"Samar-samar ku menatapnya dari arah yang kunjung tak diketahui olehnya. Hitungan mundur telah dimulai. Sebisa mungkin aku menekan egoku yang senantiasa memberontak di hatiku untuk memiliki lelaki pemilik suara merdu itu."
@Asheera Haba Adzkiyah
❤❤❤
"Assalamu'alaikum Umiiku." salam Haba.
"Wa'alaikumsalam Nak. Ada apa sayang?" tanya Umi dengan lembut kepada putri kesayangannya.
"Haba pengen minta izin lagi ke Granada. Haba pengen menyelesaikan suatu masalah dengan seseorang."
"Permasalahan apa? Yang seperti apa? Truss siapa orangnya? Kamu nggak bikin masalah kan?"
"Yaa Allah Umii, nanya nya satu-satu dong. Tapi ceritanya nggak disini. Kalo Haba udah pulang ke Indonesia, Hab bakal cerita kok."
"Okee sayang. Yang penting hati-hati yahh. Harus jadi orang pendiam jangan jadi orang yang SKSD."
"Siap My Queen." yang kemudian mengakhiri panggilan mereka dengan sebuah salam.
Aku harus menghubungi Pak Faqeeh untuk keberangkatanku besok lusa, batin Haba. Lalu, Haba mengirimkan sebuah pesan kepada pria yang masih bertakhta di hatinya.
"Assalamu'alaikum Pak. Setelah saya pikir-pikir dan Umii juga telah mengizinkan Saya, Insyaa Allah besok saya akan berangkat ke Granada."
"Wa'alaikumsalam. Baiklah. Kamu hati-hati di jalan. Saya akan menyuruh orang untuk menjemputmu."
"Tidak usah Pak. Saya pesan taksi saja nanti."
"Tidak Usah menolak Haba. Dari pada nanti ada yang bakal gangguin kamu di sana? Gimana? Atau kamu mau saya yang menjemputmu?"
"Yaudah, bapak suruh orang saja untuk menjemputku. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Dasar pria ini memang suka maksa dari dulu, batin Haba.
***
Di Siang harinya, Faqeeh kembali mengurus keberangkatannya ke Granada Sore itu juga dan menghubungi orangnya untuk membantunya mempersiapkan segala hal.
Kini rencana Faqeeh tidak akan gagal lagi. Dia mengerahkan semua kemampuannya dan anak buahnya untuk mengatur segalanya sesuai rencananya.
"Halo, please help me for prepare everything. Prepare whatever we will need. Okee?"
"Yes Sir. I will do it." Setelah berbicara dengan anak buahnya, dia pun kembali beristirahat karena tidak lama lagi waktu keberangkatannya ke Granada akan tiba. Meskipun dia belum cukup seminggu berada di kota itu.
Setelah Keberangkatannya di sore Itu dan tiba di malam hari pada pukul 09.00, Faqeeh mengurus segala sesuatunya. Mulai dari pakaian yang akan dia kenakan besok malam, sampai video yang dia buat yang ternyata masih terlihat kurang Indah bagi Faqeeh.
D sisi lain, Haba mulai berpikir keras tentang apa yang akan dia bicarakan dengan Faqeeh.
"Aduuuhhh, kok jadi deg deg-deg an sih. Padahal kan masih ada besok malam." ucap Haba yang mondar-mandir tak karuan.
Setelah semuanya selesai, baik itu packingannya maupun membersihkan rumah yang di tinggalinya selama dua bulan ini karena setelah ke Granada dia akan kembali ke Indonesia mengingat Abi dan Uminya yang menyuruhnya kembali karena ingin membicarakan sesuatu hal.
Sesuatu hal yang sepertinya sangat penting. Mungkin mengenai perjodohannya dengan pria yang tidak ku kenali itu. Haba merasa sangat gegabah saat itu karena menerima perjodohan itu disaat hatinya tidak karuan bulan lalu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Granada [TERBIT]
Romansa[Spiritual-Romance] Sebuah janji masa kecil yang mempertemukan kedua Insan sebagai seorang Dosen dan Mahasiswa. Profesor Muda berdarah Spanyol bernama Faqeeh Musthofa Alvaro kembali bertemu dengan gadis berdarah Indo-Arab, Asheera Haba Adzkiyah yang...