6

1.1K 117 5
                                    

Huruf miring bisa jadi Flashback atau ngomong dalam hati. TYPO BERTEBARAN HARAP ABAIKAN SAJA.

Happy Reading!!

**

Butuh tiga hari So Eun tidak masuk sekolah dan Kyuhyun yang bertugas membawa surat sakitnya. Tentu saja itu untuk bisa menunjukkan pada Ha Eun bahwa dia bisa menjaga So Eun seperti adik iparnya dengan baik kelak. Namun di sisi lain, So Eun benar-benar muak dengan tingkah Kyuhyun menarik perhatian orang tuanya dan Ha Eun. Hingga akhirnya, So Eun kembali untuk melakukan rutinitasnya di hari biasa, yaitu sekolah. Dan betapa terkejutnya gadis itu karena melihat Kyuhyun sudah berada di rumah ini sambil mengobrol bersama ayahnya.

"So Eun... kenapa hanya berdiri? Ayo cepat sarapan..." nyonya Kim menyadari keberadaan putrinya segera berucap dan membuat perhatian dua pria yang tadi asyik mengobrol teralihkan padanya.

"baby, duduk di samping appa ya" masih dengan tatapan mencurigai Kyuhyun, gadis itu duduk di samping sang ayah.

"kenapa orang ini ada di sini sepagi ini?" Tanya So Eun sarkas.

"baby, tidak boleh seperti itu. Kyuhyun ke sini pagi ini karena khawatir denganmu dan memastikan bahwa kau sudah sehat. Dia juga bersedia untuk berangkat bersamanya karena mulai dari kemarin kakakmu sedang ada kegiatan dari kampus dan mengharuskannya menginap, jadi tidak ada yang mengantarmu"

"appa tidak bisa?" tuan Kim menggenggam tangan So Eun lembut.

"bukannya appa tidak bisa, tapi Kyuhyun sudah berbaik hati datang. Appa tidak mungkin mengusirnya"

"kenapa tidak appa lakukan? Aku tidak mau pergi dengannya, lebih baik naik bus daripada bersamanya" Kyuhyun menahan kesal mendengar setiap kata yang keluar dari mulut So Eun cukup membuat telinganya panas. Sepertinya sulit untuk menaklukan hati si calon adik ipar. Dia harus berusaha sekuat tenaga untuk mendapat restu dari So Eun.

"appa, tidak apa-apa. Tapi, aku akan tetap mengantarnya. Appa tenang saja. Lagipula akan lebih baik pergi dan pulang bersamaku karena sekolah kami sama juga arah pulang searah, itu mempersingkat waktu"

"dengar, baby. Kyuhyun benar. Kalian satu sekolah, jadi itu lebih memudahkan"

"kenapa appa terus membelanya? Sebenarnya anak appa siapa?" kesal So Eun.

"bukan begitu, baby"

"terserah... aku pergi sendiri. Titik!"

So Eun mencomot satu roti dan apel yang ada di meja makan terus pergi tanpa mendengar panggilan dari ayahnya yang merasa bersalah. Kyuhyun segera menenangkan tuan Kim dan langsung mengejar So Eun.

"dasar gadis merepotkan. Apa sulitnya pergi bersamaku?" gerutu Kyuhyun sambil menstarter motornya dan mengejar So Eun yang berjalan cepat di trotoar.

"ya, cepat naik! Memangnya sebegitu bencinya kau padaku?" kata Kyuhyun dengan laju motor yang pelan menyamai So Eun.

"jangan mengikutiku!"

"jangan berlebihan. Lagipula aku hanya tidak tega pada appamu karena putrinya pergi tanpa sarapan dan apalagi baru saja sembuh dari sakit. Kau ini anak durhaka ya?"

"diam!!"

"cepat naik! Kenapa sulit sekali? Aku tidak ada maksud apapun melakukan ini, ini murni ingin membantu meringankan appamu saja. Apa kau tidak berpikir? Kalau appamu mengantarmu, dia harus berputar jauh untuk sampai di kantor. Jangan egois, nona muda Kim" ujar pria itu panjang lebar. So Eun berhenti, dia merenung sejenak ucapan Kyuhyun. Memang benar, jika ayahnya mengantar ke sekolah ayahnya harus berputar cukup jauh untuk mencapai kantornya. Maka dari itu selama ini dia pergi bersama sang kakak karena kampusnya yang searah. So Eun melirik Kyuhyun yang masih dengan wajah datarnya di atas motor. Pria itu menunjuk tempat di belakangnya dengan dagunya seakan menyuruh So Eun naik ke motornya.

The Mission Love [KyuSo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang