Chapter 26

1.9K 82 30
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Jika ada kesamaan cerita itu hanya kebetulan semata
Pair sasufemnaru
Genre cinta, guru, murid
Sifat para tokoh berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Typo bertebaran
Cerita gaje






Happy reading





Di ruangan kelas XI Ipa 2, para siswi sedang berkumpul di sekitar meja Naruto. Gadis pirang berdango itu menjadi lebih terkenal apalagi di kelasnya sendiri. Bagaimana tidak? Kini ia telah menjadi tunangan wali kelasnya sendiri. Betapa iri teman - teman perempuannya. Bahkan mereka mulai menjadi wartawan dadakan dan menanyai Naruto seputar cara mendekati guru muda tanpa ekspresi itu.

Naruto hanya tersenyum dan menjawab apa adanya. Lagipula Naruto tidak pernah menggoda wali kelasnya. Hanya gadis murahan yang menggoda seorang pria. Begitulah pikirnya.

Hari ini guru muda berambut mirip ekor ayam itu tidak mengajar di kelasnya dan juga ia tidak masuk ke sekolah.

"Tu..tunggu. Aku lupa sesuatu!" seru Naruto. Ia melupakan sesuatu yang sangat penting. Istirahat tadi ia tidak bersama dengan gurunya karena sang guru sakit. Sasuke sakit flu, demam dan juga meriang dan Naruto harus menjenguknya sepulang sekolah nanti. Mengapa ia bisa melupakan hal penting seperti itu? Dasar Naruto. Karena pelajaran matematika tadi ia jadi melupakannya.

Teng teng. Bel pertanda pulang sekolah berbunyi. Semua murid ke luar dari ruang kelasnya masing - masing. Tak terkecuali Naruto. Ketiga sahabatnya yang berjalan beriringan dengan gadis pirang berdango itu hanya bisa mengangkat bahu dan menepak jidat. Mereka maklum karena sang pujaan hatinya sedang sakit.

"Jangan - jangan Mr. Sasuke sakit karena merindukan kasih sayangmu, Naruto," ucap Sakura menggoda Naruto.

"Ya. Makanya dia sakit dan ingin dirawat sama Naruto," balas Ino.

"Apa? Rindu kasih sayang?" beo Naruto. Ia mengecek ponselnya.

"Modus sekali tunanganmu itu, Naruto," tambah Hinata. Ia senang menggoda Naruto seperti Sakura.

"Sungguh merepotkan kalau punya tunangan seperti itu," tambah Sai.

"Itu omonganku, Sai," gumam Shikamaru tak terima kata merepotkan yang selalu ia ucapkan diatakan oleh Sai.

"....." Gaara tak berpendapat apapun.

Setelah ketiga pasang sejoli menggibah wali kelas dan sahabat mereka di dalam kelas, mereka pun pulang.

Kembali ke Naruto. Sebelum ia pergi ke rumah tunangannya, Sasuke. Ia mampir ke mini market untuk membeli bahan membuat bubur. Naruto sangat ingin membuatkan bubur untuk Sasuke. Biasanya orang sakit tidak bisa makan nasi atau makanan keras lainnya. Jadi ia berinisiatif untuk memasak bubur. Enak atau tidak yang penting ia akan berusaha membuatkan bubur untuk Sasuke nya.

Si gadis pirang berjalan dengan riang. Letak mini market tidak terlalu jauh dengan rumah tunangannya jadi ia memutuskan untuk berjalan kaki. Naruto selalu tersenyum saat orang - orang melihatnya. Bahkan tak jarang gadis pirang itu menyapa orang - orang yang melewatinya.

Dango Blonde Naruto (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang