Chapter 4

3.1K 186 47
                                    


Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Pair sasufemnaru
Genre murid, guru, cinta
Cerita gaje dan abal - abal, banyak typo dan karakter pada ooc







Happy reading


Pagi yang cerah tak secerah sang gadis pemilik surai pirang panjang selutut yang telah sadar dari mimpi buruknya. Mimpi terburuk yang pernah ia alami.

"Mimpiku buruk sekali. Lebih buruk dan menakutkan. Kenapa harus mimpiin orang itu lagi? Kemarin udah ketemu. Nanti di sekolah juga ketemu. Eh di mimpi juga ketemu. Please..aku cuma ingin hidup damai. Aku tidak mau hidup damaiku terganggu oleh guru sialan itu. Ah..." gumam Naruto. Ia merasa kesal padahal hari masih pagi. Harusnya ia menyambut hari dengan senyuman bukan dengan keluhan yang tidak jelas seperti itu.

Memangnya si pirang mimpi apa sampai ia merasa sangat kesal? Akan thor ceritakan cuplikan mimpi si gadis pirang.

Di dalam mimpi, Naruto berlari dikejar - kejar sesosok mahluk berbadan besar, berbulu di seluruh tubuhnya, wajahnya juga menyeramkan. Ia ditolong oleh seorang pemuda tampan berambut bak pantat ayam. Lalu pemuda itu menggendongnya seperti pengantin, mencumbunya bahkan sampai membuka bajunya yang membuat Naruto berteriak dan menangis. Namun sang pemuda malah semakin parah memperlakukan Naruto. Setelah membuka bajunya, sang pemuda malah melakukan hal yang tak senonoh pada Naruto. Dan berakhirlah mimpi buruk yang terkesan panas bagi manusia lain selain Naruto.

"Aku harus mandi basah. Kalau kering bukan mandi namanya tapi berjemur.Dasar." ujar Naruto. Tiba - tiba bayangan sosok tampan dalam mimpinya terbayang. "Ayam teme! Jangan muncul di mimpiku lagi!" seru Naruto kesal tapi mukanya merona malu. "Aah..doshiyou..aku tidak boleh begini. Tidak boleh lemah. Aku harus kuat dan tidak boleh sembarangan suka sama laki - laki. Semangat, Naruto!!" seru Naruto. Ia pun bangun dari tempat tidur dan segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Skip time

Naruto sudah berada di ruang kelasnya. Pagi itu ia sama sekali tidak bersemangat. Awan mendung selalu menaunginya ke manapun ia pergi. Entah kenapa hari ini ia merasa akan terjadi hal yang buruk padanya.

"Haah..." Naruto menghela nafas berat saat sampai di bangku duduknya.

"Kau kenapa, Naruto? Sepertinya ada yang kau pikirkan?" tanya Ino yang duduk di sebelah Naruto.

"Tidak ada. Hanya tugas yang banyak dan aku sama sekali belum menonton film yang kemarin aku minta dari Gaara." jawab Naruto lemas.

Hinata menoleh ke belakang tempat Naruto duduk. "Tidak biasanya kau diam saja, Naruto. Apa kemarin terjadi sesuatu?" tanya Hinata yang merasa khawatir terhadap teman pirangnya itu.

"Hanya ke toko buku dengan Ino dan Gaara. Lalu ketemu ayam berbulu hitam." jelas Naruto.

"Ayam berbulu hitam?" beo Ino dan Hinata.

Tiba - tiba Sai, Sakura dan Kiba datang menghampiri Naruto sambil membawa buku tugas mereka.

"Naruto - chan. Lihat buku peermu dong." pinta ketiga orang itu.

"Apa? Ogah. Kerjain aja sendiri. Sakura juga pintar kan. Kenapa nyontek sama aku?" tolak Naruto. Ia sedang kesal pagi ini ditambah ketiga orang temannya meminta contekan padanya.

Dango Blonde Naruto (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang