Teman Cintaku • EPILOG

199 18 0
                                    

SESUAI JANJI AKU UPDATE HARI INI!

JANGAN LUPA DI SETEL MULMED NYA!

***

Andhara melepas pelukan nya dan menatap arsenio kesal.
"Nio dari mana aja sih! Ara tuh nyariin nio! Kata Kiara, nayra sama Rina nio kecelakaan! Jantung Ara tuh mau copot tau gak?! Kenapa sih selalu bikin Ara khawatir terus! Udah tau ara tuh sayang sama nio dan nggak mau kehilangan nio lagi!" Ucap Andhara dengan menggebu-gebu mengeluarkan semua kalimat yang tadi bersarang di pikiran nya.

Arsenio tersenyum melihat wanita yang berada di depan nya begitu cerewet dan menggemaskan. Bila saja keadaan saat ini sepi mungkin saja dia suka menggigit pipi chubby Andhara dengan gemas, namun sayang keadaan saat ini ramai dan apa lagi ada kedua orang tua nya dan juga orang tua Andhara.

Andhara menutup mulut nya dengan kedua tangan nya kala tersadar dengan ucapan di akhir.

"Gue juga sayang dan nggak mau kehilangan loh lagi,Ra." Ucap arsenio lembut dengan tangan kanan nya mengacak atas kepala andhara dengan tersenyum.

Merona sudah kedua pipi Andhara saat ini. Jangan pikirkan keadaan jantung nya saat ini, jantung nya sungguh sedang maraton dan melayang tinggi.

"Duhh pipi nya merah , pengen deh nio cium tuh pipi, boleh?."

"ENAK AJA ANAK GADIS OM MAU KAMU CIUM, HALALIN DULU DONG."Ucap indra tegas dengan menghampiri arsenio dan andhara.

Andhara dan arsenio terkejut lantas mendengar suara tegas itu. Arsenio tersenyum canggung kepada Indra saat ini seperti maling yang tertangkap basah.

"Kalo sudah saya halalin boleh saya cium om?"ucap arsenio dengan tersenyum lebar.

Kedua mata Andhara hampir mau copot saat mendengar ucapan arsenio. Kedua pipi nya memanas dan bersembur merah merona.

Indra terkekeh dengan ucapan arsenio." Boleh,"

Angga berjalan mendekati merek bertiga. Tangan kanan Angga menjewer daun telinga arsenio."Belajar dulu yang bener, masih anak SMA udah bahas masalah yang berat."
Teman - teman Andhara dan arsenio pun tertawa saat papa Andhara yang melontarkan ucapan dengan berjalan menghampiri mereka berdua.

Arsenio meringis ketika telinga nya terkena jeweran dari ayah nya. Rasa nya? Mungkin kayak Ironman! Tidak! Rasa nya ini perih sekali.

"Becanda ayah,"ucap arsenio dengan jari nya berbentuk "V".


***

Arsenio sudah siap dengan pakaian visual nya, celana jeans , kaos oblong putih dengan terbalut bomber dan juga sepatu Vans nya.

Setelah kejadian kemarin malem atas kelakuan nya yang membuat dirinya menjadi canggung dengan Indra lantas perkataan nya. Saat itu juga, arsenio memberikan janji kepada andhara bahwa hari ini dia ingin membawa cewe itu ke suatu tempat.

Sepeda motor arsenio melaju dengan kecepatan normal. Sepeda motor nya memasuki pekarangan rumah Andhara. Ia melepas helm fullface dan turun dari motor nya.

Arsenio memencet bel rumah dan akhirnya salah satu tuan rumah pun membuka kan nya.

"A-yok,"ucap Andhara dengan gugup. Mungkin efek dari kejadian kemarin malem yang membuat pipi nya terus menerus Merona merah atas ucapan arsenio.

"Udah izin sama bang Galen atau Tante mawar sama om Indra?"

"U-dah kok,"

Tangan kanan arsenio terangkat untuk mengacak atas rambut Andhara dengan sengulas senyuman." Gemes banget kalo lagi gugup gitu,"

Andhara memalingkan wajah nya." A-apan sih,"

"Pake make up nya jangan tebel tebel dong,"Goda arsenio dengan tertawa renyah.

Andhara langsung memegang pipi nya." Nggak kok!"ucap Andhara dengan berjalan mendekati sepeda motor milik arsenio. "Ayo,"

Arsenio berjalan mendekat pada Andhara."bawel,"

***

B

erbagai bunga yang berada di taman ini menambah kesan luar biasa pada taman ini. Suasana menjadi lebih indah dan enak di pandang melihat berbagai tanaman bunga yang bersejejer ditanam ini.

Kedua mata Andhara tak lepas dari pandangan di setiap taman ini. Ini bener-benar manakjubkan, terdengar nya alay? Tapi tak masalah, ini benar-benar sangat indah. Bahkan ditanam ini ada danau yang tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil.

Arsenio menggenggam tangan Andhara erat seperti tak mau kehilangan. Arsenio membawah Andhara ketempat tujuan mereka.

Andhara terkejut melihat bahwa di sini ada teman teman nya dengan memegang bunga mawar di setiap per-orangan.

"Eh ada mereka juga,"

Arsenio hanya tersenyum penuh arti membalas perkataan andhara. Arsenio membawah Andhara di tengah tengah.

"Ini bagus banget,"ucap Andhara dengan melihat kelopak bunga mawar merah yang bertamburan di rumput dengan berbentu love.

Arsenio memegang kedua tangan Andhara." Gue pengen tau tentang perasaan loh saat ini ke gue," arsenio memandang andhara dengan lekat.

"Rasa sayang gue melebihi rasa sayang sekedar sahabat,Ra. Rasa sayang ini seperti lebih, mungkin gue udah mulai mencintai loh."

Andhara terkejut dengan perlakuan arsenio saat ini. Apalagi arsenio menyatakan perasaan nya kepada dirinya. Ini bener bener membuat diri nya bungkam.

Berubah nya ekspresi Andhara tak luput dari pengelihatan dirinya. Arsenio melepaskan pegangan kedua tangan Andhara dengan pasrah.

"Maafin gue ,Ra. Gue paham kok , nggak seharus nya gue ungkapin perasaan ini. Tapi jujur Ra setelah gue ungkapin perasaan ini membuat gue lega. Gue nggak seharus nya jatuh cinta sama loh ,ra.
G-Gue nggak maksa loh kok kalo emang loh gak terimah cinta gue." Jelas arsenio dengan lesuh lalu menundukkan kepala nya.

Andhara pergi dari hadapan arsenio dan berjalan mendekati dewa , Kiara, Abyan , Rina , nayra, Galen , Ardana dan leta untuk mengambil setangkai bunga mawar merah itu. Lalu, ia berjalan kehadapan arsenio kembali.

"Entah dari kapan perasaan ini pun sama ,nio. Mungkin saja, gue terlambat menyadari nya karna terlalu memikirkan masa lalu."

Arsenio mendongkakkan kepala nya saat mendengar suara Andhara.

"Maafin gue yang selalu mamandang cowo lain tanpa melihat loh sedikit pun, padahal loh selalu ada buat gue disaat gue butuh. Tapi bodoh nya gue nggak sadar semua itu."

Arsenio menatap Andhara dengan tersenyum tulus. "Penyesalan itu emang selalu datang di akhir ,Ra."

"Tak lagi aku mencari cinta selain kamu, aku nggak akan ninggalin kamu, aku ingin selama nya.Kamu wanita tercantik setelah bunda aku,Ra. Jika kamu pengen tau itu , maukah kamu jadi temen cintaku?"

"Kamu lelaki terbaik selama hidup aku setelah papa dan bang Galen. kamu selalu ada di saat senang dan sedih , kamu selalu ada di saat aku butuh kamu, aku mau menjadi teman cinta mu."

Arsenio langsung memeluk Andhara dengan tersenyum lebar dan saking bahagia nya saat ini , arsenio mengangkat Andhara bridal style sambil memutar.

"Jangan pergi dari hidup aku dan Aku nggak mau kamu jauh dari aku."

"Aku tetap di sini bersama kamu,"

S E L E S A I

HANA TERIMAHKASIH BANGET KEPADA KALIAN YANG UDAH BACA DAN VOTE CERITA "TEMAN CINTAKU" INI SAMPAI ENDING😭
MAKASIH BANGET!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TEMAN CINTAKU (SELESAI✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang