6. Clinton

1.6K 165 46
                                    

Jangan - Marion Jola ft. Rayi Putra

PAGI-pagi sekali, Anneth dan Joa sudah berada di dalam kelas mereka. Tujuan utama dari Joa yang ingin berangkat pagi-pagi adalah ingin menonton pertandingan basket. Mau tidak mau Anneth juga harus ikut berangkat pagi.

"Nashwa mana sih? Tadi katanya udah otw." Joa mencak-mencak sendiri.

Sementara yang mendengar Joa berbicara, hanya bergeming. Anneth tidak berniat menggubris perkataan Joa yang benar-benar tidak penting baginya.

"Kebiasaan tu anak. Bilangnya sih otw tapi nyatanya masih di atas kasur." Dan sampai saat ini Joa masih mengomeli Nashwa.

"Emang dasarnya kebo, tu anak," lanjutnya.

Di liriknya Anneth yang saat ini tengah membaca novel kesayangannya. Pantas saja Joa di kacangin, Anneth saja sibuk dengan dunianya sendiri.

"Gua berasa ngomong sama meja, ya," sindir Joa.

Anneth hanya melirik sekilas ke arah kembarannya. Kemudian kembali mengalihkan pandangannya ke arah novel.

"Anjrud beneran di kacangin gua," umpat Joa.

"Lama-lama kayak orang stress gua ngomong sendiri." Joa masih terus mengoceh.

"Emang udah stress. Udah tahu Nashwa kelakuannya begitu tetap aja ngoceh sendiri," sahut Anneth.

"Namanya juga kesel," elak Joa sambil membuang tatapannya. Wajahnya merengut. Anneth hanya memutar bola matanya kesal.

"HELLO GUYS!!" sergah Nashwa yang tiba-tiba nongol di pintu kelas.

"SORRY, GUA AGAK LAMA." lanjutnya sambil melangkah menuju bangkunya. Gadis manis itu cengar-cengir setelah di pelototi oleh Joa.

"Kebiasaan lo, pasti lo masih di kasur kan waktu lo bilang otw?" tuding Joa melotot.

Nashwa langsung menduduki bangkunya. Gadis itu meletakkan tas sekolahnya sambil cengar-cengir."Tau aja lo. Ya maap."

"Kebo sih!" cerca Joa.

"Siapa?" tanya Nashwa.

"Elo, lah." Joa menjawab dengan menekan nada bicaranya.

"Yang nanya," kelakar Nashwa. Lalu, Nashwa tertawa sampai bahunya bergetar.

Joa langsung menghampiri Nashwa dan menabok pipi mulus Nashwa. Bukannya menghentikan tawanya, Nashwa malah semakin terpingkal-pingkal bahkan sampai memegangi perutnya.

"Temen gua enggak ada yang beres. Yang satu pendiem banget kayak orang gak bisa ngomong. Yang satu ketawa mulu kayak orang gila. Gemes gua, sampai-sampai pengen nabok," cerocos Joa panjang kali lebar.

"Di bawa happy aja kali. Hidup tu cuma sekali. Selain mencari amal baik, kita juga harus menikmati dengan cara berbahagia." Nashwa berucap dengan gelagat sok bijaksana.

"Tai." Joa mengumpat sambil melengos ke arah lain.

"Btw, pr kimia lo, udah?" tanya Nashwa, tawanya mulai mereda.

"Udahlah. Gua kan rajin," jawab Joa seraya menepuk-nepuk dadanya. Merasa bangga.

Anneth yang sedari tadi diam-diam menyimak perkataan mereka, kini ia tersenyum sumir."Kalo enggak gua paksa, mana mau Joa ngerjain pr," ujar Anneth terus terang.

"Udah gua duga," kata Nashwa terkekeh kecil.

"Daripada ngerjain pr, mending nonton drakor. Di jamin mendapatkan kesenangan lahir dan batin. Ngeliat oppa-oppa yang gantengnya nggak ketulungan bisa bikin mata seger. Lah ini ngeliat rumus kimia? Pusingnya setengah hidup!" ujar Joa.

THE DEEPESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang