Sepanjang perjalanan jantung Andhara terus saja berdebar kencang. Suasana ini sudah benar-benar jauh dari akward dari pada kemarin malem.
Motor arsenio pun sudah memasuki perkarangan sekolah SMA Merah putih,sepeda motornya sudah terparkir dengan rapi seperti sepeda motor yang lain.
Pandangan siswa siswi SMA Merah putih langsung tertuju pada arsenio atau lebih tepatnya mereka memandangi orang yang berada di boncengan belakang.
Mungkin sebagian dari mereka berfikir sejak kapan Andhara Deket dengan arsenio? Atau sebagian dari mereka akan berfikir mengenai hubungan macam apa yang terjadi diantara mereka berdua.
"Turun loh , udah sampe!"ucap arsenio dengan nada bicara yang bisa diartikan dengan nada bicara yang jutek.
"Sabar kali, lagian juga gue udah tau kali kalau udah sampe"balas Andhara dengan kedua tangan nya sambil melepas helm.
"Yaudah , turun loh!"
"Nggak sabaran banget sih! Ini juga gue dikit lagi mau turun"balas Andhara sambil turun dari sepeda motor arsenio.
***
Mungkin ini adalah tempat favorit dewa,arsenio dan abyan nongkrong , yaitu di lapangan basket sekolah atau pun rofftop sekolah.
Tetapi siang ini mereka bertiga sedang bermain basket dengan begitu lincahnya.
Padahal terik matahari sudah menerpah mereka bertiga dengan cahaya terik yang begitu panas, apa lagi hari ini sedang musim kemarau, tetapi itu semua tak di permasalahkan bagi mereka bertiga.
"Capek oi!"suara Abyan dengan nafas yang tersengal-sengal sambil duduk dilapangan.
Dewa dan arsenio yang melihat Abyan duduk di lantai lapangan pun mereka berdua menyusul Abyan duduk.
"Panas banget deh"arsenio sambil mengibaskan sebelah tangan nya kepada wajahnya yang sudah bercucuran keringat.
"Loh tadi berangkat bareng Andhara?"Tanya Abyan kepada arsenio.
Saat mendengar perkataan Abyan, arsenio pun sontak menoleh kearah Abyan sambil menganggukan kepalanya pelan.
"Kemarin malem gimana? Masih sama nggak tingkah laku ara sama eloh?"Tanya dewa sambil mengelap keringat di jidatnya.
"Canggung"balas arsenio dengan satu kata , padat dan jelas.
Sehingga ucapan arsenio yang di ucapkan baru saja membuat dewa dan abyan tercengang dan bingung mendengarnya.
"Maksud loh?! Gimana ceritanya?"Tanya dewa dengan serius.
"Andhara itu ara ,dan ara itu adalah Andhara , temen kecil gue dulu"ujar arsenio dengan mengingat kejadian kemarin malem yang membuat dirinya canggung luar biasa.
"APA!!"
***
Perpustakaan sekolah lumayan banyak di kunjungi oleh siswa siswi , salah satunya adalah Andhara , dari tadi Andhara keliling rak-rak buku untuk mencari buku paket fisika.
"Haduh!kenapa tinggi banget letak buku nya lagi"dengus Andhara sambil tangannya berusaha meraih buku itu.
Padahal dirinya sudah berjinjit untuk mengambil buku paket fisika itu, tetapi sayangnya buku itu tak dapat diraih oleh tangannya.
Namun,tiba-tiba saja ada tangan seseorang yang membantunya untuk mengambil buku paket fisika.
"Kalau nggak sampe itu minta tolong"ujar seseorang itu didaun telinga andhara , sehingga membuat Andhara berbalik badan untuk melihat siapa seseorang itu. Dan begitu terkejutnya saat melihat seseorang itu adalah ardana Kaydan Radhika.
"Kak Ardan"
"Apa"balas Ardana dengan senyuman yang tercetak dibibirnya sambil mengacak atas kepala Andhara dengan gemas.
Andhara yang diperlakukan seperti itu dengan ardana langsung menampilkan senyum manisnya , sehingga membuat pipinya seperti kepiting rebus.
***
Akhirnya arsenio mau tak mau menceritakan kisah kemarin malem disaat dirumah Andhara kepada kedua sahabatnya ini.
Dewa dan abyan pun sempat terkejut dengan penjelasan arsenio berikan kepada mereka.
"Tapi tunggu dulu deh, kayaknya ada sesuatu yang gue lupa deh"ujar Abyan sambil berfikir.
"Sesuatu? Sesuatu apaan sih, loh tuh nggak usah sok misterius begitu deh"timpal dewa sambil melirik Abyan.
"Diem loh anaknya Mimi peri"celetuk Abyan begitu saja dengan raut kesalnya.
"Buset deh! Nggak kira-kira nih bocah ngatain gue begitu"protes dewa tak terimah dengan perkataan Abyan.
"Mulai deh debatnya!"lerai arsenio sambil menatap dewa dan abyan bergantian"byan. Sesuatu apa yang loh maksud?"Tanya arsenio.
Abyan pun berfikir lagi sambil melirik dewa dan arsenio secara bergantian, ia berusaha mengingat sesuatu yang berkaitan tentang arsenio dan Andhara.
Sehingga terjadinya keheningan diantara mereka beberapah menit, dan disaat itu suasana pun menjadi greget, ingin emosi, marah , kesel , campur aduklah menjadi satu deh , disaat Abyan dengan tiba-tiba mengucapkan sesuatu dengan nada suara agak tinggi.
"GUE INGET!"
"Astaghfirullah"ujar arsenio terkejut saat mendengar Abyan berbicara tiba-tiba dengan nada suara tinggi sehingga ia refleks memegang dadanya.
"Eh busetdah!"ujar dewa dengan terkejut saat mendengar suara Abyan.
Arsenio dan dewa mengucapkan kalimat dengan bersamaan, sehingga mereka berdua menatap abyan dengan tatapan ingin memangsanya. Abyan pun yang ditatap sahabatnya hanya menampilkan cengiran khasnya.
"Loh berdua inget nggak sama ancaman Ardan?"Tanya Abyan sambil menatap arsenio dan dewa.
"Gue inget kok. Ets! Dan tunggu dulu! Berarti Ardan udah tau terlalu jauh dong tentang hubungan arsenio dan Andhara"ujar dewa sambil membenarkan duduknya.
"GUE BODOH BANGET SIH!"teriak arsenio sambil melemparkan bola basket begitu saja untuk meluapkan amarahnya.
***
Menurut kalian arsenio ini orangnya seperti apa sih??? Comentt coba...
Mau tau next nya? Ikutin aja...
Tapi jejak nya ditinggal juga. Jangan jadi siders yang cuma baca yah,ikut komen sesuka kalian juga ^^
Yaudah , sampai jumpai di chapter selanjut nya 🙋🙋🙋
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN CINTAKU (SELESAI✅)
Novela Juvenil[DILARANG MENJIPLAK!!] [MASA REVISI] "Emangnya loh mau ngapain nyari bokap gue ? Astaga Arsenio ! Atau jangan-jangan loh mau daftar yah jadi mantu nya , gue sih ogah yah punya suami macam kayak loh"-Andhara. "Lagian juga siapa kali yang daftar jad...