Chapter 27

1.9K 89 12
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor hanya pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Jika ada kesamaan itu hanya kebetulan semata
Genre : murid, guru, cinta
Pair : sasufemnaru and other
Sifat karakter di ff ini berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Ff gaje, typo bertebaran

Happy reading

Hari - hari si gadis pirang berdango dan sang tunangan tercinta berambut ekor ayam tidak lagi damai seperti dulu. Kedatangan sosok wanita teman kuliah Sasuke dan ia menjadi guru magang di Konoha High School membuat hubungan mereka kembali kacau.

Seperti saat ini. Di jam istirahat, Naruto segera pergi ke tempat persembunyiannya. Seperti biasa, ia selalu membawa dua kotak bekal. Bangun lebih pagi sudah menjadi aktivitas rutinnya setelah bertunangan dengan wali kelasnya sendiri. Ia belajar masak dari ibunya. Menurut manga yang ia baca, laki - laki akan terpesona dengan makanan yang perempuan buatkan. Manga bergenre romance menjadi referensinya dalam percintaan. Begitulah Naruto manga pun bisa bermanfaat. Meski ia sudah bertunangan dengan Sasuke namun bisa saja kemungkinan lain terjadi. Misalnya ia ditinggalkan oleh tunangannya akibat dirinya yang gagal sebagai wanita. Jadi si gadis pirang berdango yang sudah berumur tujuh belas tahun itu mati - matian belajar memasak dan hal lainnya. Demi cintanya pada Sasuke, lautan pun akan disebrangi dengan naik kapal laut.

Duduk dengan posisi sefeminin mungkin. Senyum tak pudar dari wajah manisnya.

"Kalo si teme itu kagak datang, ku pangkas rambut ekor ayamnya. Awas saja kau," gumam Naruto menggerutu seorang diri. "Hn. Semoga guru magang itu gak gangguin sasu temeku," tambahnya. Mood Naruto mendadak berubah. Ia jadi tidak bersemangat. Mengingat kejadian beberapa hari lalu saat guru pujaannya selalu didekati oleh si guru magang yang bernama Uzumaki Karin.

"Kapan guru magang itu nyerah sama Sasu temeku? Aku harus segera bertindak. Kalo Sasu teme kepincut sama si merah itu kan, gawat," gumam Naruto. Ia masih menunggu kedatangan Sasuke.

Sepuluh menit pun berlalu. Sang guru muda tambatan hati si gadis pirang masih belum muncul. Ia pun berinisiatif untuk menghubunginya melalu ponselnya. Namun tidak ada jawaban.

Waktu semakin berlalu. Perut sang gadis sudah sangat lapar. Tanpa pikir panjang, ia menghabiskan makan siang miliknya seorang diri. Jatah milik tunangannya akan ia antarkan ke ruang guru. Mungkin Sasuke sedang sibuk hingga tidak sempat beristirahat makan siang. Naruto harus berpikir positif.

Setelah acara makan selesai, Naruto meninggalkan tempatnya beristirahat. Berjalan dengan santai dan tetap tersenyum walau perasaannya tengah gundah. Ruang guru adalah tempat tujuan utamanya sebelum ke ruang kelas.

"Permisi," ucap Naruto sebari membuka pintu ruang guru.

Jleb. Naruto sudah masuk ke dalam ruang guru beberapa langkah, namun ia urungkan niatnya. Ke luar dari ruang guru merupakan hal terbaik baginya saat ini. Tanpa melihat ke belakang pintu ia tutup.

"Wah, Naruto. Kenapa tidak masuk?" tanya Kakashi hendak masuk ke ruang guru.

"Ti..tidak apa - apa. Permisi sensei," sahut Naruto. Kepalanya menunduk ke bawah. Ia pun berjalan meninggalkan ruang guru.

Dango Blonde Naruto (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang