03. Hampir Runtuh

1.7K 64 1
                                    

'Bodoh? Satu kata yang saat ini gue lakukan. Gue menunggu loh begitu lama, seharusnya gue sadar kehadiran loh hanya bagaikan angan -angan semata'

- Arsenio dewanta Aldebaran -

Andhara masih fokus mengerjakan pr biologinya. Begitu pusing Andhara mengerjakan tugas biologi yang di berikan oleh Bu Dewi sang guru biologi.

"Udah selesai belum tugasnya?"Tanya Galen sambil menatap sang adik yang sedang terfokus kepada layar laptopnya.

"Bentar lagi bang. Tugasnya rada juahat banget bang, sampe pusing kepala ara,"ucap Andhara dengan nada bicara yang bisa di bilang lebay.

"Tugas apaan sih? Sampe belum kelar dari tadi. Sini Abang bantuin biar tugas kamu cepet selesai,"ujar Galen sambil menghampiri Andhara.

Andhara pun sudah terkejut saat Galen sudah berdiri didepannya. Andhara langsung saja menutup leptop nya itu dengan cepat , agar Galen tidak tahu apa yang sedang ia lihat.

Pasalnya tugas yang ia kerjakan sudah selesai beberapah menit yang lalu.

"Udah bang , biar ara aja. Abang nggak ngerti. Udah sana keluar dulu. Nanti kalau udah kelar , ara balikin laptopnya bang. Keluar sana gih"ujar Andhara dengan mendorong tubuh galen agar keluar dari kamarnya.

Andhara berusaha mendorong Galen agar keluar dari kamarnya. Namun Galen tidak keluar pun dari kamarnya.

Galen pun curiga kepada Andhara dan dengan cekatan dahsyat , Galen merebut laptopnya dari ara.

Music terbaru Shawn Mendes
Mantan pacar Shawn Mendes
Foto terkeren shawn Mendes

Itulah beberapah tulisan yang tertera di leptop. Galen pun mendengus kesal kepada adik kesayangannya ini. Galen fikir adiknya ini benar-benar mengerjakan PR-nya.

Galen menatap Andhara yang sedang menunduk. Galen ingin memarahinya tetapi Galen tak tega. Langsung saja Galen beranjak dari kamar Andhara dan berjalan menuju kamarnya.

"Abang! Jangan dibawah leptopnya , ara masih belum selesai make-nya bang!"ujar Andhara dengan nada agak teriak sambil mengejar Galen yang sudah keluar dari kamarnya.

Dengan langkah cepat , Galen langsung masuk ke kamarnya dan langsung menutup pintu kamarnya dengan sangat kencang.

Andhara pun sempat terkejut saat abangnya menutup pintu dengan sangat kencang dan mengakibatkan bunyi yang menggema sangat keras , sehingga Andhara dengan refleks nya langsung menutup kedua telinganya.

"Dasar Abang jahat , kita nggak temenan lagi. Bye!"teriak Andhara dengan suara yang agak cempreng seperti toa masjid didepan kamar Galen. Lalu pergi dan berjalan ke arah kamarnya.

***

Sudah dua Minggu pun berlalu , beberapa hari ini Andhara sudah mengejar pelajaran yang tertinggal. Dan begitu pun ia sudah agak mengenal siswa siswi SMA merah putih.

Andhara pun berjalan di koridor sekolah dengan sangat lesu. Karna kejadian kemarin malem bersama abangnya. sejujurnya ia masih memikirkan nya. Apakah abangnya akan marah kepadanya ? Sehingga , tadi saja saat berangkat sekolah , didalam mobil hanya di isi dengan keheningan saja.

Saat masih fokus dengan pikirannya , tiba-tiba saja ada seseorang yang mengagetkan Andhara dengan kejahilannya. Siapa lagi kalau bukan kedua teman-teman nya.

"Oy Andhara! kenapa loh pagi-pagi udah kusut aja tuh muka. Di setrika deh biar rapih,"ujar Kiara sambil terkekeh melihat wajah cemberut Andhara.

"Dih yah serah gue lah. Muka-muka gue ini. Kok loh yang sewot sih,"ketus Andhara.

"Jangan di jelek-jelekin muka loh dhar , udah jelak nambah di jelek-jelekin lagi,"sela nayra dengan kekehan.

Andhara pun langsung saja melayangkan pukulan ke bahu nayra dengan terkekeh , pasal nya andhara sudah melupakan hal yang tadi ia pikirkan.

Tetapi saat Andhara ingin melayangkan pukulan lembut di bahu nayra , tetapi nayra sudah terlalu cepat mencekal tangan Andhara .

"Loh mau mukul gue yah loh,"tebak nayra sambil mencekal tangan kiri Andhara.

"Nggak kok. Orang gue mau nge-bersihin baju loh kok,"ujar andhara dengan mengelak sambil berpura-pura membersihkan seragam nayra.

"Eh tunggu deh,"ujar Kiara sambil memperhatikan tangan sebelah kiri Andhara. Andhara pun yang di tatap oleh kiara merasa bingung emangnya ada yang salah dengannya ? Sehingga kiara menatap nya seperti gitu , pikir Andhara.

"Kok loh natap gue kayak gitu ,kai? Gue kenapa? Bedak gue belepotan yah?apa rambut gue berantakan?"Tanya seribu tanya Andhara kepada kiara sambil kedua tangannya memegang wajah dan membenarkan rambut sebahu nya yang berwarna hitam.

"Nggak kok. Tapi kayaknya gue pernah lihat gelang semacam loh deh , dhar. Gue lihat dia pake gelang persis banget kayak loh , tapi gue lupa,"ujar Kiara sambil berfikir.

"Yaelah kai. Gelang kayak gitu mah banyak kali yang make. Palingan juga loh lihat gelang Andhara di olshop kali,"ujar nayra.

"Maybe,"ujar Kiara sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Udah yuk ke kelas,"

***

A

rsenio memantulkan bola orange itu di lapangan lalu ia lempar masuk ke dal ring. Yaps ! Bola berwarna oranye itu akhirnya masuk dengan sempurna kedalam ring.

"Sen , sini bentar!"panggil dewa.

Arsenio mengambil bola basket terlebih dahulu lalu berjalan mendekati dew dan Abyan yang saat ini sedang duduk di dibangku Deket pohon rindang didepan lapangan ini.

Arsenio duduk disamping Abyan dengan memainkan bola orange itu.

Dewa menatap arsenio dengan sangat serius ."loh nggak mau nyari cewe gitu?"

Abyan tertawa renyah saat mendengar ucapan dewa teman bobrok nya ini. "Gue kira loh mau curhat , eh malah nanya begituan."

"Loh kayak bokap gue aja nanya begituan, gue masih suka sama cewe kali. Tapi gue suka nya tetep sama dia,"Balas arsenio dengan menatap dewa.

"Loh emang nya yakin dia akan balik ke sini sen?" Tanya Abyan setelah tertawa.

Arsenio yang mendengar ucapan Abyan yang seperti menampar dirinya Seakan akan ucapan kalimat itu merobohkan benteng yang dia bangun selama ini.

Dewa mendekat kepada Abyan." Goblok loh nanya begituan,"bisik dewa.

Arsenio hanya tersenyum kecut."Gue yakin! Dia bakal balik,"

Entah apa yang masuk di dirinya dengan mengucapkan seperti itu. Seakan akan kalimat itu penyemangat untuk dirinya.

***

Tbc

TEMAN CINTAKU (SELESAI✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang