"Jika kau tidak mampu membahagiakannya, berikanlah aku kesempatan itu. Maka aku akan maju untuk membuat dirinya bahagia."
@Crishtian Alarico
❤❤❤
Faqeeh POV :
Hari yang melelahkan. Saya berpikir anak itu sakit karena banyak pikiran dan termasuk juga pikirannya terhadap saya karena secara terang-terangan saya meminta nomor telepon sahabatnya sendiri padanya.
Ternyata perkiraan saya yang salah. Saya ternyata hanya terlalu Ge-er. Saya pikir dia menyukai saya karena dari sikap dan tingkahnya yang telah saya baca, sepertinya dia menyukai saya. Tetapi pemikiran saya tetap salah. Ternyata, sangat sulit untuk bisa membaca pikiran dan hati seorang gadis yang kita cintai.
Berbeda dengan gadis yang hanya sebatas gadis biasa. Tidak memiliki perasaan apa pun padanya. Bagi saya, sangat mudah untuk mengetahui perasaan mereka. Yah sudahlah. Memang sudah seperti faktanya. Bukan cuma saya yang merasakan hal itu. Tetapi banyak pria di luar sana yang merasakan hal serupa dengan saya.
Saya mengetahui bahwa saya orangnya sangat kaku, kurang pandai bergaul, sangat formal, dan tidak asyik di ajak ngobrol. Begitu banyak penilaian orang-orang di luar sana yang menyebutkan bahwa saya sangat dingin terhadap wanita dan bahkan sangat menghindarinya. Karena saya mempunyai alasan tersendiri dan saya hanya ingin bersama dengan gadis yang selama ini ku tunggu untuk berjumpa kembali dengannya.
Menjaga dan melatih hati ini agar tidak mudah terbuka untuk gadis lain selain dirinya.
Namun, saya masih teringat pembicaraan saya dengan Crishtian kemarin ketika mengantar Haba ke tempat tinggalnya. Rasanya, hati saya merasa sesak. Saya tidak bisa berkata sejujur-jujurnya pada Crishtian.
Saya sadar atas segala perlakuan saya kepadanya bahwa gadis itu merasa hatinya dipermainkan. Tapi, saya sedikit pun tidak tahu dengan perasaannya jadi untuk apa saya harus menjaga perasaannya yang tidak jelas itu. Yang penting saya sudah menjaga perasaan saya sendiri.
Meskipun sulit melewatinya, tapi dia akan tetap menjadi milikku. Ingat dan lihat saja nanti.
FlashBack On
Di mobil...
"Pak Faqeeh, saya mau ngomongin sesuatu sama bapak." ucap Crish yang memecahkan keheningan. Sedangkan Haba sudah kembali terlelap di belakang kami.
"Silahkan Crish. Ada apa?" tanya saya dengan sangat santai namun tetap fokus pada jalanan.
"Bapak sebenarnya suka sama Haba atau Ashura sih? Karena akhir-akhir ini saya sering melihat bapak berdua dengan Ashura. Sampai-sampai Haba pun melihatnya." jelas Crishtian namun saya tetap diam.
Tidak perlu saya katakan semuanya, karena saya takut Haba masih bisa mendegar pembicaraan kami.
"Pak, tau tidak gadis yang ada di belakang kita ini seperti apa responnya dengan masalah yang seperti ini? Dia hanya gadis yang polos dan setau saya, nggak pernah mengalami masalah pada hatinya seperti yang saat ini dia alami. Dia sangat menjaga hatinya. Bahkan saya tidak mampu mengetuknya. Tapi bapak, tidak menyadarinya sedikit pun hingga bapak datang untuk mendekati sahabatnya, Ashura. Seharusnya saya tidak boleh bersikap tidak sopan seperti ini pada dosen saya tetapi saya tahu kalo umur kita tidak beda jauh. Saya menghargai bapak sebagai dosen saya dan sebagai orang yang menyelamatkan kami sekitar 18 tahun yang lalu. Tapi saya mohon Pak, jangan menyiksa Haba seperti itu." lanjutnya panjang lebar dan yang membuat saya terkejut bahwa Crishtian telah mengetahuinya entah sejak kapan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Granada [TERBIT]
Romance[Spiritual-Romance] Sebuah janji masa kecil yang mempertemukan kedua Insan sebagai seorang Dosen dan Mahasiswa. Profesor Muda berdarah Spanyol bernama Faqeeh Musthofa Alvaro kembali bertemu dengan gadis berdarah Indo-Arab, Asheera Haba Adzkiyah yang...