"Indah, cerita, masa-masa berdua bersama mu."
- Jaz - Berdua Bersama -
***
Dan ternyata itu bukan tembok melainkan seseorang yang ia tabrak dan lebih membuat ia nambah kesal adalah seseorang itu rival disekolahnya. Siapa lagi kalau bukan pria tampan yang di Kagumi para kaum hawa di SMA merah putih yaitu ,arsenio dewanta Aldebaran.
"Ternyata eloh!Kirain gue tembok,Habisnya badan loh lempengnya kayak tembok,"cengir Andhara.
"Ternyata eloh!Kirain gue tembok Habisnya badan loh lempengnya kayak tembok,"Ucap arsenio mengulangi perkataan Andhara dengan suara yang dibuat-buat.
"Awas minggir! Gue mau cari tas ransel gue,"Andhara langsung pergi, tetapi pergelangan tangannya tiba-tiba di cekal oleh seseorang yang tak lain adalah arsenio.
"Apa lagi? Gue udah telat nih , nanti gue bisa-bisa di hukum sama pak bandi,"lanjut Andhara sambil menatap arsenio dengan tatapan garang.
"Udah ngomongnya! Loh tau nggak apa salah loh ,sampai gue cekal tangan loh?"Tanya arsenio dingin kepada Andhara.
Andhara hanya memutar bola matanya jengah melihat arsenio yang sangat amat menyebalkan hari ini.
"Loh tau ini nggak?"Tanya arsenio sambil menjinjing tas ransel yang berwarna biru mudah keatas yang pasti tas ransel itu milik Andhara.
"Loh bego yah! Jelas dong gue tau, malah tau banget. Itu kan tas ransel gue. Terus apa salahnya?"Tanya Andhara bingung dengan perlakuan arsenio yang menurutnya aneh.
"Loh tau ini,"lanjut arsenio sambil menunjuk dahinya yang memar.
"Nggak!"ketus Andhara"lagian juga dahi loh memar begitu , paling juga loh jalan nya nggak lihat-lihat. Maka nya jadi memar begitu,"semprot Andhara dengan begitu cerewet.
Arsenio menatap Andhara yang menurutnya cerewet banget , dengan tatapan yang tak kalah garang .
"Dan orang yang nabrak gue itu sampe dahi gue memar itu yah eloh , Andhara Kirana mahestri!"ujar arsenio dengan greget kepada Andhara dan meneken nama lengkap Andhara.
Andhara yang mendengar pernyataan arsenio pun hanya cengir kuda sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Eloh tadi ngelempar tasnya kena dahi gue , bego!Sampe benjol gini lagi, sakit tau,"lanjut arsenio.
"Jadi kena loh ,maaf yah"Andhara pun hanya cengir kuda sambil tangannya memegang dahi arsenio.
Arsenio pun menghempas tangan Andhara lembut"jadi kena loh ,maaf yah"ulang arsenio sambil menirukan gaya Andhara dengan arsenio memegang dahinya Andhara , Andhara pun menghempas kan tangannya arsenio.
"Gue nggak mau tau! Loh pokoknya obatin dahi gue. Bisa-bisa ancur muka gue yang ganteng ini. Nanti perempuan nggak ada lagi yang suka sama gue"arsenio pun mengomeli Andhara dengan kesal.
Andhara pun menatap arsenio dengan tak kalah kesal. Ternyata arsenio yang sifat cerewet nya pun sudah keluar.
"Emang udah ancur kali"gumam Andhara , tetapi masih bisa di dengar oleh arsenio.
"Apa loh bilang!"semprot arsenio.
"Nggak apa-apa kok. Nanti aja deh saat istirahat gue obatin. Yaudah gue kekelas dulu"ujar Andhara sambil melangkah-kan kakinya.
"Tunggu gue ikut"Panggil arsenio sambil menyamakan langkahnya dengan Andhara.
"Ekhmmmm!"
Saat mereka berdua sedang berjalan untuk masuk kelas , tiba-tiba saja ada suara seseorang yang sedang berdehem dan membuat mereka memberhentikan langkahnya.
"Arsenio! Tenggorokan loh bermasalah Bolot yah , kok pake berdehem segalah sih"ujar Andhara dengan polosnya.
"Astaga dhar , Bolot mah telinga kali . Tapi bukan gue kok yang berdehem"balas arsenio.
Saat mereka sedang mengobrol dengan tanda tanya , tiba-tiba saja ada sebuah tangan yang memegang pundak mereka masing-masing.
Arsenio dan Andhara pun sontak saja menghadap ke belakang. Dan betapa terkejutnya mereka saat melihat seseorang yang tadi memegang pundaknya.
Ternyata yang memegang pundak mereka adalah pak Ardi sang guru BP yang galaknya minta ampun di SMA merah putih.
"Eh,pak Ardi"ujar arsenio dan Andhara.
"Ngapain ada disini pak?"Tanya arsenio basa-basi dengan wajah kikuk.
"Udah kamu nggak usah basa-basi lagi. Kalian berdua ikut saya ke ruangan bk"ujar pak ardi sambil menjewer daun telinga arsenio dan andhara.
"Kagak usah dijewer juga ,pak"Ngadu andhara dengan Manahan perih di telinganya. Lalu pak Ardi pun melepaskan jeweran nya di daun telinga andhara terkecuali arsenio.
"Iyah pak,bener apa kata dhara. Nanti daun telinga saya biru lagi"timpal arsenio.
"Heh! Arsenio. Yang ada juga kalau telinga dijewer itu warna nya merah bukan biru"semprot Andhara membenarkan ucapan arsenio.
"Suka-suka mulut gue yang ngomong dong"balas arsenio.
"Tapi kalimat yang keluar di mulut loh salah"ujar andhara.
"Yah biarin aja, urusan amat sih loh sama gue. Loh suka yah sama gue , makanya loh perhatian gini sama gue"ujar arsenio untuk menggoda andhara.
Pak ardi sudah menahan amarah dan mendengar perdebatan mereka berdua dengan penuh emosi yang membara.
"Kalian bisa diam! Telinga saya bisa-bisa bisu mendengar perdebatan nggak jelas kalian"semprot pak Ardi.
"Bolot pak ! Bukan bisu"ujar arsenio dan Andhara sambil melirik pak ardi.
"Kalian berdua berani ngatain saya Bolot!hah!"ujar pak ardi.
Telah sampailah arsenio dan Andhara di ruangan bk. Dirungan bk , arsenio dan Andhara habis di ceramai dan di nasehati oleh pak ardi.
"Jadi kalian berdua ini , pilih di skors selama 3 hari atau lari lapangan 20 kali puteran?"Tanya pak ardi.
"Di skors 3 hari"ujar arsenio.
"Lari 20 puteran"ujar Andhara.
Andhara dan arsenio mengucapkan bersama dengan berbeda pendapat. Arsenio pun langsung saja melirik ke Andhara yang duduk disampingnya.
"Heh!enakan juga di skors selama 3 hari Kali"ujar arsenio.
"Heh! Arsenio. Mending juga lari 20 puteran dari pada di skors. Loh mau ketinggalan pelajaran disekolah"ujar Andhara.
"Andhara Kirana mahestri. Ini itu udah tahun 2019 kali, kita bisa belajar lewat aplikasi ruang guru"ujar arsenio tak mau kalah juga dengan Andhara.
"Lama loh"ujar Andhara sambil menarik tangan arsenio.
"Kami permisi pak"lanjut Andhara sambil menarik tangan arsenio agar ikut beranjak dari ruangan bk.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN CINTAKU (SELESAI✅)
Jugendliteratur[DILARANG MENJIPLAK!!] [MASA REVISI] "Emangnya loh mau ngapain nyari bokap gue ? Astaga Arsenio ! Atau jangan-jangan loh mau daftar yah jadi mantu nya , gue sih ogah yah punya suami macam kayak loh"-Andhara. "Lagian juga siapa kali yang daftar jad...