"Langkah kaki yang tak henti dan kau bersama ku disini."
- Rahmania Astrini - Tak lagi Bersama -
***
Carissa sudah beberapah kali membangunkan anak gadis yang masih terlelap di alam mimpinya. Tetapi anak gadis nya ini tak kunjung bangun.
Akhirnya carisa pun mengambil air di kamar mandi dengan gayung dan kembali lagi ke tempat tidur anak gadisnya , lalu mencipratkan air yang tadi ia bawah kepada wajah anak gadisnya ini dengan tangannya .
Gadis itu menggeliat saat merasakan wajahnya basah. Mata nya pun perlahan membuka , dan betapa kagetnya saat membuka mata nya langsung melihat sang Mama yang ada di hadapannya dengan membawa gayung dengan berisi air.
"Mama apa-apaan sih. Ara kan masih ngantuk ma. Lagian juga ini masih pagi buta,"ujar Andhara dengan suara serak khas bangun tidur.
"Ara sayang , kamu bangun sayang ini itu udah siang lihat tuh jam yang ada di nakas kamu udah jam berapah coba,"perintah carisa sambil menyibakkan selimut yang masih terbalut di tubuh Andhara.
Dengan malasnya , Andhara pun menurut apa kata mamanya dan melihat jam yang ada disebelah. Saat melihat , Andhara pun dengan begitu kaget bahwa sekarang sudah jam setengah tujuh. Andhara langsung saja beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.
Setelah siap dengan seragam nya serta tas ransel yang dia gendong lansung turun kebawah.
"Ma, bang Galen mana?"Tanya Andhara dengan wajah panik.
"Abang kamu udah pergi dari tadi, kata nya ada urusan. Lagian Abang kamu udah bangunin kamu tapi kamu nggak bangun-bangun,"
"Ya ampun ma!Terus ara berangkat nya sama siapa,"ujar Andhara lesuh dan panik.
"didepan ada mobil Mama, pake aja sana,"balas Carissa.
Dengan cepat andhara mengambil kunci mobil mama nya yang berada di nakas lalu kembali ke ruang makan dan mencium punggung tangan mamanya lalu berjalan menuju garasi.
"Kamu nggak sarapan dulu!"teriak Carissa.
"Di kantin aja mah!"Andhara pun tak kalah berteriak.
***
Saat sampai didepan sekolah SMA merah putih. Dengan rasa kesalnya Andhara pun mengeluarkan nafas kasar.
Gerbang SMA merah putih sudah tertutup dengan rapatnya. Andhara keluar dari mobilnya dan berjalan menuju ke gerbang sekolah dan di sana sudah ada satpam sekolah yang sedang duduk manis di sebuah bangunan kecil yang seperti pos sambil membaca koran.
"Pak satpam! Buka gerbangnya pak. Saya baru telat 10 menit pak,"Andhara pun memanggil pak satpam itu dengan nada agak teriak lagi padahal udah teriak bukan agak teriak.
Satpam sekolah pun merasa ada yang memanggilnya langsung saja melirik ke arah gerbang sekolah dan di sana ada murid sekolah nya yang terlambat. Langsung saja satpam menghampiri nya.
"Tidak bisa! 10 menit juga terlambat,"Tegas satpam itu.
"Pak mohon dong pak,"Andhara dengan memohon kepada satpam sekolahnya agar membukakan gerbangnya. Tetapi nihil , gerbang itu pun tak di buka sedikit pun.
"Tidak bisa non,"ujar satpam itu.
"Yaelah pak,"ujar pasrah Andhara.
Tiba-tiba saja ada yang terlintas di pikiran Andhara"kok gue rada bego yah. Kenapa nggak lewat gerbang belakang aja,"
Andhara langsung saja berjalan menuju mobilnya dan memarkirkan mobilnya di sebuah warung yang berada di dekat sekolahnya.
Setelah itu , Andhara pun langsung berjalan menuju gerbang belakang sekolah.
"Buset dah nih dinding tinggi banget dah,"dumel Andhara setelah melihat dinding belakang sekolah.
***
"Dhara kok udah jam segini belum juga datang yah. Padahal bentar lagi bel bunyi lagi,"khawatir kiara.
"Emang nya kelas kita jam pertama siapa?"Tanya nayra.
"Loh nggak tau , nay. Jam pertama kita pak bandi tau,"ujar Kiara risau.
"Loh serius!"ujar nayra terkejut.
Gimana nggak terkejut. Pak bandi atau nama lengkapnya subandi , adalah guru fisika yang terkenal kilernya di SMA merah putih selain pak Ardi guru BK. Ber-rasa di SMA merah putih mempunyai banyak guru terkiler.
"Gue serius nayra. Mending kita buru masuk kekelas dari pada pak bandi keburuh negur kita,"ujar Kiara.
"Terus dhara?"Tanya nayra.
"Kita tunggu di kelas aja yuk,"Kiara pun menarik tangan nayra.
***
Semua cara udah Andhara coba sebisa mungkin. Tetapi hasil nya gagal. Andhara pun mengedarkan pandangan nya dan pandangan nya terhenti saat melihat sebuah tangga . Langsung saja Andhara mengambil tangga itu dan menaronya di dinding. Sebelum memanjat tangga , Andhara pun melemparkan tas ransel nya terlebih dahulu.
Brukkkk!!!
"Suara sapa tuh! kok gue jadi merinding yah. Udah deh mending gue langsung naik aja,"gumam Andhara setelah mendengar rintihan seseorang yang nggak tau siapa.
"Ahh akhirnya,"Andhara pun bernafas lega saat sudah sampai didalam sekolah.
Lalu Andhara pun berjalan tanpa melihat kedepan , Karna Andhara sibuk membersihkan kedua telapak tangannya.
"Apa-apaan nih ada tembok segala,"Andhara dengan begitu kesel pun langsung mendongak-kan kepalanya ke atas.
Dan ternyata itu bukan tembok melainkan seseorang yang ia tabrak dan lebih membuat ia nambah kesel adalah seseorang itu rival disekolahnya.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/192806664-288-k286887.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN CINTAKU (SELESAI✅)
Fiksi Remaja[DILARANG MENJIPLAK!!] [MASA REVISI] "Emangnya loh mau ngapain nyari bokap gue ? Astaga Arsenio ! Atau jangan-jangan loh mau daftar yah jadi mantu nya , gue sih ogah yah punya suami macam kayak loh"-Andhara. "Lagian juga siapa kali yang daftar jad...