Teman Cintaku • 46

611 28 6
                                    

SELAMAT MEMBACA❤

***

Setelah menunaikan sholat sebagai kewajiban umat islam. Arsenio melipat sajadah nya lalu ia sampirkan di kursi belajarnya. Lalu ia melepaskan peci yang berada di atas kepalanya di letakkan di meja belajar. Lalu ia tak lupa untuk melepas sarungnya , dan sekarang arsenio hanya memakai celana pendek sampai putus dan kaos oblong berwarna putih.

Arsenio mengacak rambutnya yang lumayan masih basah terkena air wudhu. Arsenio mengambil ponselnya yang tergeletak dimeja belajar untuk mengecek ponselnya apakah ada notif atau tidak.

Mata nya langsing terkejut saat melihat 5x panggilan tak terjawab dari Galen , toh ponsel arsenio ia sailenc.

Langsung saja arsenio menghubungi Galen , dan tak lama terdengarlah suara galen.

'Ada ap--'

' adek gue lagi sama loh?' ujar Galen di sebrang sana dengan nada suara yang khawatir.

' ara nggak lagi sama gue,bang. Terakhir gue sama dia waktu tadi sore nganter dia balik , itu aja kok'jelas arsenio dengan bingung.

' adek gue nggak ada di rumah , arsen. Terakhir dia lagi ngobrol sama ardan , yah gue masuk rumah ninggalin mereka di teras'ujar Galen dengan sangat khawatir.

Arsenio masih bisa mendengar Galen yang sedang menghela nafas kasar.

'Gue nggak tau sekarang adek gue kemana. Gue udah nelfon Ardan , tapi nomor nya nggak aktif. Gue khawatir takut ada apa-apa sama adek gue'jelas Galen gelisah.

' bang alen tenang aja dulu. Gue akan nyari ara , nanti gue kabarin lagi'

' okeh deh , semoga loh ketemu sama adek gue. Secepatnya kasih kabar sama gue,sen'

' Iyah bang'

Panggilan pun terputus.
Arsenio mengacak rambutnya dengan gusar , perasaan nya tak karuan. Ia benar-benar sangat khawatir dengan keadaan Andhara saat ini.

Lagi-lagi ia gagal menjaga Andhara kembali. Ia begitu marah kepada dirinya sendiri , yang tidak bisa menjaga Andhara dengan baik.

Arsenio langsung mengganti pakaiannya. Dan memasukkan ponselnya di dalam saku celana , lalu meraih kunci motornya yang terletak di nakas dekat ranjang tidurnya dan langsung keluar dari kamarnya dengan cepat.

Langkah arsenio begitu cepat dan raut wajah yang gelisah. Perasaan nya saat ini begitu cemas terhadap cewe yang selalu mengisi hati nya entah sejak kapan.

Saat ingin membuka pintu utama nya , suara seseorang paruh baya menghentikan aktivitas nya.

"Kamu mau kemana magrib-magrib begini?"Tanya Angga sambil berjalan mendekati arsenio.

"Arsen , mau cari ara dulu ayah"balas arsenio.

"Cari ara? Emang nya ara kemana?"Tanya Angga dengan bingung.

"Tadi bang alen nelfon arsen , kalo ara nggak ada dirumah "jelas arsenio.

"Yah sudah. Pulang nya jangan malem-malem yah"angga mengingatkan kepada anaknya.

"Okeh Iyah. Arsen pamit yah"Ujar arsenio sambil memyalimi punggung tangan Angga.

***

Andhara meluapkan segala sakit hati nya , air mata yang dari tadi ia tahan akhirnya meluncur membasahi kedua pipinya.

" Ardana orangnya brengsek, seharusnya loh nggak sama dia" ucap arsenio menoleh kepada Andhara lalu memalingkan tatapannya ke arah lain.

"Maksud nio apa? Kenapa nio ngomong kayak gitu"Andhara dengan terkejut.

"Apa Karna nio nggak suka sama kak ardan , terus nio bicara nggak-nggak sama ara!"Andhara dengan amarah yang meluap-luap.

"Gue nggak ngada-ngada,ra. Gue ngomong dengan jujur"sentak arsenio.

Entah kenapa , dialog bersama arsenio di roofftop selalu teringat dibenaknya.

"Gue bego ,nio. Gue dengan bego nya nggak percaya sama ucapan loh"lirih Andhara dengan menghapus air matanya.

"Hati loh boleh patah , pipi dan mata loh boleh basah. Tapi,emangnya dia peduli loh tangisin"

"Gue nggak suka lihat loh nangis kayak gini"

Lagi - lagi ucapan arsenio terus melayang di pikiran andhara.

"Air mata gue yang nggak bisa di ajak kompromi dan akhirnya terus keluar,nio"lirik Andhara dengan terkekeh hambar.

Andhara merapihkan menyelipkan helean rambutnya di belakang telinga. Mengusap air mata yang membasahi pipinya dan berusaha sekuat mungkin.

Andhara mengecek ponsel nya , dan ada beberapah panggilan yang tak terjawab dari Abang nya dan arsenio. Andhara mengabaikan nya begitu saja. Andhara lebih tertarik dengan sebuah pesan dari nomor tak dikenal , lalu ia membuka room-chat chat.

+6289746++++++
Gue udah bilang sama loh untuk jauhin arsenio. Tapi kenapa loh nggak lakuin perintah gue , pake acara loh balik bareng lagi sama arsenio. 17.54

Setelah membaca pesan dari nomor tak dikenal nya , tetapi dari isi pesan itu andhara sudah tau siapa orang yang mengirimkan dia pesan.

"Gue harap sih , mending loh jauhin arsenio sekarang!. Karna arsenio pacar gue"

Andhara tersadar dari lamunanya dan merutuki kesalahannya. Ia begitu bodoh , mengapa ia begitu lupa untuk menjauhinya arsenio.

"Pasti tuh nenek Lampir marah lagi sama gue"dengus Andhara kesal.

****

Sepeda motor arsenio terus melaju dan berjalan melewati setiap kendaraan yang sedang berlalu lalang. Untung saja malam ini di kota Jakarta tidak macet.

Arsenio memberhentikan kendaraannya , lalu melepaskan helmnya dan melangkah mendekati rumah pohon yang biasa ia dan Andhara kunjungi.

"Sepi. Terus andhara kemana"gusar arsenio.

Arsenio mengambil ponsel nya di dalam saku celananya dan membuka room-chat.

Arsenio
Byan , kita cari ara ditaman Deket komplek nya aja. Loh cepetan nyusul gue di taman sama dewa. 18.58

Abyan
Iyah ,sen. Gue sama dewa kesana.19.02

Arsenio menaiki kendaraan nya kembali dan memakai helmnya kembali. Lalu kendaraan melaju meninggalkan perkarangan rumah pohon.

****

TEMAN CINTAKU (SELESAI✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang