawa bekal roti buat gue dan air mineral, inget! Roti selai nanas, kalau lo usil ngolesin selai kacang sekali lagi.. gue pastiin lo bakal bayar akibat itu semua. Besok, di ruang latihan basket jam 1 siang, gue tunggu." Ucap Rizky dan setelah itu ia pergi.
Dinda menggepalkan kedua telapak tangannya menahan amarah yang sudah memuncak.
"Sabar Din... sabar... bentar lagi semuanya selesai." Ucap Dinda dan ia segera menuju kantin.
Tbc.
Maaf semua aku baru up :"
Ini juga aku cepet ngetiknya jadi maaf kalau pendek yaa, aku baru sempat buka wattpad soalnya.Maaf juga kalau chapter ini gak bagus, aku lagi mumet sih, wkwk lagi gak bisa mikir banyak.
Makasih udh mau nunggu cerita ini, mohon maaf kalau ada typo, kasih tau aja deh kalau ada:)
See you❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Tapi Menikah (RIZKYNDA)
Teen Fiction"apa-apaan gue nikah sama musuh bebuyutan?!" -Dinda. "ogah banget gue nikah sama musuh gue sendiri!" -Rizky. Publish : 03 agustus 2018 Republish : 11 mei 2020 don't copy-paste my story.