Chapter 19

1.6K 93 46
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Genre : cinta, guru, murid
Pair : sasufemnaru
Banyak typo, sifat karakter beda dengan versi anime a.k.a ooc
Cerita gaje





Happy reading















Di balik pintu kamar bercat biru muda, seorang gadis muda yang masih mengenakan kimono handuk berwarna merah muda dan rambut basahnya yang juga berbalut handuk guna mengeringkan rambutnya yang basah setelah hampir tiga puluh menit ia keramas dan menghabiskan 4 sachet sampo. Gadis muda itu tengah asyik melantunkan lagu soundtrack anime kesukaannya. Dia menyanyi sebari merapihkan tempat tidurnya lalu ia berbaring di atas kasur yang telah ia rapihkan. Sungguh gadis yang sangat kurang kerjaan.

Tiba - tiba, si gadis pirang terkejut dengan suara panggilan ibunya yang begitu kencang.

"Naruto! Sampai kapan kau mau santai - santai di dalam?! Sasuke sudah menunggumu dari tadi?!" seru ibu Naruto a.k.a Kushina dari balik pintu kamar Naruto.

"Hah?!" seru Naruto. "Gawat! Aku lupa!!" Naruto segera melepas kimono handuknya. Ia lupa bahwa hari Minggu ini ia ada janji dengan sang kekasih. Yakni berkunjung ke kediaman Uchiha. Bertemu calon mertua.

"Kaasan! Tolong katakan pada Sasuke - kun, lima belas menit lagi aku turun," pinta sang gadis pirang yang punya sifat pelupa.

"Ok, sayang. Jangan lama - lama ya nak!" jawab Kushina dengan suara yang keras.

Naruto segera bersiap - siap. Ia benar - benar panik. Naruto pun mengeringkan lebih dulu rambutnya yang setengah basah. Lalu mengambil satu set dalaman di lemari dan juga baju yang akan ia pakai saat bertemu calon mertuanya.

Ia masih remaja kelas 2 SMA tapi memiliki pikiran seperti wanita dewasa. Ia tidak mau berhubungan dengan beberapa pria apalagi sampai harus memiliki mantan kekasih di setiap sudut kota Konoha. Bisa - bisa ia dicap sebagai perempuan yang pemilih atau playgirl. Sasuke sudah cukup baginya. Semua yang ia inginkan ada dalam diri pemuda berambut ekor ayam itu. Sasuke adalah suami idaman Naruto. Tampan, pintar, mencintainya, bertanggung jawab meski Sasuke terkadang egois, angkuh, dingin, jutek, datar dan yang paling parah adalah mesumnya yang tingkat dewa.

Si gadis pirang yang kini rambutnya sudah ditwintail tanpa dango, tersenyum sendiri memandangi pantulan dirinya di depan cermin besar. Ia bergumam sendiri. "Kamu punya pacar juga, Naruto. Ganteng pula. Aku gak nyangka lho. Dan sekarang mau ketemu sama orang tua pacarku. Kyaa...malu sekali!!" seru Naruto. Mukanya merona. Ia sudah gugup meski belum bertemu dengan orang tua Sasuke. Ia takut kedua orang tua kekasihnya tidak mengizinkan mereka berhubungan. Apalagi dengan status guru dan murid. "Haa..." Naruto menghela nafas panjang. "Yeah. Aku harus tetap semangat'ttebayo!!" seru Naruto. Ia mengedipkan sebelah matanya.

Si gadis pirang pun segera berjalan ke luar dari markas favoritnya, kamar tempat ia membaca manga, menonton anime, belajar dan melamunkan sosok pemuda yang ia cintai. Otaku dan budak cinta.

Sasuke sudah duduk menanti kedatangan sang kekasih pujaan hatinya yang baru turun melewati tangga. Kedua matanya tak pernah henti memandangi sang kekasih yang selalu tampak sempurna di matanya. Rambut twintail pirangnya yang keemasan, kulitnya yang berwarna kuning keputihan, matanya sebiru langit di musim panas dan terakhir bagian yang paling Sasuke sukai yaitu bibir pink tipis Naruto. Ingin sekali dirinya mencicipi manisnya bibir sang kekasih.

Dango Blonde Naruto (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang